Rusia mencabut larangan ekspor solar ke pelabuhan melalui pipa. (Sumber: DW) |
Namun, pembatasan ekspor minyak bumi masih berlaku.
Pernyataan tersebut menegaskan: "Pemerintah Rusia telah mencabut pembatasan ekspor bahan bakar diesel yang diangkut ke pelabuhan melalui pipa, dengan syarat produsen memasok setidaknya 50% bahan bakar diesel yang diproduksi ke pasar domestik."
Rusia juga menaikkan bea ekspor bahan bakar untuk pengecer menjadi 50.000 rubel per ton dari 20.000 rubel dan memperkenalkan kembali subsidi atau memotong pembayaran ke kilang.
Pembatasan ekspor bahan bakar dari Rusia, eksportir bahan bakar laut terbesar di dunia , telah mendorong naiknya harga global dan memaksa beberapa pembeli untuk mencari sumber bensin dan solar alternatif.
* Sebelumnya, pada tanggal 4 Oktober, Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak mengumumkan bahwa negaranya tidak akan menjual minyak mentah di bawah mekanisme batas harga tertinggi yang diberlakukan oleh Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa (UE).
Perusahaan-perusahaan minyak mematuhi keputusan Presiden Vladimir Putin yang mewajibkan perusahaan dan individu Rusia untuk menghindari batasan harga minyak dalam kontrak dengan pembeli asing, kata Novak, seraya menambahkan bahwa minyak mentah Moskow masih diperdagangkan dengan harga pasar.
"Ketika batas harga pertama kali diperkenalkan, kami mengatakan itu adalah alat yang tidak efektif. Itu akan memperburuk keadaan bagi konsumen dan seluruh pasar energi global," ujarnya.
Presiden Putin telah mengeluarkan dekrit khusus tentang ketidakpatuhan terhadap ketentuan pengiriman di bawah harga tertinggi dalam kontrak. Perusahaan kami bekerja sesuai dengan dekrit tersebut dan kami memantau hal ini dengan cermat.
Pada Desember 2022, Uni Eropa, G7, dan sekutunya memberlakukan larangan dan batasan harga sebesar $60 per barel untuk ekspor minyak mentah Rusia melalui jalur laut. Pembatasan serupa diberlakukan pada Februari untuk produk minyak bumi Rusia.
Langkah-langkah ini ditujukan untuk mengurangi pendapatan energi Rusia.
Tak lama kemudian, Presiden Putin menandatangani dekrit, yang berlaku efektif 1 Februari, yang memperkenalkan tindakan balasan terhadap pembatasan harga minyak Rusia. Dekrit tersebut melarang pasokan minyak dan produk minyak bumi ke negara-negara yang telah memberlakukan pembatasan harga dalam kontrak dan melarang pengiriman jika kontrak tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebutkan pembatasan harga.
"Sekarang harga minyak Brent telah naik, diskon untuk minyak Rusia telah berkurang. Produk kami dijual dengan harga pasar yang jauh lebih tinggi daripada harga tertinggi," ujar Wakil Perdana Menteri Rusia.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)