Memulai hari dengan berita kesehatan, pembaca juga dapat membaca lebih banyak artikel: Berapa lama olahraga terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi?; Catatan saat minum jus jeruk ; Penderita diabetes sebaiknya membatasi makan nasi putih, sebaiknya diganti dengan apa?...
Penelitian baru mengungkap kebenaran tentang apakah makan telur itu baik atau buruk?
Penelitian baru yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nutrients, telah mengungkap kebenaran tentang apakah konsumsi telur baik atau buruk.
Dengan demikian, mengonsumsi telur meningkatkan nutrisi bermanfaat tanpa memberikan dampak negatif terhadap penyakit jantung atau diabetes.
Mengonsumsi telur meningkatkan nutrisi bermanfaat dan tidak berdampak negatif pada penyakit jantung atau diabetes
Para ilmuwan telah mempelajari pertanyaan kontroversial ini selama bertahun-tahun. Beberapa percaya bahwa mengonsumsi telur meningkatkan kadar kolesterol LDL "jahat" dan penanda inflamasi yang terkait dengan penyakit jantung dan diabetes, sementara yang lain menekankan manfaat mengonsumsi telur karena kepadatan nutrisinya yang tinggi.
Kini, penelitian baru yang dilakukan oleh Dr. Catherine Andersen, profesor madya di Departemen Ilmu Gizi di Universitas Connecticut (AS), telah membuka perspektif yang lebih luas tentang hasil gizi dari konsumsi telur.
Profesor Madya Andersen dan kolaborator melakukan studi yang lebih komprehensif daripada studi sebelumnya tentang konsumsi telur, dengan fokus pada hasil klinis, melihat berbagai parameter kesehatan yang umumnya diuji selama pemeriksaan kesehatan rutin.
Para peneliti membandingkan tidak makan telur dengan makan tiga putih telur sehari dan tiga telur utuh sehari. Mereka menemukan bahwa makan telur setiap hari secara signifikan meningkatkan kadar kolin, nutrisi penting yang terdapat dalam kuning telur.
Asupan kolin sering dikaitkan dengan peningkatan metabolit yang disebut TMAO, yang telah dikaitkan dengan penyakit jantung. Namun, yang menarik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada orang yang mengonsumsi telur setiap hari, kadar TMAO tidak meningkat meskipun asupan kolin meningkat. Pembaca dapat membaca lebih lanjut tentang artikel ini di halaman kesehatan pada tanggal 2 Januari .
Berapa banyak olahraga yang terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi?
Penelitian terkini, yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, menunjukkan bahwa untuk melindungi diri Anda dari tekanan darah tinggi seiring bertambahnya usia, Anda perlu mempertahankan tingkat olahraga Anda sejak masa kanak-kanak hingga usia paruh baya.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga menurunkan tekanan darah. Namun, studi baru ini menunjukkan bahwa "memulai olahraga antara usia 20 dan 50 tahun, dengan durasi lima jam per minggu, mungkin sangat penting untuk mencegah tekanan darah tinggi," jelas penulis studi Kirsten Bibbins-Domingo, seorang ahli epidemiologi di University of California, San Francisco.
Usia 20-an merupakan waktu yang krusial untuk melakukan intervensi guna mencegah tekanan darah tinggi di usia paruh baya dengan memperbanyak olahraga.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas California ini melibatkan lebih dari 5.100 peserta yang diikuti selama lebih dari 30 tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa antara usia 18 dan 40 tahun, tingkat olahraga secara keseluruhan menurun, dan tingkat tekanan darah tinggi meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa usia 20-an adalah waktu yang tepat untuk melakukan intervensi guna mencegah tekanan darah tinggi di usia paruh baya dengan meningkatkan olahraga, kata para peneliti.
Secara khusus, hasil penelitian menemukan bahwa orang yang berolahraga sedang selama 5 jam per minggu sejak usia Usia 20 tahun telah mengurangi risiko tekanan darah tinggi secara signifikan. Konten artikel ini selanjutnya akan dimuat di halaman kesehatan pada 2 Januari.
Catatan saat minum jus jeruk
Jus jeruk adalah salah satu jus buah paling populer di seluruh dunia. Namun, beberapa ilmuwan dan pakar kesehatan telah memberikan beberapa catatan tentang manfaat mengonsumsi jeruk.
Jus jeruk memiliki manfaat kesehatan yang mengejutkan berikut ini:
Jus jeruk adalah salah satu jus buah paling populer di seluruh dunia.
Jus jeruk merupakan sumber vitamin C pekat, yang merupakan antioksidan kuat dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Satu cangkir (240 ml) jus jeruk memenuhi hingga 80% kebutuhan vitamin C harian Anda.
Cegah penyakit kronis. Peradangan jangka panjang berkontribusi terhadap penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Jus jeruk juga merupakan sumber antioksidan yang tinggi, termasuk flavonoid, karotenoid, dan vitamin C. Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan, melawan penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Dapat membantu mencegah batu ginjal. Jus jeruk dapat meningkatkan pH urine dan membantu mengurangi risiko batu ginjal.
Sebuah penelitian terhadap 194.095 orang menemukan bahwa minum jus jeruk setiap hari mengurangi risiko terkena batu ginjal hingga 12%.
Dapat meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jus jeruk dalam jangka panjang menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL, sehingga meningkatkan kesehatan jantung.
Meskipun jus jeruk memiliki banyak manfaat kesehatan, jus jeruk juga tinggi kalori dan memengaruhi kadar gula darah.
Tinggi kalori. Jus jeruk mudah diminum, sehingga orang cenderung minum lebih banyak daripada jeruk utuh. Selain itu, tidak seperti jeruk utuh, jus jeruk rendah serat, sehingga kurang mengenyangkan dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Awali hari Anda dengan berita kesehatan untuk membaca lebih lanjut artikel ini!
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)