Dua roket menghantam pangkalan udara al-Asad di Irak barat, kata dua sumber keamanan Irak. Belum jelas siapa dalang serangan itu.
VNA melaporkan bahwa pada tanggal 5 Agustus, setidaknya lima tentara AS terluka dalam serangan terhadap pangkalan militer AS di Irak.
Insiden itu terjadi di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran minggu lalu.
Minggu lalu, pejabat AS mengatakan Washington melakukan serangan udara di Irak untuk tujuan defensif.
AS mengatakan pihaknya menargetkan apa yang dituduhkan Washington sebagai pemberontak yang bersiap meluncurkan pesawat tak berawak yang menimbulkan ancaman bagi pasukan AS dan koalisi.
Pada tanggal 4 Agustus, Gedung Putih juga mengatakan AS akan mengerahkan lebih banyak kapal perang dan jet tempur ke kawasan Timur Tengah.
Dalam wawancara dengan acara "Face the Nation" di CBS, Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jonathan Finer mengatakan tujuan bersama adalah untuk mengurangi ketegangan regional dan mencegah kemungkinan serangan.
Saat ini terdapat sekitar 2.500 tentara AS yang ditempatkan di Irak. Irak telah mengalami peningkatan serangan balasan sejak konflik Hamas-Israel pecah Oktober lalu.
Menurut VNA
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/can-cu-quan-su-my-tai-iraq-bi-tan-cong-it-nhat-5-quan-nhan-bi-thuong-post752750.html
Komentar (0)