Setelah menemukan kasus virus flu burung H5N1 mutan di Vancouver, Kanada, para ilmuwan khawatir bahwa virus flu tersebut dapat menyebar lebih cepat di antara manusia.
Virus influenza H5N1 berbentuk batang tertangkap di bawah mikroskop - Foto: AFP
Menurut CNN, melalui pengujian, para ilmuwan menemukan beberapa mutasi yang dapat membantu virus lebih mudah menembus saluran pernapasan manusia.
“Ini adalah salah satu tanda pertama dari jenis mutasi ini pada virus H5N1,” kata Dr. Jesse Bloom, seorang ahli virologi di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson.
Para ilmuwan telah menemukan tiga mutasi kunci pada virus tersebut. Dua mutasi memudahkan virus memasuki sel manusia, dan satu mutasi membuatnya lebih efisien dalam bereplikasi di dalam tubuh manusia. Pasien awalnya menderita konjungtivitis, tetapi kemudian mengalami pneumonia berat, yang menunjukkan bahwa virus tersebut mungkin telah beradaptasi dengan saluran pernapasan manusia.
Setelah penemuan tersebut, dokter segera memantau puluhan orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien, termasuk keluarga, teman, dan staf medis . Namun, sejauh ini, belum ada tanda-tanda bahwa virus yang bermutasi telah menyebar dari pasien ke orang-orang di sekitarnya.
Di sisi lain, para ilmuwan mengatakan perubahan genetik di atas merupakan pengingat potensi wabah penyakit yang disebabkan oleh penyebaran virus ini.
Para ilmuwan Kanada juga mengonfirmasi bahwa virus flu burung H5N1 dalam tubuh remaja tersebut bukanlah jenis yang menyebar dari sapi perah di AS. Sebaliknya, mereka memastikan bahwa virus H5N1 yang bermutasi ini berasal dari burung liar seperti angsa di wilayah Barat Laut Pasifik .
Sampai saat ini, AS telah mencatat 53 kasus orang yang terinfeksi virus H5N1 akibat kontak dekat dengan ternak, khususnya sapi perah.
Meskipun strain AS dan Kanada sama-sama H5N1, mereka memiliki beberapa perbedaan, mirip dengan kasus strain Delta dan Omicron dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi COVID-19.
Para ahli medis masih menyelidiki sumber infeksi anak tersebut karena anak tersebut tidak memiliki kontak dengan burung liar di alam.
Namun, Dr. Jesse Bloom, seorang ahli virologi di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, memperingatkan bahwa ada banyak jenis virus flu H5N1 dan mereka memiliki tingkat mutasi yang tinggi.
Jadi jika virus ini berada dalam kondisi yang tepat untuk mengembangkan mutasi ini, ada kemungkinan virus ini dapat mengembangkan mutasi lainnya.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/virus-h5n1-lien-tuc-dot-bien-nguy-co-lay-lan-nhanh-o-nguoi-20241123101324701.htm
Komentar (0)