Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh mengonsumsi makanan tinggi garam, malas berolahraga, atau banyak minum alkohol.
Tekanan darah adalah tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah dan arteri, yang dinyatakan dalam dua angka pada monitor tekanan darah. Angka di atas adalah tekanan darah sistolik, yang menunjukkan tekanan atau gaya yang diberikan pada arteri saat jantung memompa darah. Angka di bawah adalah tekanan darah diastolik, tekanan darah terhadap dinding arteri saat jantung berelaksasi.
Tekanan darah normal adalah ketika indeks sistolik di bawah 120 mmHg, dan diastolik di bawah 80 mmHg. Tekanan darah tinggi adalah ketika tekanan darah sistolik ≥140 dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Tekanan darah tinggi berarti jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan arteriosklerosis, stroke, dan kerusakan ginjal. Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Makan banyak makanan olahan
Jumlah garam yang masuk ke dalam tubuh memiliki dampak langsung pada tekanan darah, menyebabkan ketidakseimbangan antara natrium dan kalium, sehingga mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring air.
Makanan olahan seperti roti, sereal sarapan, keripik, kue kering, piza, kacang dan sayuran kaleng, sup dan saus kaleng, semuanya mengandung garam dalam jumlah tertentu untuk menjaga kesegaran makanan. Mengonsumsinya terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan agar setiap orang mengonsumsi maksimal 2.300 mg garam per hari. Penderita tekanan darah tinggi sebaiknya mengurangi konsumsi makanan kemasan dan memperbanyak konsumsi makanan segar yang kaya nutrisi seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun.
Kendalikan tekanan darah untuk menghindari tekanan darah tinggi karena dapat dengan mudah menyebabkan stroke. Foto: Freepik
Minum banyak alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang (satu gelas sehari untuk wanita, dua gelas untuk pria) umumnya tidak berbahaya. Namun, mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi kronis. Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, penumpukan plak lemak di arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Malas berolahraga
Terlalu banyak duduk atau menjalani gaya hidup yang kurang gerak dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk sistem kardiovaskular. Kurang olahraga cenderung menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang merupakan salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi.
Aktivitas fisik yang teratur membuat pembuluh darah lebih fleksibel dan kurang sensitif, sehingga menjaga tekanan darah tetap sehat. Penderita tekanan darah tinggi sebaiknya berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, sekitar 20-30 menit per hari. Olahraga yang cocok antara lain bersepeda, jalan cepat, berenang, dan yoga.
Stres yang berlebihan
Saat stres, hormon kortisol dan adrenalin dilepaskan ke dalam aliran darah, meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan menyempitkan pembuluh darah. Jika kondisi ini hanya sementara dan cepat berakhir, hal ini tidak berbahaya. Namun, stres kronis terjadi terus-menerus, sehingga tubuh tidak punya waktu untuk pulih, sehingga tekanan darah terus meningkat dalam jangka waktu yang lama.
Aktivitas fisik merupakan cara sederhana untuk mengurangi kadar hormon stres dan memengaruhi tekanan darah. Latihan mindfulness seperti bernapas dalam, meditasi dan yoga, membaca, dan mendengarkan musik juga dapat membantu.
Apnea tidur
Kurang tidur dapat meningkatkan hormon stres atau meningkatkan keinginan makan junk food, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang keduanya dapat meningkatkan tekanan darah. Apnea tidur dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun, memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mengompensasinya, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.
Pasien dengan gejala seperti sering mendengkur, mendengkur tidak teratur, sleep apnea, dan rasa kantuk berlebihan di siang hari harus menemui dokter spesialis.
Penggunaan obat-obatan
Beberapa obat dapat meningkatkan tekanan darah, seperti antidepresan, dekongestan, pil KB, dan NSAID. Pasien yang menduga obat yang mereka konsumsi menyebabkan tekanan darah tinggi sebaiknya mendiskusikan penggantian obat dengan dokter.
Bao Bao (Menurut Pencegahan )
Pembaca mengajukan pertanyaan tentang penyakit kardiovaskular di sini agar dokter dapat menjawabnya |
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)