Dengan demikian, setelah 1 tahun pelaksanaan program koordinasi, rata-rata lulusan sekolah menengah yang melanjutkan pendidikan vokasi mencapai lebih dari 26%. Sementara itu, Proyek Pengaliran Siswa (Student Streaming Project) berdasarkan Keputusan No. 522/QD-TTg Perdana Menteri menargetkan pada tahun 2025, setidaknya 40% lulusan sekolah menengah akan melanjutkan pendidikan di lembaga pendidikan vokasi yang menyediakan pelatihan dasar dan menengah. Untuk daerah dengan kondisi sosial ekonomi yang sangat sulit, setidaknya 30%.
Hasil di atas memprediksi banyaknya tantangan dalam pelaksanaan proyek pengalihan lalu lintas. Hal ini membutuhkan partisipasi dan kerja sama yang lebih aktif dari instansi, unit, dan pemerintah daerah di semua tingkatan.
Departemen Pendidikan dan Pelatihan dan Departemen Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Urusan Sosial menandatangani peraturan koordinasi tentang streaming siswa.
Pada konferensi pendahuluan, Ibu Tran Duc Hanh Quynh, Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten 1, mengakui bahwa tugas streaming siswa sangat sulit secara psikologis. Siswa sekolah menengah belum cukup umur, sehingga orang tua tidak ingin anak-anak mereka mengikuti pelatihan kejuruan tetapi ingin melanjutkan ke sekolah menengah atas atau universitas. Selain itu, karena lokasinya di pusat kota dan kondisi ekonomi yang baik, orang tua kurang tertarik dengan sekolah kejuruan. Oleh karena itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten 1 menyarankan agar kriteria streaming diterapkan sesuai dengan wilayah dan karakteristik setempat. Kurikulum pengajaran di sekolah kejuruan dan sekolah tinggi kejuruan perlu ditingkatkan dan diubah sesuai dengan arahan dari dunia usaha...
Sebagai unit yang menyelenggarakan pelatihan bagi guru yang bertugas menyelenggarakan kegiatan bimbingan karier dan pengalaman di sekolah menengah atas, seorang perwakilan dari Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Kota Ho Chi Minh mengatakan bahwa guru dari bidang selain psikologi seringkali kesulitan dalam menyerap dan menerapkan konsep-konsep dasar psikologi. Selain itu, beberapa guru mengikuti pelatihan konseling dan bimbingan karier hanya karena tugas dari unit tersebut, bukan karena minat pribadi. Hal-hal ini dapat sangat memengaruhi kualitas bimbingan karier bagi siswa.
Berbicara di konferensi tersebut, Ibu Tran Thi Dieu Thuy, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, meminta Departemen Pendidikan dan Pelatihan serta Departemen Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial untuk menciptakan kondisi bagi sekolah kejuruan agar dapat mengakses dan berpartisipasi secara setara dalam proses penyelenggaraan konseling karier. Selain itu, untuk menjamin kualitas guru konseling, guru kejuruan harus memiliki metode mutakhir yang sesuai dengan tren. Sekolah kejuruan harus mampu terhubung dengan dunia usaha, pasar tenaga kerja, dan sebagainya.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/nhung-nguyen-nhan-khien-phan-luong-sau-thcs-kho-khan-185240919225811062.htm
Komentar (0)