Potensi Aplikasi AI yang Kuat
Pendidikan dan pelatihan, terutama pembelajaran jarak jauh, dianggap sebagai salah satu bidang dengan potensi penerapan AI yang paling besar. AI tidak hanya mendukung proses belajar mengajar, tetapi juga berkontribusi pada inovasi manajemen pendidikan, peningkatan kualitas pelatihan, dan peningkatan pengalaman belajar secara keseluruhan.
Pembelajaran jarak jauh adalah model pembelajaran yang memanfaatkan platform digital untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik tanpa memerlukan kehadiran fisik di fasilitas pelatihan. Model ini semakin populer, terutama setelah pandemi COVID-19, ketika kebutuhan akan pembelajaran fleksibel dan pembelajaran seumur hidup menjadi mendesak.
Namun, pembelajaran jarak jauh juga menimbulkan banyak masalah seperti kesulitan dalam pengendalian mutu, kurangnya interaksi personal, kesulitan dalam mengelola kemajuan pembelajaran, dan ketimpangan akses teknologi antarwilayah. Dalam konteks tersebut, kecerdasan buatan diharapkan menjadi solusi optimal untuk meningkatkan efisiensi dan keadilan dalam model pembelajaran jarak jauh.
AI memiliki kemampuan untuk menganalisis big data, mempelajari perilaku pengguna, dan mengambil keputusan secara real-time. Kemampuan ini memungkinkan AI tidak hanya mendukung tetapi juga berkontribusi dalam personalisasi proses pembelajaran, otomatisasi proses manajemen, dan peningkatan kualitas output.
Salah satu keunggulan AI yang luar biasa adalah kemampuannya menganalisis perilaku belajar untuk memberikan rekomendasi yang sesuai bagi setiap individu. Sistem pembelajaran adaptif menggunakan AI untuk menilai kemampuan, kebiasaan belajar, dan kemajuan setiap siswa, sehingga menciptakan jalur pembelajaran tersendiri, membantu peserta didik memaksimalkan potensi pribadi mereka.
AI mendukung lembaga pelatihan dalam mengotomatiskan proses penerimaan, menyaring profil kandidat, dan memberikan saran jurusan yang sesuai. Berdasarkan data pembelajaran sebelumnya, nilai ujian, dan minat pribadi, AI dapat memberikan saran pemilihan jurusan yang lebih personal dan akurat.
Melalui sistem manajemen pembelajaran (LMS) yang terintegrasi dengan AI, sekolah dapat memantau perkembangan siswa, mendeteksi risiko putus sekolah atau penurunan prestasi akademik sejak dini, dan mengambil intervensi tepat waktu. Selain itu, AI juga dapat mendukung pengembangan formulir penilaian otomatis, seperti kuis cerdas, umpan balik otomatis, dan penilaian esai berkat teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP).
Asisten virtual yang terintegrasi dengan AI (chatbot, voicebot) dapat beroperasi 24/7, membantu menjawab pertanyaan siswa tentang konten pelajaran, jadwal kelas, informasi kursus, dll. Ini sangat berguna dalam model pembelajaran jarak jauh, di mana pelajar dapat belajar kapan saja, di mana saja.
Salah satu tantangan terbesar adalah masalah perlindungan data pribadi. Ketika AI mengumpulkan dan menganalisis informasi pribadi, catatan pembelajaran, dan perilaku daring peserta didik, risiko kebocoran atau penyalahgunaan data tidak dapat dihindari. Lembaga pelatihan harus mematuhi peraturan keamanan informasi secara ketat, seperti Undang-Undang Keamanan Siber, standar ISO 27001, dan kebijakan privasi internasional seperti GDPR.

Membangun program peningkatan kapasitas teknologi
Di Vietnam, sekitar 40% siswa di daerah terpencil kesulitan mengakses pelatihan daring karena infrastruktur teknologi yang buruk, kurangnya peralatan, atau tingginya biaya akses Internet, yang menyebabkan disparitas dalam akses pendidikan.
Solusinya di sini adalah mengembangkan platform pembelajaran yang dapat bekerja secara offline, mengintegrasikan AI ke dalam perangkat seluler berbiaya rendah, dan mempromosikan program dukungan teknologi di daerah tertinggal.
AI merupakan teknologi kompleks yang membutuhkan investasi awal yang besar dalam perangkat lunak, perangkat keras, dan tenaga teknis. Pelatihan fakultas, pengembangan program peningkatan kapasitas teknologi, dan integrasi pengetahuan AI ke dalam pelatihan sarjana dan pascasarjana merupakan langkah-langkah penting untuk memastikan keberlanjutan penerapan teknologi ini.
Jika AI digunakan secara berlebihan, peserta didik dapat kehilangan kemampuan berpikir kritis dan mandiri, sementara guru juga dapat kehilangan perannya sebagai pembimbing dan inspirasi. AI perlu digunakan secara seimbang, memainkan peran pendukung, alih-alih sepenuhnya menggantikan unsur manusia dalam pendidikan.
Profesor Madya, Dr. Le Thanh Bac - Wakil Presiden Universitas Danang berkomentar bahwa: "Penerapan AI bukan hanya tren, tetapi juga kebutuhan yang tak terelakkan untuk meningkatkan kualitas pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi di masa kini."
Dari perspektif lain, Bapak Le Duc Minh Phuong - Institut Pelatihan Terbuka dan Teknologi Informasi (Universitas Hue) menekankan: “AI tidak menggantikan manusia, tetapi membantu manusia bekerja lebih efektif. Nilai AI terletak pada bagaimana kita menggunakannya pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan secara bertanggung jawab.”
Dalam waktu dekat, AI akan memainkan peran yang semakin penting dalam pendidikan tinggi dan pembelajaran jarak jauh. Namun, agar AI dapat bekerja paling efektif, institusi pendidikan perlu memiliki strategi yang jelas: berinvestasi dalam infrastruktur, mengembangkan sumber daya manusia, memastikan akses yang adil, dan membangun kerangka hukum untuk melindungi data.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/ung-dung-tri-tue-nhan-tao-trong-quan-ly-va-dao-tao-tu-xa-post742727.html
Komentar (0)