(CLO) Kremlin mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan terhadap Ukraina dengan rudal balistik hipersonik yang baru dikembangkan merupakan pesan kepada Barat bahwa Rusia akan menanggapi dengan keras setiap tindakan "ceroboh" Barat yang mendukung Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melontarkan pernyataan itu sehari setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow telah menembakkan rudal Oreshnik baru ke fasilitas militer Ukraina sebagai tanggapan atas serangan Kiev terhadap Rusia dengan rudal buatan AS dan Inggris.
"Pesan utamanya adalah bahwa keputusan dan tindakan gegabah negara-negara Barat yang memproduksi rudal, memasoknya ke Ukraina, dan kemudian menyerang wilayah Rusia tidak dapat dibiarkan begitu saja tanpa respons dari Rusia," ujar Peskov kepada para wartawan.
"Pihak Rusia telah dengan jelas menunjukkan kemampuannya, dan tindakan pembalasan lebih lanjut jika kekhawatiran kami tidak dipertimbangkan telah diuraikan dengan cukup jelas," ujarnya.
Wilayah yang terkena rudal Rusia di Dnipro, Ukraina, pada 21 November 2024. Foto: Reuters
Rusia memiliki seluruh persenjataan Oreshnik dan akan terus menguji rudal baru.
Moskow mengatakan pihaknya memandang penembakan rudal ATACMS dan Storm Shadow oleh Ukraina ke Rusia sebagai bukti keterlibatan langsung AS dan Inggris dalam perang tersebut. Para pejabat Rusia mengatakan bahwa data penargetan satelit dan pemrograman jalur penerbangan rudal tersebut harus dilakukan oleh personel NATO karena Kiev tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya sendiri.
Presiden Putin mengatakan Rusia telah menyerang perusahaan rudal dan pertahanan di kota Dnipro, Ukraina, yang merupakan rumah bagi perusahaan rudal dan antariksa Pivdenmash, yang dikenal oleh orang Rusia sebagai Yuzhmash.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia akan terus menguji rudal hipersonik baru dalam pertempuran dan telah menyiapkan persediaannya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa semua hulu ledak rudal tersebut mengenai sasarannya dan memuji keberhasilan pertama penggunaan rudal balistik hipersonik jarak menengah yang membawa hulu ledak konvensional dalam pertempuran.
Tn. Peskov mengatakan Rusia secara teknis tidak berkewajiban untuk memperingatkan AS tentang serangan itu karena itu adalah rudal jarak menengah, bukan antarbenua, tetapi ia mengatakan Moskow telah memberi tahu AS 30 menit sebelum peluncuran.
Ia menambahkan bahwa Presiden Putin tetap terbuka untuk berdialog, tetapi pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan berakhir "lebih memilih untuk melanjutkan eskalasi" dan mendesak pemerintahan tersebut untuk mengindahkan peringatan yang dikeluarkan Putin pada bulan September.
Saat itu, Presiden Rusia mengatakan Barat akan melawan Rusia secara langsung jika Rusia mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh Barat. Peskov mengatakan ia berharap Washington telah menerima dan memahami pesan Moskow.
Rudal Mach 11 yang membawa 6 hulu ledak
Rudal Rusia yang menghantam kota Dnipro, Ukraina, pada hari Kamis mencapai kecepatan maksimum lebih dari 13.000 km/jam dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai targetnya setelah peluncuran, kata Ukraina.
"Waktu terbang rudal Rusia ini, dari peluncuran di wilayah Astrakhan hingga pendaratan di kota Dnipro, adalah 15 menit," kata Direktorat Utama Intelijen Militer (HUR) dalam sebuah pernyataan.
Animasi dari video tersebut menunjukkan rudal Oreshnik membidik sasarannya dengan kecepatan super dan secara bersamaan meluncurkan enam hulu ledak.
Rudal ini dilengkapi dengan enam hulu ledak: setiap hulu ledak dilengkapi dengan enam sub-hulu ledak. Kecepatan pada tahap akhir lintasannya di atas Mach 11. Mach adalah satuan ukuran kecepatan hipersonik. Mach 11 setara dengan sekitar 13.600 km/jam.
HUR menambahkan bahwa senjata itu kemungkinan merupakan bagian dari kompleks rudal Kedr, yang menurut Wakil Direktur Vadym Skibitsky kepada media Ukraina terkait dengan sistem Oreshnik dan pertama kali diuji pada Juni 2021.
Skibitsky mengatakan Rusia mungkin memiliki setidaknya 10 rudal semacam itu untuk pengujian sebelum memasuki produksi massal, kantor berita Ukrinform melaporkan.
Awalnya, Kiev mengatakan Rusia telah menembakkan rudal balistik antarbenua, tetapi pejabat AS dan NATO setuju dengan deskripsi Putin tentang senjata itu sebagai rudal balistik jarak menengah.
Kementerian Luar Negeri Ukraina pada hari Kamis meminta masyarakat internasional untuk segera menanggapi serangan tersebut. Sebuah sumber NATO mengatakan pada hari Jumat bahwa aliansi militer tersebut akan mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina di markas besarnya di Brussels Selasa depan untuk membahas serangan Rusia tersebut.
Hoang Anh (menurut TASS, Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/nga-tuyen-bo-sieu-ten-lua-oreshnik-bay-toi-13000-km-h-la-loi-canh-bao-phuong-tay-post322497.html
Komentar (0)