Kedua Perdana Menteri ingin meningkatkan frekuensi penerbangan langsung yang menghubungkan Vietnam - India.
Báo Dân trí•11/10/2024
(Dan Tri) - Negosiasi awal perjanjian perdagangan bebas bilateral dan peningkatan frekuensi penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota besar kedua negara merupakan arah yang disepakati oleh Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan mitranya dari India.
Bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam rangka menghadiri KTT ASEAN di Vientiane (Laos) pada 11 Oktober, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengucapkan terima kasih kepada India atas bantuan darurat berupa 35 ton barang senilai 1 juta dolar AS untuk membantu daerah-daerah terdampak Badai No. 3. Membahas arah kerja sama ke depan, kedua Perdana Menteri sepakat untuk segera merundingkan perjanjian perdagangan bebas bilateral dan meningkatkan frekuensi penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota besar kedua negara, guna memfasilitasi perdagangan, investasi, pariwisata , dan pertukaran antarmasyarakat. Perdana Menteri Vietnam dan India juga sepakat untuk terus saling mendukung dan bekerja sama erat di forum-forum regional dan internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa, ASEAN, dan mekanisme-mekanisme yang dipimpin ASEAN.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Perdana Menteri India Narendra Modi di KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 (Foto: Doan Bac).
Kedua pihak mendorong prinsip-prinsip jaminan keamanan, keselamatan, dan kebebasan navigasi dan penerbangan, serta penyelesaian sengketa secara damai berdasarkan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982. Pada hari yang sama, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengadakan pertemuan singkat dengan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin, Ketua Delegasi Indonesia untuk KTT ASEAN. Selain meningkatkan kepercayaan politik melalui pertukaran delegasi dan kontak tingkat tinggi, kedua pemimpin sepakat untuk mendorong kerja sama melalui jalur Partai, Negara, Majelis Nasional, serta pertukaran antarmasyarakat dan koneksi lokal. Kedua pihak juga sepakat untuk secara efektif mendorong mekanisme kerja sama bilateral; berkoordinasi untuk melaksanakan perjanjian dan kesepakatan yang telah ditandatangani secara efektif, dan segera mengembangkan Program Aksi untuk periode baru. Secara khusus, kedua pemimpin menekankan prioritas untuk mendorong kerja sama di bidang ketahanan pangan, pertanian berteknologi tinggi, kendaraan listrik, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular. Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengusulkan untuk segera meningkatkan omzet perdagangan bilateral menjadi 18 miliar dolar AS dalam arah yang lebih seimbang; menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi bisnis kedua negara untuk berinvestasi di pasar masing-masing. Beliau juga menyarankan agar Indonesia terus berkoordinasi dengan Vietnam untuk membatasi kegiatan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU); serta memperlakukan kapal penangkap ikan dan nelayan satu sama lain secara manusiawi, sesuai dengan Kemitraan Strategis dan semangat solidaritas ASEAN. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan tentang pergantian generasi kepemimpinan Indonesia di masa mendatang, seraya menekankan bahwa hubungan kerja sama kedua negara tidak hanya akan tetap sama, tetapi juga akan terus berkembang secara lebih komprehensif. Pada kesempatan ini, Perdana Menteri Pham Minh Chinh meminta Indonesia untuk mendukung dan mengirimkan perwakilan tingkat tinggi untuk menghadiri Forum Masa Depan ASEAN (AFF) dan KTT Kemitraan untuk Pertumbuhan Hijau dan Tujuan Global 2030 (P4G) pada tahun 2025 di Vietnam.
Komentar (0)