Pada konferensi pers kuartal kedua Kementerian Keuangan pada tanggal 2 Juli, Bapak Truong Ba Tuan, Wakil Direktur Departemen Manajemen dan Pengawasan Kebijakan Pajak, Biaya dan Retribusi, memperbarui perkembangan rancangan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (pengganti).
Bapak Tuan menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan telah berkoordinasi dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mengusulkan penyusunan Undang-Undang tersebut di atas, melaporkan kepada Pemerintah dan Komite Tetap Majelis Nasional untuk memasukkannya ke dalam program penyusunan undang-undang dan peraturan Majelis Nasional tahun 2025.
Dikatakannya, Kementerian Keuangan telah melaporkan kepada Pemerintah rencananya untuk mengubah seluruh peraturan perundang-undangan, dengan fokus pada 6 konten utama, meliputi perubahan dan penyempurnaan peraturan terkait penetapan penghasilan kena pajak, penghitungan pajak atas masing-masing pos penghasilan sesuai konteks terkini, peninjauan dan penambahan pos penghasilan bebas pajak sesuai kebijakan terkini Partai dan Negara seperti teknologi tinggi dan lahan hijau...

7 tarif pajak penghasilan pribadi (Foto: My Tam).
Dalam rancangan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (pengganti) yang akan datang, badan penyusun akan mengkaji peningkatan tingkat pengurangan pajak keluarga dalam penghitungan pajak agar dapat segera mencerminkan perubahan standar hidup masyarakat. Selain itu, Kementerian akan melaporkan kepada Pemerintah dan Majelis Nasional untuk menambahkan pengurangan dalam penghitungan pajak penghasilan pribadi guna mendorong pembangunan dan mendukung masyarakat di berbagai bidang seperti pendidikan dan kesehatan.
Undang-undang baru ini juga akan mengubah skema pajak progresif untuk upah dan gaji secara lebih efisien. "Saat ini, terdapat 7 kelompok pajak, yang diharapkan akan disederhanakan dalam waktu dekat," ujarnya dalam konferensi pers.
Bapak Tuan mengatakan Kementerian masih memantau secara ketat perkembangan yang ditugaskan Pemerintah untuk memastikan penyerahan tepat waktu kepada Pemerintah dan Majelis Nasional pada sidang Oktober mendatang.
Dalam pengajuan kepada Pemerintah untuk mengembangkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pribadi (pengganti), salah satu konten yang ingin diubah dan ditambah oleh Kementerian Keuangan adalah jadwal pajak progresif untuk pendapatan dari upah dan gaji setelah 15 tahun penerapan.
Kementerian Keuangan berpendapat bahwa terdapat pandangan bahwa jadwal pajak saat ini tidak masuk akal. Tujuh tingkatan pajak yang ada saat ini terlalu banyak. Kesenjangan antar tingkatan pajak yang sempit menyebabkan lonjakan tingkatan pajak ketika menjumlahkan penghasilan dalam setahun, sehingga meningkatkan jumlah pajak yang terutang. Di sisi lain, jumlah penyelesaian pajak meningkat secara tidak perlu, sementara jumlah pajak tambahan yang terutang tidak banyak.
Menurut Kementerian ini, penerapan pemungutan pajak penghasilan orang pribadi dengan tarif pajak progresif sudah lazim diterapkan di negara-negara di dunia.
"Vietnam dapat mengurangi jumlah kelompok pajak menjadi di bawah 7. Pada saat yang sama, pertimbangkan untuk memperlebar kesenjangan pendapatan dalam kelompok pajak untuk memastikan regulasi yang lebih ketat bagi mereka yang berpenghasilan tinggi. Mengurangi jumlah kelompok pajak akan memudahkan pelaporan dan pembayaran pajak," ujar Kementerian Keuangan.
Sumber: https://dantri.com.vn/kinh-doanh/du-kien-giam-tru-chi-phi-giao-duc-y-te-khi-tinh-thue-thu-nhap-ca-nhan-20250702154922676.htm
Komentar (0)