Perhiasan emas dipajang di sebuah toko perhiasan di Seoul, Korea Selatan. (Foto: Yonhap/VNA)

Harga emas naik lebih dari 1% pada tanggal 21 Juli ke level tertinggi dalam lima minggu karena dolar AS dan imbal hasil obligasi AS turun di tengah ketidakpastian menjelang batas waktu 1 Agustus yang ditetapkan oleh AS bagi negara-negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengannya atau menghadapi tarif yang lebih tinggi.

Harga emas spot naik 1,3% menjadi $3.394,23 per ons pada pukul 01.34 waktu Vietnam, level tertinggi sejak 17 Juni. Harga emas berjangka AS naik 1,4% menjadi $3.406,40 per ons.

Indeks dolar turun 0,6%, membuat emas berdenominasi dolar lebih mudah diakses oleh pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mencapai titik terendah dalam lebih dari seminggu.

Harga emas mendapat dukungan di tengah ketidakpastian saat batas waktu 1 Agustus mendekat, kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Uni Eropa sedang mempertimbangkan serangkaian kemungkinan tindakan balasan terhadap Amerika Serikat karena prospek mencapai kesepakatan perdagangan yang dapat diterima dengan negara tersebut memudar, menurut diplomat Uni Eropa.

Mengenai kebijakan suku bunga, pedagang melihat peluang 59% bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada bulan September, menurut alat FedWatch CME.

Tn. Meger mengatakan bahwa prediksi pemotongan suku bunga AS yang lebih awal dari yang diharapkan meningkat, sementara kemungkinan penggantian Ketua Fed Jerome Powell dan restrukturisasi Fed menambah kecemasan pasar.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko dan cenderung naik nilainya pada lingkungan suku bunga rendah.

Di Vietnam, pada pagi hari tanggal 22 Juli, harga emas SJC dicatat oleh Saigon Jewelry Company sebesar 120-121,5 juta VND/tael (beli-jual).

Menurut vietnamplus.vn

Sumber: https://huengaynay.vn/kinh-te/thong-tin-thi-truong/gia-vang-tren-thi-truong-the-gioi-phien-21-7-cao-nhat-trong-5-tuan-155917.html