1. Cape Town, Afrika Selatan
Destinasi musim panas yang wajib dikunjungi di Afrika termasuk Cape Town (Sumber foto: Dikumpulkan)
Cape Town selalu masuk dalam daftar destinasi musim panas terfavorit di Afrika. Kota pesisir ini bagaikan permata berkilau di samudra biru, dengan Gunung Meja menjulang tinggi di atas kota, dan Pantai Camps Bay membentang dengan pasir putih bersih di bawah sinar matahari keemasan bagai madu yang tercurah.
Musim panas di Cape Town dimulai pada bulan November dan berlangsung hingga Maret, ketika cuaca hangat dan langit cerah, menjadikannya waktu yang ideal untuk mendaki, berselancar, atau sekadar berjemur di pantai. Kebun-kebun anggur di pinggiran Stellenbosch dan Franschhoek juga ramai di musim panas, mengundang pengunjung untuk menikmati anggur berkualitas di suasana yang damai.
Khususnya, saat sore tiba, pemandangan matahari terbenam di Signal Hill bagaikan lukisan yang indah – di mana sinar matahari perlahan menghilang di balik cakrawala laut, meninggalkan simfoni kuning, merah muda, dan ungu di langit. Cape Town tak hanya indah, tetapi juga memikat orang dengan keindahannya yang semarak, lembut, dan emosional.
2. Zanzibar, Tanzania
Pemandangan Zanzibar yang menakjubkan (Sumber foto: Collected)
Zanzibar – sebuah pulau di lepas pantai Tanzania – adalah salah satu destinasi musim panas di Afrika yang terasa seperti surga. Zanzibar menawarkan lautan biru kehijauan yang tak berujung, pohon kelapa yang bergoyang, dan pasir putih yang lembut.
Musim panas di Zanzibar dari bulan Desember hingga Maret adalah waktu yang tepat untuk membenamkan diri di perairan sebening kristal, pergi menyelam, atau bergabung dengan pelayaran matahari terbenam – di mana Anda dapat menyeruput air kelapa segar sambil menyaksikan matahari perlahan terbenam ke dalam laut.
Tak hanya terkenal dengan alamnya, Zanzibar juga menawan dengan budayanya yang memadukan Arab, Persia, dan Afrika. Stone Town—sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO—memiliki keindahan kuno berupa lorong-lorong berliku, rumah-rumah batu koral berukir rumit, dan aroma rempah-rempah yang kuat tertiup angin. Jika Anda mencari destinasi untuk bersantai dan membenamkan diri dalam budaya yang unik, Zanzibar adalah jawaban untuk musim panas yang memesona.
3. Marrakech, Maroko
Marrakech tampak seperti bunga yang cemerlang di tengah musim panas yang terik (Sumber foto: Dikumpulkan)
Di jantung gurun Sahara yang gersang, Marrakesh tampak bagai bunga yang mekar cemerlang di tengah teriknya musim panas. Bukan kebetulan jika kota ini selalu menjadi destinasi wisata musim panas paling populer di Afrika - karena tempat ini merupakan persimpangan magis antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan pesona yang tak tertahankan.
Musim panas di Marrakesh cerah dan semarak, waktu yang tepat untuk menjelajahi pasar Jemaa el-Fna yang ramai – di mana Anda dapat tersesat di antara kios-kios sulaman tangan, karpet Berber tradisional, rempah-rempah, minyak argan, atau teh mint dingin.
Kunjungi istana-istana kuno seperti Bahia atau Taman Majorelle – tempat Yves Saint Laurent menemukan inspirasi tak terbatas. Dan jika Anda cukup berani, habiskan seharian menunggang unta menyusuri gurun, berkemah di bawah bintang-bintang – pengalaman musim panas yang tak terlupakan. Marrakesh, dengan caranya sendiri, membuat musim panas lebih intens – musim panas yang tak hanya tentang matahari, tetapi juga tentang warna, aroma, dan rasa.
4. Air Terjun Victoria, Zambia dan Zimbabwe
Air Terjun Victoria adalah salah satu destinasi wisata musim panas di Afrika yang patut dikunjungi (Sumber foto: Collected)
Jika Anda ingin merasakan musim panas yang liar dan penuh petualangan, Air Terjun Victoria adalah salah satu destinasi wisata musim panas di Afrika yang wajib dikunjungi. Air terjun megah ini – juga dikenal sebagai "guntur kabut" – adalah tempat Sungai Zambezi mengalir deras dari ketinggian hampir 100 meter ke ngarai berbatu yang dalam, menciptakan suara dan uap yang menggema di langit.
Di musim panas, Air Terjun Victoria tak hanya lebih indah, tetapi juga lebih semarak. Inilah waktu yang ideal untuk berpartisipasi dalam olahraga petualangan seperti arung jeram, lompat bungee, atau berenang di "Kolam Setan" – sebuah danau alami yang terletak di tepi air terjun, bagi wisatawan pemberani dan pencari sensasi.
Tak berhenti di situ, hutan lebat di sekitar air terjun juga dipenuhi hijau segar di musim panas, tempat ideal untuk mendaki, mengagumi burung-burung langka, dan merasakan vitalitas alam Afrika yang kuat. Air Terjun Victoria bukan hanya keajaiban alam, tetapi juga kisah epik musim panas yang ditulis dalam air, batu, dan cahaya.
5. Suku Maasai Mara, Kenya
Maasai Mara adalah cagar alam yang terkenal di dunia di Kenya (Sumber foto: Dikumpulkan)
Jika berbicara tentang destinasi wisata musim panas di Afrika yang identik dengan alam dan satwa liar, mustahil untuk tidak menyebut Maasai Mara – cagar alam tersohor di Kenya. Sekitar bulan Juli hingga Oktober, tempat ini menjadi lokasi utama migrasi terbesar di dunia – ketika jutaan rusa kutub, zebra, dan kijang Thompson menyeberangi Sungai Mara untuk mencari padang rumput hijau.
Musim panas di Maasai Mara bukan hanya waktu untuk mengamati kehidupan dan bertahan hidup, tetapi juga waktu untuk membenamkan diri dalam atmosfer liar dataran Afrika. Safari pagi atau sore hari akan membawa Anda lebih dekat dengan singa, gajah, macan tutul, dan jerapah – semuanya berkeliaran di ruang terbuka tempat manusia hanyalah pengunjung biasa.
Malam di Maasai Mara juga indah – ketika langit berselimut ribuan bintang, dan kicauan hewan bergema ditiup angin, bagaikan bisikan bumi dan langit. Jika Anda ingin musim panas Anda terasa puitis dengan perpaduan petualangan, alam, dan budaya asli suku Maasai, inilah surga yang Anda cari.
Afrika bukan hanya benua yang penuh sinar matahari dan angin, tetapi juga tempat yang menyimpan kenangan indah musim panas - musim kehidupan, warna-warni, perjalanan kembali ke alam dan diri sendiri. Setiap destinasi wisata musim panas di Afrika memiliki identitasnya sendiri, sebuah ajakan yang tak tertahankan bagi hati yang haus akan petualangan dan cinta akan keindahan. Biarkan sinar matahari Afrika menghangatkan jiwamu, biarkan suara ombak, angin, dan panggilan alam liar berbisik ke dalam mimpimu.
Sumber: https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/dia-diem-du-lich-chau-phi-mua-he-v17353.aspx
Komentar (0)