Jika tubuh Anda tiba-tiba bertambah berat dengan cepat, penyebabnya mungkin karena faktor-faktor berikut:
Kurang tidur
Kurang tidur jangka panjang mengganggu hormon yang mengendalikan rasa lapar, membuat tubuh lebih lapar dan mengonsumsi lebih banyak kalori. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur memengaruhi fungsi pengaturan glukosa darah dan mengurangi sensitivitas insulin. Hal ini mengakibatkan kenaikan berat badan dan risiko obesitas. Selain itu, ketika lelah akibat kurang tidur, kita sering kali kurang berolahraga dan cenderung memilih makanan tinggi gula dan lemak.
Kurang tidur jangka panjang mengganggu hormon yang mengendalikan rasa lapar, membuat tubuh lebih lapar dan mengonsumsi lebih banyak kalori.
Ilustrasi: AI
Berhenti merokok
Proses berhenti merokok seringkali disertai dengan kenaikan berat badan. Pasalnya, ketika Anda masih merokok, kadar nikotin dalam rokok mempercepat metabolisme dan menekan nafsu makan, menurut situs web kesehatan Medical News Today (UK).
Ketika nikotin hilang, orang yang berhenti merokok cenderung merasa lapar dan menginginkan lebih banyak makanan. Beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa orang yang dulunya perokok berat cenderung mengalami kenaikan berat badan setelah berhenti.
Gagal jantung
Gagal jantung merupakan penyebab umum retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan kenaikan berat badan yang cepat. Misalnya, penderita gagal jantung mungkin mengalami kenaikan berat badan 1 hingga 1,5 kg dalam sehari. Banyak orang yang mengalami kenaikan berat badan hingga 2,5 kg dalam seminggu.
Kenaikan berat badan ini tidak dapat dijelaskan, artinya tidak ada perubahan pola makan tetapi berat badan tetap bertambah. Pasien juga mengalami gejala seperti pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut, disertai sesak napas, kelelahan, dan batuk terus-menerus.
Masalah ginjal
Gangguan fungsi ginjal menyebabkan tubuh menahan air dan mengurangi fungsi ekskresi, yang mengakibatkan kenaikan berat badan akibat retensi air. Tanda-tanda yang menyertai kondisi ini antara lain pembengkakan kaki dan pergelangan kaki, kelelahan, kulit kering, mata bengkak, dan urine sedikit atau berbusa. Tanda-tanda ini mencerminkan kelainan pada kemampuan ginjal untuk menyaring dan mengeluarkan cairan dari tubuh.
Sirosis
Sirosis mengurangi kemampuan tubuh untuk memetabolisme dan membuang cairan, menyebabkan penumpukan cairan di perut. Hal ini mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat dan pembengkakan. Pasien harus mencari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti sakit perut, sesak napas, atau pembengkakan di kaki atau perut, menurut Medical News Today .
Sumber: https://thanhnien.vn/5-nguyen-nhan-tiem-an-khien-co-the-tang-can-dot-ngot-185250903183433493.htm
Komentar (0)