Hubungan antara kalsium dan vitamin D
Kalsium adalah mineral yang ditemukan dalam tulang dan berperan penting bagi seluruh tubuh. Kadar kalsium yang cukup dalam darah dan cairan antarsel sangat penting untuk fungsi otot, jantung, dan saraf, menurut Verywell Health (AS).
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium, meningkatkan kesehatan tulang, otot, dan sistem kekebalan tubuh. Ketika kadar kalsium darah rendah, vitamin D dan hormon paratiroid (PTH) memberi sinyal pada usus untuk menyerap lebih banyak kalsium; sementara tulang melepaskan kalsium, ginjal menyerap kembali kalsium agar tidak hilang dalam urin. Sebaliknya, ketika kadar kalsium darah dan cairan terlalu tinggi, hormon memberi sinyal pada tulang untuk menyerap lebih banyak kalsium, dan ginjal melepaskan kalsium dalam urin.
Sumber utama vitamin D berasal dari ikan, susu, telur dan beberapa kacang-kacangan.
Foto: AI
Secara keseluruhan, kalsium dan vitamin D berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang. Tanpa vitamin D, anak-anak dapat mengalami rakhitis. Kadar kalsium yang rendah pada orang dewasa dapat menyebabkan tulang lemah dan osteoporosis.
Haruskah saya mengonsumsi keduanya sekaligus?
Kalsium diserap dari makanan dengan bantuan vitamin D. Tubuh juga dapat menyerap vitamin D dari sinar matahari.
Ketika vitamin D mencukupi—baik melalui makanan maupun suplemen—tubuh akan terbantu dalam menyerap kalsium. Oleh karena itu, keduanya dapat dikonsumsi bersamaan.
Beberapa suplemen juga menggabungkan kedua nutrisi tersebut, dengan kadar kalsium biasanya berkisar antara 500-600 mg. Namun, penting untuk mempelajari dengan saksama bentuk kalsium yang tepat untuk tubuh Anda dan dosis yang tepat sebelum menggunakannya demi menjaga kesehatan Anda.
Asupan kalsium harian yang direkomendasikan, termasuk dari makanan dan suplemen, bervariasi menurut usia dan jenis kelamin.
Penyalahgunaan vitamin D dan kalsium dapat bersifat kontraproduktif, menyebabkan mual, gangguan irama jantung, dan batu ginjal.
FOTO: AI
Tidak semua hal baik layak ditagih
Mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin D secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius karena menyebabkan kadar kalsium dalam darah berlebih. Beberapa orang mungkin mengalami gejala berikut setelah mengonsumsi terlalu banyak kalsium:
- Mual, sembelit.
- Irama jantung abnormal (aritmia).
- Meningkatnya risiko batu ginjal.
- Meningkatnya risiko penyakit jantung dan kanker.
Selain itu, mengonsumsi vitamin D secara berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai toksisitas vitamin D. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi dosis yang sangat tinggi, di atas 250 mcg per hari, yang menyebabkan kadar kalsium dalam darah yang sangat tinggi (hiperkalsemia), dengan gejala-gejala berikut:
- Sembelit.
- Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan.
- Dehidrasi dan rasa haus yang berlebihan.
- Sering buang air kecil dan jumlah urine banyak.
- Lelah, bingung.
- Kelemahan otot.
Beralih ke suplemen lain atau mengonsumsinya bersama makanan dapat membantu mengatasi kondisi ini. Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi suplemen juga dapat memengaruhi penyerapan obat-obatan tertentu, jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
Haruskah kalsium dan vitamin D ditambahkan melalui makanan atau produk fungsional?
Menurut Dr. Angela Ryan Lee dari American College of Cardiology, orang-orang sebaiknya berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi melalui makanan. Makanan yang kaya kalsium antara lain:
- Susu, keju, dan yoghurt.
- Sarden dan salmon.
- Brokoli, kubis, dan kangkung.
- Sereal dan biji-bijian sereal.
- Tahu.
- Jus jeruk.
Anda dapat melengkapi vitamin D melalui makanan Anda melalui makanan berikut:
- Ikan, terutama ikan berlemak seperti makerel, salmon, dan tuna.
- Hati sapi.
- Kuning telur.
- Keju.
- Jamur.
- Susu, jus jeruk dan beberapa sereal.
Sumber: https://thanhnien.vn/co-nen-bo-sung-canxi-va-vitamin-d-cung-luc-185250301221412233.htm
Komentar (0)