Pada konferensi pelatihan baru-baru ini tentang uji coba rapor digital dan membangun serta memanfaatkan materi pembelajaran digital untuk sekolah dasar, Tn. Ho Tan Minh, Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Pelatihan (GD-DT) Kota Ho Chi Minh, meminta agar sekolah menerapkan rapor digital bersamaan dengan buku nilai untuk menyinkronkan dan mengautentikasi hasil pembelajaran siswa.
Menurut Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, kota tersebut kini telah menyiapkan perangkat lunak dan solusi bagi sekolah untuk menerapkan transkrip digital. Sektor pendidikan telah memiliki waktu dua tahun untuk mempersiapkan penerapan transkrip digital dan kini semua guru di Kota Ho Chi Minh telah memiliki tanda tangan digital—persyaratan wajib dalam transaksi administrasi digital.
Rencananya, pada tahun ajaran 2024-2025, rapor digital akan diterapkan untuk kelas 6 dan seluruh basis data rapor siswa sekolah dasar dan menengah akan didigitalisasi. Pada tahun ajaran 2025-2026, proses ini akan diterapkan untuk siswa kelas 10 dan seluruh basis data rapor siswa sekolah menengah atas akan didigitalisasi. Menurut Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, rapor digital akan diterapkan secara gratis bagi siswa. Tidak hanya di Kota Ho Chi Minh, banyak provinsi dan kota lain juga telah mulai menerapkan rapor digital.
Transkrip digital akan menggantikan transkrip kertas tradisional. Transkrip digital akan membantu menyimpan informasi siswa secara akurat, permanen, dan memudahkan pencarian serta pembaruan untuk kegiatan administratif yang menggunakan transkrip, seperti saat pindah sekolah atau mempertimbangkan penerimaan. Keuntungannya adalah kini setiap siswa memiliki nomor identifikasi pribadi. Transkrip digital setiap siswa juga diidentifikasi dengan kode ini, sehingga memudahkan pengelolaan dan pencarian informasi.
Saat ini, terdapat banyak templat rapor digital yang diterbitkan oleh perusahaan atau dikembangkan oleh daerah. Hal ini membutuhkan standar nasional yang terpadu agar rapor digital dapat terhubung dengan sistem manajemen informasi Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendiklatan) dan memiliki nilai nasional. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan perlu mengembangkan templat rapor digital terpadu dan menugaskannya kepada setiap Dinas Pendidikan dan Pelatihan provinsi dan kota untuk memusatkan data dari sekolah-sekolah di daerah tersebut. Dari basis data dinas, templat tersebut akan terhubung dan disinkronkan dengan basis data kementerian dan basis data nasional. Terlalu banyak templat rapor digital dapat menyebabkan kesulitan dalam menghubungkan dan menyinkronkan data, termasuk masalah kompatibilitas teknis.
Tentu saja, data rapor digital tidak hanya harus akurat dan terautentikasi, tetapi juga harus benar-benar rahasia. Hal ini menjadi tanggung jawab guru yang memasukkan data hingga ke basis data nasional dan organisasi yang berhak mengakses rapor digital.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/can-chuan-thong-nhat-hoc-ba-so-ca-nuoc-19624062522125686.htm
Komentar (0)