Pada sore hari tanggal 9 Juni, informasi dari Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, setelah menerima informasi publik tentang "kesalahan" dalam soal Matematika nomor 5 ujian masuk kelas 10, Departemen telah meninjau dan memberikan tanggapan.
Secara spesifik, permasalahan ini menyajikan konten yang berkaitan dengan fenomena nyata proses perebusan air dalam ketel listrik. Penelitian ini hanyalah tahap singkat dari proses perebusan air; waktu mulai penelitian (t = 0) bukanlah waktu mulai proses perebusan air.
Pelajaran 5 Ujian matematika untuk kelas 10 sekolah negeri di Kota Ho Chi Minh, tahun ajaran 2023-2024.
Dengan data yang disurvei dalam proses ini, secara matematis data tersebut dapat dideskripsikan sebagai gambar dan diekspresikan melalui fungsi yang telah dipelajari siswa dalam program. Oleh karena itu, dengan pengetahuan dan kemampuan matematika (fungsi derajat pertama, grafik fungsi derajat pertama, titik-titik pada grafik, sistem persamaan derajat pertama dengan dua variabel yang tidak diketahui, perhitungan, dll.), siswa dapat menyelesaikan persyaratan yang ditetapkan oleh soal.
"Sesuai peraturan dan petunjuk penilaian, kasus-kasus di mana siswa memiliki solusi yang berbeda dari petunjuk penilaian tetapi masuk akal akan dipertimbangkan dan dievaluasi," tegas Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh.
Sebelumnya, setelah ujian masuk kelas 10 tahun ajaran 2023-2024 berakhir, beberapa komentar menyebutkan bahwa soal nomor 5 ujian ini terdapat kesalahan dalam pengetahuan Fisika, seperti: Soal menyebutkan pangkat P dengan satuan W, maka koefisien a, b pada rumus P = at + b harus memiliki satuan W/s dan W yang bersesuaian. Jika jawaban atau penyelesaian siswa hanya menyebutkan angka, tetapi tidak menyebutkan satuannya, maka soal tersebut salah.
Jika kita memahaminya sebagai mencari waktu t dari t = 0 sehingga P (t) = 105W, maka data "air mendidih" menyesatkan dan tidak relevan dengan permasalahan. Jika kita masih memahaminya sebagai mencari waktu untuk merebus air dengan daya 105W, banyak masalah akan muncul. Misalkan kita merebus m (kg) air dari T1 (derajat C) ke T2 (derajat C), dengan kapasitas kalor jenis C (J/kgC), maka kalor yang dibutuhkan adalah Q = mc (T2-T1).
Menuliskan air mendidih dengan daya tetap adalah menyesatkan, karena tidak menyertakan data suhu awal, massa air, dan kalor jenis air. Lebih lanjut, penyelesaian dalam arah ini tidak ada hubungannya dengan fungsi P(t) yang diberikan, tetapi hanya menerapkan perhitungan kerja W = Pt = 105.t dan menyelesaikan persamaan Q = W serta menemukan t yang tidak diketahui.
Karena pangkat P(t) bervariasi terhadap waktu t, rumus yang harus diikuti adalah W = integral [P(t') dt'] dari t' = 0 hingga t' = t (waktu yang akan dicari) dan penyelesaian untuk Q = W secara implisit t. Jika dipahami dengan cara ini, pengetahuan integral berada di luar program dan data 105 W menjadi ambigu.
Selain itu dengan data yang diberikan pada ujian, apabila rumus tersebut diaplikasikan maka dapat dipecahkan, namun apabila dianalisa lebih dalam lagi dari sudut pandang Fisika dapat membuat siswa kebingungan.
Lam Ngoc
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)