Peningkatan detak jantung sering kali merupakan respons alami tubuh terhadap pemicu stres seperti kecemasan, stres, olahraga, dan penyakit jantung.
Detak jantung cepat terjadi ketika jantung Anda berdetak lebih dari 100 kali per menit. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Lakukan olahraga
Saat berolahraga, jantung memompa darah lebih cepat ke otot untuk mempertahankan aktivitas. Oleh karena itu, jantung berdetak lebih cepat, tetapi hanya sementara. Kebiasaan ini baik untuk membantu memperkuat otot jantung dan memompa darah lebih baik. Setiap orang sebaiknya berolahraga secara moderat agar tubuh dapat beradaptasi dan kesehatan kardiovaskular secara bertahap membaik. Olahraga yang bermanfaat antara lain yoga, plank, jalan kaki, dan joging.
Kafein
Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, setelah dikonsumsi, kafein memasuki aliran darah, lambung, dan usus halus. Kemudian, kafein mulai menstimulasi sistem saraf pusat, khususnya reseptor pada sel-sel jantung, untuk meningkatkan detak jantung. Hal ini meningkatkan laju sirkulasi darah dan detak jantung, yang dapat meningkat sekitar tiga denyut per menit. Peningkatan detak jantung dapat terjadi sedini 15 menit setelah minum kopi, dan tubuh membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk menghilangkan kafein.
Efek samping ini jarang menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Kafein tidak menyebabkan nyeri dada pada kebanyakan orang jika dikonsumsi dalam jumlah yang aman (tidak lebih dari 400 mg kafein sehari, setara dengan sekitar 4 cangkir kopi).
Bagi orang yang sensitif terhadap kafein, beberapa jenis minuman lain seperti soda, teh, dan obat-obatan yang mengandung kafein dapat memperburuk detak jantung cepat. Oleh karena itu, pasien perlu memeriksa kandungannya sebelum mengonsumsinya.
Palpitasi jantung saat berolahraga, konsumsi minuman berkafein. Foto: Freepik
Obat
Beberapa obat resep mungkin mengandung stimulan seperti kafein atau bahan lain yang terkadang dapat menyebabkan palpitasi jantung. Orang yang mengonsumsi obat psikiatrik, beta blocker, atau simpatomimetik dan mengalami gangguan jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Kegemukan
Berat badan berlebih memberi tekanan berat pada jantung, yang terkadang dapat menyebabkan palpitasi jantung. Jantung seseorang yang kelebihan berat badan atau obesitas harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah dan oksigen ke organ-organ vital.
Gangguan
Jantung juga berdetak lebih cepat saat Anda cemas, stres, atau panik. Kondisi ini meningkatkan adrenalin (hormon yang memengaruhi aktivitas saraf simpatik) dalam tubuh. Kecemasan, panik, dan stres dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat secara tiba-tiba atau menyebabkan nyeri dada, yang terkadang disalahartikan sebagai gejala serangan jantung.
Detak jantung cepat saat istirahat mungkin berkaitan dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti aritmia. Latihan pernapasan, relaksasi, olahraga, yoga, dan pola makan sehat dapat membantu. Jika detak jantung cepat berlanjut, pasien harus berkonsultasi dengan dokter.
Bao Bao (Menurut Livestrong )
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit kardiovaskular di sini agar dokter dapat menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)