Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Sains mengungkap mengapa sebagian orang lebih memilih vegetarianisme daripada makan daging

Báo Thanh niênBáo Thanh niên19/11/2023

[iklan_1]

Ada banyak bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat kesehatan dari pola makan vegetarian. Selama pola makan vegetarian memberikan nutrisi yang cukup bagi tubuh, pola makan vegetarian akan membantu mengendalikan berat badan, mencegah penyakit jantung, dan berbagai penyakit kronis lainnya, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).

Khoa học phát hiện nguyên nhân vì sao có người thích ăn chay hơn ăn thịt - Ảnh 1.

Kecenderungan menjadi vegetarian mungkin dipengaruhi oleh faktor genetik.

Namun kenyataannya, ada orang yang menyukai vegetarianisme dan tidak suka makan daging. Sebuah studi terbaru dari Fakultas Kedokteran Feinberg di Universitas Northwestern (AS) telah memberikan penjelasan baru untuk hal ini.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Nabeel Yaseen. Ia dan rekan-rekannya menganalisis data dari lebih dari 5.300 vegetarian dan hampir 329.500 pemakan daging. Data tersebut berasal dari UK Biobank, sebuah sumber daya dan basis data penelitian biomedis. Vegetarian didefinisikan sebagai orang yang tidak mengonsumsi ikan, unggas, atau daging merah seperti babi, sapi, dan kambing.

Ketika membandingkan faktor genetik, tim menemukan tiga gen yang jelas memengaruhi preferensi seseorang terhadap vegetarianisme, dan 31 gen yang sangat mungkin memiliki efek serupa. Tim menyebut gen-gen ini "gen vegetarian".

Vegetarian lebih mungkin memiliki gen ini dibandingkan pemakan daging, terutama empat varian gen: TMEM241, RIOK3, NPC1, dan RMC1. Banyak pemakan daging tidak memiliki varian gen ini.

Untuk menjelaskan fenomena ini, tim peneliti percaya bahwa gen dapat memengaruhi cara tubuh memecah lemak, atau metabolisme lipid. Berbagai enzim dibutuhkan untuk memecah makanan nabati atau daging hewani. Enzim-enzim tersebut diatur oleh gen.

Oleh karena itu, orang dengan gen vegetarian akan memiliki enzim yang lebih baik dalam memecah makanan nabati daripada makanan hewani, dan sebaliknya. Oleh karena itu, hipotesisnya adalah preferensi makanan akan bergantung pada jenis lemak mana yang lebih mudah dipecah oleh tubuh.

Para ilmuwan yakin bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas fenomena ini. Namun, studi ini juga menunjukkan bahwa selain faktor budaya, etika, lingkungan, atau kesehatan, faktor genetik juga memengaruhi pola makan seseorang, menurut Healthline .


[iklan_2]
Tautan sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern kapal selam Kilo 636?
PANORAMA: Parade, pawai A80 dari sudut pandang langsung khusus pada pagi hari tanggal 2 September
Hanoi menyala dengan kembang api untuk merayakan Hari Nasional 2 September
Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk