Melanjutkan Sidang Luar Biasa ke-5, pagi ini, 16 Januari, Majelis Nasional membahas rancangan Resolusi mengenai sejumlah mekanisme dan kebijakan khusus untuk melaksanakan program-program sasaran nasional dalam beberapa Kelompok. Delegasi Majelis Nasional Provinsi Binh Thuan berpartisipasi dalam diskusi tersebut di Kelompok 15.
Pada sidang pembahasan, pendapat para anggota Majelis Nasional menyatakan konsensus tinggi terhadap penerbitan Resolusi sekaligus nama Resolusi ini.
Mengomentari konten khusus dalam Pasal 4, Klausul 5 tentang pengelolaan dan penggunaan aset yang terbentuk dari proyek dukungan pengembangan produksi, delegasi Bo Thi Xuan Linh mengusulkan penerapan opsi pertama sesuai dengan penjelasan dalam laporan penilaian Dewan Etnis .
Dalam Klausul 7 mengenai mekanisme percontohan desentralisasi di tingkat distrik dalam mengelola dan mengorganisasikan pelaksanaan program sasaran nasional, delegasi Bo Thi Xuan Linh mengusulkan penerapan opsi kedua untuk periode 2024-2025. Ini merupakan opsi yang layak, yang akan memastikan desentralisasi menyeluruh bagi tingkat distrik agar proaktif dan fleksibel dalam mengoperasikan, mengelola, dan melaksanakan program serta sasaran nasional, dan menciptakan mekanisme proaktif bagi daerah.
Selain itu, delegasi Bo Thi Xuan Linh juga mengusulkan untuk melengkapi isi yang telah diimplementasikan dalam Resolusi 108 Majelis Nasional tertanggal 23 November 2023 tentang pengawasan tematik terhadap implementasi resolusi Majelis Nasional tentang program target nasional pembangunan pedesaan baru pada periode 2021-2025; penanggulangan kemiskinan berkelanjutan pada periode 2021-2025; tugas pembangunan sosial -ekonomi di wilayah pegunungan etnis minoritas pada periode 2021-2030 yang ditetapkan dalam resolusi tersebut. Delegasi Bo Thi Xuan Linh juga mengusulkan agar pada tahun 2024, perlu ditambahkan klausul "Menangani secara tuntas sejumlah rekomendasi lokal terkait implementasi kesimpulan Tim Audit Negara dalam proses implementasi program target nasional".
Dalam diskusi tersebut, delegasi Nguyen Huu Thong menyampaikan kekhawatirannya terhadap isi poin b, klausul 3, pasal 4 yang menyatakan: "Dalam hal Dewan Rakyat tingkat provinsi telah mengeluarkan peraturan tentang prosedur, kriteria, dan contoh berkas untuk memilih proyek pengembangan produksi dalam program sasaran nasional dari Komite Rakyat tingkat provinsi, diputuskan untuk mengubah, melengkapi, menetapkan, dan melaporkannya kepada Dewan Rakyat tingkat yang sama pada sidang berikutnya." Delegasi Nguyen Huu Thong menjelaskan bahwa isinya memang dipersingkat, tetapi dibandingkan dengan undang-undang tentang pengundangan dokumen hukum pada klausul 1, pasal 12, yang diamandemen pada tahun 2022, hal tersebut tidak dijamin. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu, delegasi Nguyen Huu Thong mengusulkan agar diperbolehkan melakukan amandemen dalam bentuk penyampaian kepada Dewan Rakyat Provinsi dalam bentuk yang dipersingkat atau apabila ada isi yang diubah, Komite Rakyat Provinsi hendaknya melaporkannya kepada Komite Tetap Dewan Rakyat Provinsi untuk dijadikan dokumen terpadu, kemudian Komite Rakyat Provinsi akan melaksanakannya, yang akan lebih tepat.
Pada poin b, klausul 4, pasal 4, delegasi Nguyen Huu Thong mengusulkan penghapusan isi: "Tugaskan Komite Rakyat di tingkat komune untuk menentukan harga pasar barang dalam hal pembayaran sesuai harga pasar". Menurut delegasi, kader di tingkat akar rumput sangat sibuk dan harus mengemban banyak tugas. Jika tanggung jawab penentuan harga pasar barang diserahkan kepada Komite Rakyat di tingkat komune, hal tersebut tidaklah tepat.
Sumber
Komentar (0)