Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Pentagon membentuk satuan tugas rahasia untuk melawan UAV

Menghadapi ancaman UAV yang semakin meningkat, Pentagon membentuk gugus tugas baru dengan motto “kecepatan melebihi proses”.

Báo Khoa học và Đời sốngBáo Khoa học và Đời sống01/09/2025

1-anh-the-war-zone.jpg
Pada 29 Agustus, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth secara tak terduga mengumumkan pembentukan Satuan Tugas Antar-Lembaga Gabungan 401 (JIATF 401), yang dianggap sebagai "langkah percepatan" Pentagon dalam perang melawan UAV. Langkah ini mencerminkan urgensi gelombang drone yang semakin canggih dan meluas, yang telah menjadi tantangan keamanan baru, baik di medan perang maupun di dalam negeri AS.
2-anh-wikipedia.jpg
Menurut Hegseth, UAV kini tak hanya muncul di medan perang yang jauh, tetapi juga hadir tepat di perbatasan dan bahkan di wilayah udara AS. "Mereka menyerang pangkalan, menyasar tentara, dan mengancam kedaulatan nasional," tegasnya, seraya menegaskan bahwa AS tak bisa terus-menerus mengikuti prosedur yang rumit dan harus mengutamakan kecepatan.
3-anh-the-war-zone.jpg
JIATF 401 dibentuk untuk menggantikan Kantor Sistem Penanggulangan UAV Kecil (JCO) yang telah ada sejak tahun 2020. Pentagon mengakui bahwa JCO kurang fleksibel karena jumlah lembaga yang berpartisipasi meningkat, tetapi koordinasinya buruk, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam merespons UAV.
4-anh-wikipedia.jpg
Berbeda dengan pendahulunya, JIATF 401 akan memiliki kewenangan pengadaan langsung, yang mengintegrasikan penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasi, kecuali untuk program-program spesifik masing-masing angkatan. Direktur angkatan akan diizinkan untuk menyetujui investasi hingga $50 juta untuk setiap proyek C-sUAS.
5-anh-reddit.jpg
JIATF 401 juga mengambil alih Replicator 2, sebuah program akselerator akuisisi teknologi yang telah menarik perhatian Pentagon. Hal ini memungkinkan pasukan baru ini untuk bekerja sama secara langsung dengan Unit Inovasi Pertahanan (DIU) guna mendanai dan melaksanakan proyek-proyek anti-UAV. Hal ini dianggap sebagai "lompatan" yang membantu memutus proses rumit yang telah menyebabkan banyak rencana tertunda selama bertahun-tahun.
6-3706.jpg
Selain pendanaan, JIATF 401 diberikan wewenang khusus untuk merekrut personel dengan keahlian di bidang intelijen, peperangan elektronik, pengadaan, dan penelitian UAV. Pentagon berharap fleksibilitas ini akan memberikan kekuatan otak yang cukup bagi pasukan untuk mengimbangi laju pengembangan UAV global.
7.jpg
Sorotan lainnya adalah integrasi Universitas C-sUAS Angkatan Darat di Fort Sill ke dalam kendali satuan tugas. Tempat ini akan menjadi pusat pelatihan bagi para perwira, mengajarkan taktik pertahanan terhadap UAV, sehingga dapat menyebarluaskan pengalaman tersebut ke seluruh Angkatan Darat AS.
8.jpg
Namun, perjalanan JIATF 401 tidaklah mulus. Memo Hegseth mengabaikan poin penting: hak untuk menembak UAV di wilayah AS. Militer masih terikat oleh berbagai peraturan berlapis yang membuat hampir mustahil untuk menembak jatuh atau menonaktifkan drone di dalam negeri—bahkan ketika ancaman sudah ada di langit.
9.jpg
Pangkalan militer AS telah berulang kali disusupi oleh UAV. Terutama di Langley, Wright-Patterson, Picatinny, dan empat pangkalan di Inggris. Selain itu, UAV telah muncul di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir, area pelatihan militer, dan bahkan mengganggu kapal perang AS di lepas pantai California.
10.jpg
Di garis depan, UAV telah menjadi senjata yang umum. Di Ukraina, UAV FPV mengubah permainan, sementara Rusia mengandalkan Shahed sebagai alat serangan jarak jauh. Di Timur Tengah, UAV yang dikerahkan oleh Iran, Hizbullah, atau Houthi terus mengancam pangkalan dan kapal perang AS. Gambaran global menunjukkan bahwa UAV bukan lagi teknologi "murah", tetapi telah menjadi senjata strategis.
11.jpg
Para ahli menekankan bahwa meskipun AS telah mengembangkan banyak teknologi C-sUAS, mulai dari laser, gelombang mikro, hingga rudal pencegat, fokus saat ini masih pada peperangan elektronik dan "soft kill". Alasannya: tindakan keras dapat menyebabkan bahaya yang tidak diinginkan, terutama jika diterapkan di dalam negeri.
12.jpg
Pentagon telah memberi JIATF 401 waktu 36 bulan untuk membuktikan kemampuannya. Meskipun menghadapi hambatan hukum, gugus tugas tersebut telah menandai titik balik dalam pengakuan UAV sebagai ancaman utama. Akankah JIATF 401 memiliki wewenang untuk bertindak, atau akankah tangannya terikat lagi?
Zona Perang
Tautan artikel asli Salin tautan
https://www.twz.com/air/satuan tugas Pentagon yang baru bertujuan untuk mempercepat pertahanan drone di dalam dan luar negeri

Sumber: https://khoahocdoisong.vn/lau-nam-goc-lap-luc-luong-dac-nhiem-bi-mat-doi-pho-uav-post2149049757.html


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Jet tempur Su-30-MK2 jatuhkan peluru pengacau, helikopter mengibarkan bendera di langit ibu kota
Puaskan mata Anda dengan jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas yang bersinar di langit ibu kota
(Langsung) Gladi bersih perayaan, pawai, dan pawai Hari Nasional 2 September
Duong Hoang Yen menyanyikan "Tanah Air di Bawah Sinar Matahari" secara a cappella yang menimbulkan emosi yang kuat

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk