Robben masih mempertahankan kebiasaan berolahraganya bahkan setelah pensiun. |
Kecintaannya pada olahraga yang sedang berkembang pesat di Eropa membawanya ke Tur CUPRA FIP, di mana Robben dan rekan setimnya Werner Lootsma memenangkan babak kualifikasi yang dramatis untuk FIP Bronze Westerbork.
Dengan semangat juang bak mantan bintang di lapangan, Robben dan Lootsma berhasil menyelamatkan enam match point sebelum bangkit dan menang 4-6, 6-3, 7-6 atas Ralph Boekema dan Mark Weldmate. Namun, impiannya segera pupus di babak 32 besar, ketika ia gagal menciptakan kejutan melawan pasangan petenis peringkat 200 besar dunia - Sten Richters dan Thijs Roper - dengan kekalahan cepat 1-6, 0-6.
Meski begitu, Robben tetap dipuji oleh lawan-lawannya dan Federasi Padel Internasional (FIP) sebagai mantan pesepakbola terbaik yang bermain padel saat ini. Baginya, ini bukan perjalanan untuk mengejar kejayaan baru, melainkan sekadar untuk menikmati: "Saya rasa saya tidak bisa menekuni padel terlalu serius. Saya memulai dengan ekspektasi rendah, hanya berusaha berjuang dan mencetak poin sebanyak mungkin."
Di dunia sepak bola, Robben terkenal dengan kaki kirinya yang ajaib, tetapi kariernya juga dihantui cedera. Hanya dalam dua musim bersama Real Madrid (2007–2009), ia mengalami 9 cedera, mencetak 13 gol dan 14 assist dalam 65 pertandingan, sehingga dijuluki "bintang kristal". Kini, di lapangan padel, citra tersebut membangkitkan rasa rapuh sekaligus brilian - Robben yang masih membara dengan bola, bahkan di lapangan yang berbeda.
Sumber: https://znews.vn/robben-gio-ra-sao-post1581993.html
Komentar (0)