Sesuai rencana penyelenggaraan ujian dan pertimbangan untuk mengakui kelulusan SMA mulai tahun 2025, mata pelajaran sastra akan diujikan dalam bentuk esai, sedangkan mata pelajaran lainnya akan diujikan dalam bentuk tes objektif. Waktu untuk setiap mata pelajaran: sastra 120 menit, matematika 90 menit, dan mata pelajaran lainnya 50 menit.
Siswa kelas 11 yang mempelajari Program Pendidikan Umum 2018 akan menjadi generasi pertama yang mengikuti ujian kelulusan sekolah menengah atas dalam format baru.
Tambahkan 2 format pengujian lagi
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa struktur format ujian berorientasi pada penilaian kapasitas, sejalan dengan Program Pendidikan Umum 2018, dan ditunjukkan melalui pertanyaan-pertanyaan ilustratif, serta tabel kapasitas dan tingkat berpikir yang menyertainya. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga mencatat bahwa saat ini, Program Pendidikan Umum 2018 baru diterapkan hingga kelas 11, sehingga konten pengetahuan yang digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan ilustratif sebagian besar ditujukan untuk kelas 10 dan 11.
Untuk ujian pilihan ganda, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa maksimal ada tiga format soal yang digunakan dalam ujian. Format pertama adalah soal pilihan ganda (yang telah digunakan selama bertahun-tahun di Vietnam). Berdasarkan format ujian tahun 2025, mata pelajaran bahasa asing hanya akan menggunakan salah satu format tersebut; ujian pilihan ganda lainnya akan memiliki satu bagian yang menggunakan format ini.
Yang kedua adalah soal pilihan ganda benar/salah, dengan setiap soal bernilai 4 poin. Kandidat harus menjawab benar/salah untuk setiap poin soal. Format ini mengharuskan kandidat memiliki kapasitas, pengetahuan, dan keterampilan yang komprehensif untuk mencapai skor maksimal, sehingga membatasi penggunaan "trik" untuk memilih jawaban dari pilihan yang rumit seperti dalam format tes pilihan ganda. Probabilitas untuk mendapatkan skor maksimal secara acak adalah 1/16, 4 kali lebih kecil daripada format tes pilihan ganda saat ini.
Yang ketiga adalah soal pilihan ganda jawaban singkat. Format ini mirip dengan format soal esai, dan dievaluasi berdasarkan hasil akhir yang harus diisi oleh kandidat pada lembar jawaban. Format ini mengharuskan kandidat memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan tertentu, sehingga membatasi penggunaan "trik" untuk memilih jawaban dari pilihan yang membingungkan seperti pada format tes pilihan ganda.
KURANGI JUMLAH PERTANYAAN DALAM MATEMATIKA DAN BAHASA ASING
Mengenai jumlah soal, ujian matematika dan bahasa asing telah dikurangi dari 50 menjadi 34 dan 40 soal, sementara mata pelajaran lainnya tetap sama. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menyatakan bahwa alasan ujian matematika ditambahkan adalah karena format soal tambahan tersebut bertujuan untuk menguji kemampuan berpikir dan kemampuan siswa pada tingkat yang lebih tinggi, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjawab. Jumlah soal ujian bahasa asing telah dikurangi karena waktu ujian untuk mata pelajaran ini juga telah dipersingkat 10 menit dibandingkan saat ini. Hal ini dikarenakan bahasa asing telah menjadi mata pelajaran pilihan, sehingga waktu ujian akan sama dengan mata pelajaran lainnya.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengatakan bahwa contoh ujian menurut struktur format baru telah diuji di provinsi dan kota Hanoi , Hai Phong, Ninh Binh, Gia Lai, dan Thai Nguyen dengan hampir 5.000 siswa.
Para kandidat mengikuti ujian kelulusan SMA tahun 2023. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah mengumumkan contoh soal untuk ujian kelulusan SMA tahun 2025.
X HILANGKAN PEMIKIRAN "GAGAL" DAN "TRIK"
Guru-guru yang berpengalaman telah mengomentari contoh pertanyaan untuk membantu memecahkan masalah "kehilangan" dan menebak pertanyaan dibandingkan sebelumnya.
Master Tran Van Toan, mantan ketua kelompok matematika di SMA Marie Curie (Distrik 3, Kota Ho Chi Minh), berkomentar bahwa contoh ujian tersebut dengan jelas menunjukkan semangat inovasi Program Pendidikan Umum 2018. Artinya, program ini bertujuan untuk menilai kemampuan siswa berdasarkan setiap tingkat berpikir. Master Toan mengatakan bahwa inovasi ini menilai kemampuan siswa jauh lebih akurat daripada sebelumnya, dan mengklasifikasikan siswa dengan lebih baik.
Guru Le Minh Huy, Sekolah Menengah Atas Nguyen Hien (Distrik 11, Kota Ho Chi Minh) juga berkomentar bahwa munculnya pertanyaan esai di tingkat aplikasi, terutama integrasi masalah praktis, menuntut siswa untuk mengetahui cara memecahkan masalah, tidak lagi berpikir "tanpa berpikir" atau menggunakan "trik" untuk memecahkan masalah matematika seperti sebelumnya.
Guru Pham Le Thanh, Sekolah Menengah Atas Nguyen Hien (Distrik 11, Kota Ho Chi Minh), menilai bahwa tes ilustrasi kimia mengklasifikasikan pemikiran dan kemampuan berbagai kelompok siswa, sehingga membatasi penggunaan "trik" atau "tebakan" untuk memilih jawaban dari pilihan yang sulit seperti dalam tes pilihan ganda.
Berhenti menebak pertanyaan sebelum hari ujian
Di bidang sastra, guru Do Duc Anh, SMA Bui Thi Xuan (Distrik 1, Kota Ho Chi Minh), berkomentar bahwa jenis ujian baru ini akan meminimalkan kebutuhan menghafal dan belajar dari contoh teks. Hal ini juga akan mengurangi tekanan ujian, dan mengurangi kebutuhan menghafal dan belajar dengan hafalan. Guru Do Duc Anh mengatakan bahwa contoh ujian ini jelas menunjukkan inovasi dalam pengajaran dan pengujian sesuai dengan Program Pendidikan Umum 2018. "Hal yang paling mencolok adalah persyaratan ujian mengikuti program baru. Ujian ini menguji semua keterampilan membaca dan menulis. Mulai sekarang, situasi menebak soal akan berakhir," kata guru ini.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)