Orang tua "mencegah" belajar
Nguyen Hong Nhu Thuy, lulusan terbaik bidang Pemasaran dari Universitas Ekonomi dan Keuangan Kota Ho Chi Minh dengan IPK 3,98/4,0.
Hong Thuy bercerita bahwa dirinya dianggap sebagai "budak nilai" oleh semua orang karena ia selalu berusaha mempertahankan prestasi akademik yang baik sejak SMA.

Nguyen Hong Nhu Thuy, lulus sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,98/4,0 (Foto: NT).
Sebaliknya, orang tua Thuy sering "mencegah" dia belajar karena dia terlalu banyak belajar untuk menjaga kesehatannya. Orang tuanya tidak menekannya untuk belajar atau masalah lainnya, mereka hanya ingin dia memiliki... kehidupan yang damai dan normal.
Bagi Thuy, kenyamanan dan kebebasan dari keluarganyalah yang membantunya mempertahankan keteguhan dan kemandirian dalam setiap keputusan tanpa terbebani oleh ekspektasi yang terlalu besar.
Dengan IPK 3,98, Thuy mengaku tidak mematok target nilai untuk dirinya sejak awal, melainkan fokus mengerjakan segala sesuatunya dan setiap tugas yang ada sebaik mungkin.
Di universitas, Thuy hanya menghabiskan 3-4 jam sehari, tetapi ia selalu mempersiapkan diri untuk belajar dengan cara yang paling fokus dan nyaman. Selama tesis kelulusannya, ada hari-hari di mana Thuy mempelajari dan meneliti dokumen selama 12 jam sehari.
Cara Thuy mempertahankan prestasi akademisnya adalah dengan mengumpulkan pengetahuan dan keterampilan setiap hari; mengatur waktu dengan baik, belajar secara proaktif, dan meninjau secara teratur, alih-alih menunggu ujian untuk berusaha. Dan yang terpenting, ketekunan dan disiplin, mencoba sedikit demi sedikit setiap hari akan membuahkan hasil yang tak terduga.
Thuy menyadari pentingnya disiplin dari pengalamannya sendiri. Saat itu, ada tugas akhir yang penting, tetapi karena subjektivitasnya, Thuy—ketua kelompok—mengerjakannya di menit-menit terakhir dengan banyak celah, yang memengaruhi hasil kelompok. Yang paling membuatnya sedih saat itu bukanlah nilainya yang kurang memuaskan, melainkan karena ia tidak berusaha sebaik mungkin.

Nhu Thuy pada kegiatan ekstrakurikuler (Foto: NT).
Sejak saat itu, Thuy selalu mengingatkan dirinya untuk berdisiplin bukan hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga tanggung jawab terhadap orang-orang di sekitarnya.
Jangan takut dengan “malu”, lebih baik gagal daripada menyesal
Nguyen Hong Nhu Thuy bercerita bahwa sejak kecil, Thuy mencintai seni, terutama menggambar, dan bercita-cita berkarya di dunia seni. Namun, seiring bertambahnya usia, ia mulai menyadari bahwa bidang ekonomi juga memiliki daya tarik yang kuat, dan sekaligus menyadari bahwa seni dan ekonomi dapat bersinggungan di banyak titik.
Bagi Thuy, mempelajari Pemasaran adalah persimpangan ideal baginya untuk menggabungkan dua dunia yang dicintainya. Ia dapat mengembangkan kreativitas dan hasratnya terhadap seni, sekaligus menerapkan pengetahuan ekonominya untuk membangun strategi yang efektif.
Mulai bekerja paruh waktu sejak tahun keduanya, Thuy memutuskan sejak awal bahwa universitas hanyalah mata rantai penting dalam perjalanan karier yang panjang, pembelajaran harus berjalan beriringan dengan praktik.
Jika Anda hanya berfokus pada nilai dan mengabaikan pengalaman hidup, pembelajaran akan sia-sia. Nilai memang dapat mengukur hasil pembelajaran, tetapi tidak dapat sepenuhnya mencerminkan kemampuan memecahkan masalah, keterampilan komunikasi, atau keterampilan kerja sama tim, yang menurut Thuy, hanya dapat dipelajari ketika Anda keluar dari kelas dan mencoba pekerjaan nyata.

Bagi Thuy, nilai dan prestasi bukanlah faktor penting saat memasuki pasar tenaga kerja (Foto: NT).
Memiliki pekerjaan di bidang studinya sebelum lulus, Thuy menyadari bahwa hal penting saat memasuki pasar tenaga kerja bagi seorang anak muda bukanlah IPK atau sertifikat prestasi, tetapi sikap dan semangat belajar.
Catatan akademis yang baik dapat membantu Anda mendapatkan poin di babak rekrutmen, tetapi dalam hal pekerjaan, yang terpenting adalah kinerja dan hasil. Terutama bagi lulusan baru dan mereka yang masih belum berpengalaman, sikap reseptif, kemauan belajar, dan keberanian mengambil risiko adalah hal-hal yang "dinilai" paling tinggi.
Sejak tahun kedua, Thuy mulai bekerja paruh waktu, khususnya sebagai magang pemasaran dan berpartisipasi dalam beberapa proyek pemasaran jangka pendek. Pekerjaan ini tidak hanya membantu Thuy menerapkan ilmunya, tetapi juga mengembangkan keterampilan lunak seperti komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen waktu.
Sang lulusan terbaik menilai bahwa kelebihannya terletak pada tidak takut "dipermalukan". Ia selalu berpikir: "Lebih baik mencoba daripada menyesal tidak melakukannya, membiarkan kesempatan berlalu tanpa berani meraihnya."
Namun, ia juga percaya bahwa terlalu ketat pada diri sendiri adalah sebuah batasan. Ia cenderung menginginkan segalanya sempurna, dan hal itu terkadang membuatnya lelah dan stres ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan.
Diketahui, dalam sejarah Universitas Ekonomi dan Keuangan Kota Ho Chi Minh, ada satu kasus peraih IPK absolut 4.0/4.0, yakni Dang Ngoc Minh Thu yang lulus tahun 2022.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/nu-thu-khoa-co-diem-gpa-398-20250908060728783.htm
Komentar (0)