(NLDO) - "Bulan kedua" 2024 PT5 memiliki komposisi yang aneh, tidak seperti asteroid mana pun yang pernah dicatat sains .
Januari ini, umat manusia akan menyaksikan mendekatnya 2024 PT5, sebuah objek yang sering disebut sebagai "bulan kedua Bumi". Objek ini merupakan salah satu objek yang paling membingungkan bagi para ilmuwan.
"Tetangga" Bumi di Tata Surya sering kali memiliki banyak bulan, atau satelit alami, yang mengorbit planet dalam orbit yang stabil.
Mars memiliki Phobos dan Deimos; Jupiter memiliki Europa, Io, dan hampir 80 bulan lainnya. Namun, Bumi hanya memiliki satu bulan, yaitu Bulan.
2024 PT5 tiba-tiba muncul dalam pandangan teleskop Afrika Selatan pada tahun 2024.
Diameternya hanya 10 m, sebuah asteroid, tetapi terperangkap di orbit Bumi dan berotasi sementara seperti Bulan.
"Bulan kedua" adalah asteroid yang terjebak sementara di Bumi - Ilustrasi: SCIENCTIFIC AMERICAN
Sebuah tim pengamat menggunakan Teleskop Penemuan Lowell di Flagstaff, Arizona, AS untuk mengambil spektrum refleksi PT5 untuk mengetahui apa itu dan dari mana asalnya.
"Rumah" paling umum bagi objek dekat Bumi seperti 2024 PT5 adalah sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Namun, spektrum reflektansi 2024 PT5 menunjukkan bahwa objek tersebut tidak termasuk dalam kelompok ini.
Yang lebih membingungkan, objek tersebut juga tidak menyerupai asteroid mana pun yang diketahui. Pengamatan selanjutnya terhadap objek tersebut menggambarkan rotasinya dan menunjukkan bahwa objek tersebut berbatu dan kaya akan silikat. Hal ini juga membantu menyingkirkan kemungkinan asal buatan. Objek tersebut tampaknya kaya akan piroksen, menunjukkan bahwa batuan tersebut berasal dari lingkungan beku atau kemungkinan metamorf.
Akhirnya, data menunjuk langsung ke Bulan, satelit resmi Bumi: "Bulan kedua" mungkin hanya berupa serpihan bulan, yang terlepas setelah tabrakan meteorit yang dahsyat.
Tim peneliti yang dipimpin oleh dua astronom Theodore Kareta dari Observatorium Lowell dan Oscar Fuentes-Munoz dari Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA percaya bahwa jika skenario ini benar, ada banyak "bulan" 3, 4, 5... yang menunggu untuk ditemukan.
Dari daftar "objek dekat Bumi" (NEO) saat ini, hanya 16 yang berasal dari satelit alami ini.
Menurut Universe Today, tim peneliti memperkirakan bahwa mungkin ada 10-15 kali lebih banyak NEO bulan daripada itu.
Karena asteroid ini umumnya dianggap relatif kecil, generasi baru teleskop yang lebih besar dan teknik pengamatan baru akan diperlukan untuk menemukannya.
Menemukan objek "bayi" bulan dapat sangat membantu dalam merekonstruksi sejarah Bumi dan bulannya; dan juga dapat membantu memperkuat misi pertahanan global terhadap dampak asteroid dahsyat — seperti asteroid Chicxulub yang memusnahkan dinosaurus.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/mat-trang-thu-2-cua-trai-dat-co-nguon-goc-bat-ngo-19625011809443723.htm
Komentar (0)