Piala AFF dalam masalah
Terbaru, menurut pers Thailand, pada babak penyisihan grup Piala AFF 2024, 3 pemain kunci tim nasional termasuk Suphanat Mueanta, Pansa Hemviboon dan Seksan Ratree harus kembali ke Buriram United Club. Alasannya adalah bahwa manajemen Buriram United Club menginginkan 3 pemain ini untuk bermain melawan tim Mahasarakham di babak 32 besar Piala FA Thailand yang berlangsung pukul 19.00 pada tanggal 18 Desember. Setelah itu, mereka juga dapat bermain di pertandingan pengganti Liga 1 Thailand melawan Muangthong United pada tanggal 22 Desember. Dengan demikian, Suphanat Mueanta, Pansa Hemviboon dan Seksan Ratree akan dianggap absen dari pertandingan Thailand-Kamboja pada tanggal 20 Desember di putaran terakhir Grup A. Mereka juga membuka kemungkinan untuk terus berpartisipasi di Piala AFF atau tidak.
Suphanat (10) harus meninggalkan timnas Thailand untuk mengabdi pada Klub Buriram United.
Sebelumnya, pada pertandingan melawan Thailand pada 14 Desember, tim Malaysia juga mengalami situasi serupa, ketika hingga 6 pemain harus kembali ke klub masing-masing, mengganggu skuad dan menyebabkan tim tuan rumah kalah 0-1. Tim Indonesia juga mengalami masalah ini sebelum Piala AFF 2024 berlangsung, ketika hanya 3 pemain naturalisasi kunci yang masuk dalam daftar pemain: Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick. Namun, saat memasuki turnamen, tim Indonesia hanya memiliki Rafael Struick, sementara dua pemain lainnya belum dilepas oleh klub. Hal ini memaksa pelatih Shin Tae-yong untuk menggunakan skuad yang sebagian besar terdiri dari pemain U-21.
Pasalnya, Piala AFF tidak termasuk dalam jadwal FIFA Days, sehingga klub tidak diwajibkan melepas pemain ke tim nasional. Sebagian besar pemain penting yang dipanggil harus memiliki kesepakatan antara klub dan federasi. Sebelumnya, ketika tim-tim di kawasan ini "gila" dengan gelar Piala AFF, mereka akan melakukan apa saja untuk memanggil pemain terbaik mereka untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut, meskipun jadwal pertandingan seringkali jatuh di akhir tahun, bukan pada jadwal FIFA Days. Namun, kini klub-klub dari negara-negara seperti Thailand, Malaysia, atau Indonesia semuanya bergantung pada aturan FIFA untuk pelaksanaannya, dan federasi sepak bola tidak dapat ikut campur.
Masalah-masalah ini menyebabkan Piala AFF 2024 perlahan-lahan kehilangan daya tariknya bagi penonton dan, yang terpenting, kualitas profesional turnamen ini menurun. Bahkan penggemar sepak bola regional pun tidak lagi terlalu memperhatikan hasil pertandingan tim tuan rumah mereka, karena bagi mereka, tim tersebut bukanlah tim perwakilan resmi negara peserta turnamen.
Federasi Sepak Bola ASEAN mungkin perlu mempertimbangkan untuk menyelenggarakan turnamen berikutnya di musim panas, tepat pada Hari FIFA, agar tim-tim dapat mengumpulkan pemain-pemain terbaik, sekaligus membantu tim-tim meraih poin maksimal di peringkat FIFA. Hal ini akan membuat Piala AFF menjadi lebih menarik, menarik lebih banyak penonton, dan sesuai dengan makna festival sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Di Grup A, setelah 3 kemenangan beruntun, tim Thailand dengan cepat mengamankan tiket pertama ke semifinal. Tiket tersisa diperebutkan oleh tim Singapura, Kamboja, dan Malaysia. Tim Singapura memiliki banyak keunggulan dengan 6 poin di tangan, dan hanya perlu bermain imbang dengan Malaysia di babak final untuk lolos. Tim Malaysia dan Kamboja sama-sama berada dalam situasi di mana mereka harus menang untuk mendapatkan kesempatan lolos ke semifinal.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/cac-doi-tai-aff-cup-2024-mat-dan-cau-thu-gioi-vi-clb-trong-nuoc-185241218224000612.htm
Komentar (0)