Nguyen Viet Chien
TANAH IBU ADALAH BAHASA IBU
Tanah air adalah bahasa ibu
Lagu pengantar tidur dari buaian
Melalui kesulitan selama bertahun-tahun
Besarkan kami menjadi manusia
Tanah air adalah awan putih
Di pegunungan Truong Son
Berapa banyak anak yang terjatuh?
Agar tanah air tetap lestari selamanya
Tanah air adalah beras
Sembilan musim emas lagu daerah
Seperti gadis desa
Memasuki musim mimpi
Tanah air adalah angin
Di atas hutan Vi Xuyen
Bangkit dalam darah merah
Berapa banyak pahlawan tanpa nama
Tanah Air adalah ombak asin
Di Laut Timur
Pasir Hoang Sa mengingat kebencian
Batu Truong Sa diukir di jantung
Tanah Air adalah suara kaum muda
Ejaan di gunung tinggi
Melalui hujan lebat dan banjir bandang
Sajak anak-anak mata merah
Tanah Air adalah sebuah lagu
Mengalir melalui banyak sungai di kota kelahirannya
Quan ho dan vi dam
Gunung-gunung dan sungai-sungai kuno bergema kembali
Tanah air adalah bahasa ibu
Melalui banyak badai
Nyalakan seribu api hangat
Di pegunungan dan sungai.
La Thi Thong
IKUTI WAKTUNYA
Kampung halamanku berada di sepanjang sungai.
Tentang tanah fajar kebangkitan
Setiap tetes lumpur memperkaya tanah
Membangun fondasi nenek moyang kita sejak jaman dahulu kala
Pedesaan menuju cakrawala
Dimana perbukitan teh membentang tanpa batas
Dimana sawah penuh dengan biji-bijian
Awan emas membentangkan sayapnya dan terbang
Bayangan gajah itu berwarna ungu tua dan megah.
Daerah pedesaan mengalami musim panas dan musim dingin
Melalui banyak musim badai
Melewati musim gugur bendera merah
Viet Bac Star G io N an
Pedesaan berjalan seiring waktu
Dari legenda ratusan dongeng
Selalu penuh dengan masa muda
Dari rumah panggung hingga rumah berlantai tinggi
Pedesaan melalui dongeng
Suara irama saat itu adalah dengungan.
Sungai Cau sendirinya sejuk dan jernih.
Daerah Tan Cuong dengan aroma teh yang sangat harum
Pedesaan dimulai dengan kaki yang menginjak tanah
Jalan terbuka menuju cakrawala.
VO SA HA
PENCAPAIAN 108
Ini bukan tempat para pahlawan dari seluruh penjuru berkumpul di Rawa Liangshan.
Bahkan tidak ada alamat kontak Vinaphon.
Angka waktu
Tanda Abad ke-20
Tahun 1941
Musim semi
Kelurahan Truong Ha, Distrik Ha Quang, Provinsi Cao Bang
Kita harus mengingat nama tempat.
30 tahun yang lalu
Tahun 1911
Jarak penghubung kedua titik ini hanya sekitar dua ribu kilometer.
Namun butuh waktu 30 tahun baginya
Tonggak sejarah 108!
Aku tenggelam dalam jiwa batu
Gunung-gunung di tanah airku tak pernah goyang menghadapi angin dingin perbatasan.
Langit cerah di mata muda
Negeri mana yang menerima air mata Paman Ho?
Mimpi bunga persik, merah muda cerah, gadis muda yang anggun
Aku tenggelam dalam pikiran tentang Dia.
108
Siapakah yang dapat menghitung berapa banyak langkah yang Dia ambil untuk sampai ke sini?
Siapa yang dapat menghitung berapa langkah yang diambilnya dari tempat ini hingga hari Deklarasi Kemerdekaan?
Pac Bo Suci
Kabut misterius
Sejarah jejak langkah yang membawa jiwa ras.
Langkahku
Kecil dan pincang…
108
Ketika bibirnya menyentuh tanah leluhur kita, seluruh bangsa berubah.
Hutan menjadi hijau sejak saat itu.
Angin sejarah membalikkan dunia
Aku menatap ke arah gunung
Aku menundukkan kepala dan menatap diriku sendiri.
Negara saya!
Menggemakan puisinya:
BANGUN NEGARA DENGAN DUA TANGAN (*) !
(*) Sebuah bait dalam puisi "Majestic Pac Bo" karya Presiden Ho Chi Minh
![]() |
LU MAI
Pemandangan Lereng Bukit
Buka kabutnya
melihat awan tak lagi terbang
karena bibirnya lupa tersenyum
Setiap langkah, gunung condong ke bawah untuk menyalakan api
jari-jari lembut mencabut genteng lumut hijau
Lagu-lagu rakyat Muong masih bergema di tebing-tebing
di versi lama
bambu terikat waktu
kemeja bordir meet the stream
mata lebih dalam hutan hujan yang sunyi
Harpa terbang menembus sengatan matahari
gong hancur saat orang asing tidur
dingin dulu baru ingat
rumput mengelilingi setiap jejak kaki
asap dapur pedas, makanan lapar, kebosanan
Angin membuka baut, bunga liar malu-malu.
abu-abu tidur di bak kayu
makanan harum bergema di lereng bukit.
Phung Thi Huong Ly
Phja Bjoóc
Tunduk di hadapan pohon tua
Silakan tinggal di hutan hari ini
Pohon demi pohon
Rangkul kesedihannya
Dengarkan irama hutan suci
Dari bisikan getah dedaunan
Kuncup bunga sau sau harum sampai ke puncak matahari.
Burung biru bernyanyi
Bernyanyi untuk melupakan mabuk
Bernyanyilah ke awan
Awan melayang lewat
Tentang pagi-pagi dan larut malam di desa
Penenun brokat di ladang
Hari ini saya tinggal di hutan.
Di tengah hujan deras
Meskipun aku tak bisa memeluk gunung
Tapi hatiku penuh dengan Phja Bjoóc…
HOANG VU THUAT
BUNGA TERATAI DI PULAU RUMPUT
Sudut jalan kecil
seperti pohon beringin persegi di puncak pulau
Aku keluar dari jantung buah
sayap putih miring ombak
Suara cahaya bulan keemasan
setengah air
setengah tenggelam besar Con Co
anak laki-laki di menara pengawas awan
Tanah Air dalam napas
peti pasir
dua belas depa air
Warna pohon mematangkan pipi pagi
Teratai Danau Barat
mekar harum dua bahu prajurit.
![]() |
Sumber: https://baothainguyen.vn/van-hoa/202508/to-quoc-la-tieng-me-1bf1a06/
Komentar (0)