Saat keluar di bawah terik matahari, oleskan tabir surya dan kenakan topi bertepi lebar. (Gambar ilustrasi dibuat oleh AI) |
Mengoleskan tabir surya merupakan langkah penting untuk melindungi kulit dari sinar UV—agen penyebab penuaan dini, melasma, bintik hitam, dan bahkan kanker kulit. Namun, banyak orang mengeluh bahwa meskipun telah menggunakan tabir surya yang memadai, kulit mereka tetap gelap, rentan berjerawat, dan kusam.
Menurut dokter kulit, penyebabnya terletak pada kesalahan yang tampaknya tidak berbahaya yang diam-diam menghancurkan lapisan pelindung kulit, sehingga menyebabkan penuaan dini pada kulit.
Memilih tabir surya yang salah
Tidak semua produk cocok untuk semua jenis kulit. Orang dengan kulit berminyak atau rentan berjerawat sebaiknya menggunakan tabir surya yang mengandung minyak mineral, silikon kental, atau pewangi, karena dapat dengan mudah menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Dr. Shari Marchbein, seorang dokter kulit di New York (AS), menyarankan untuk memilih tabir surya yang bebas minyak, non-komedogenik, dan memiliki tekstur ringan, terutama di iklim tropis seperti Vietnam.
Mengoleskan krim dalam jumlah yang tidak mencukupi
Banyak orang hanya menggunakan sedikit produk karena takut menyumbat kulit atau ingin berhemat. Padahal, untuk mendapatkan perlindungan seperti yang tertera pada SPF kemasan, Anda perlu mengoleskan sekitar 2 mg tabir surya per sentimeter persegi kulit, setara dengan 1/4 sendok teh untuk wajah.
Jika Anda menggunakannya terlalu sedikit, kulit Anda tidak akan terlindungi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan bintik hitam, melasma, dan bahkan kulit terbakar.
Jangan mengoleskan krim kembali setiap 2-3 jam
Di bawah pengaruh keringat, minyak, dan sinar matahari yang terik, lapisan awal krim akan terkikis, mengurangi efek perlindungannya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa perlindungan UV berkurang hingga 50% setelah hanya 2 jam jika tidak dioleskan kembali.
Dokter kulit Sandra Lee (Dr. Pimple Popper) juga menekankan: "Jika Anda berada di luar ruangan, atur pengingat untuk mengoleskan kembali tabir surya setidaknya setiap 2 jam."
Jangan mengoleskan tabir surya pada kulit di sekitar mata dan bibir.
Kebiasaan mengabaikan kulit di sekitar mata dan bibir juga menjadi penyebab warna kulit tidak merata. Area ini sensitif, rapuh, dan sangat rentan terhadap penggelapan dan kerutan jika tidak dilindungi dengan baik.
Banyak orang takut tabir surya akan menyengat mata mereka, tetapi sebenarnya, tabir surya mineral (tabir surya fisik) dengan zinc oxide dan titanium dioksida adalah pilihan yang aman dan lembut untuk area mata.
Tidak melindungi kulit dari sinar matahari
Kesalahan serius yang sering diabaikan adalah menggunakan tabir surya sebagai "satu-satunya pelindung" dari sinar matahari. Faktanya, tidak ada produk yang memberikan perlindungan 100% terhadap sinar UV.
Tabir surya hanyalah salah satu bagian dari strategi perlindungan matahari komprehensif yang juga mencakup penggunaan topi bertepi lebar, kacamata hitam, pakaian pelindung matahari, dan menghindari sinar matahari selama jam sibuk (10 pagi-4 sore).
Sumber: https://baoquocte.vn/nam-sai-lam-va-cach-khac-phuc-khi-su-dung-kem-chong-nang-323373.html
Komentar (0)