(Dan Tri) - Aku dulu pikir hidupku damai, sampai aku bertemu seorang gadis yang mengubah segalanya dalam diriku.
Saya berusia 30 tahun, bekerja di bidang desain dengan penghasilan stabil sekitar 25-30 juta VND/bulan. Keluarga saya tidak kaya, tetapi juga tidak kekurangan apa pun.
Pacar saya berusia 29 tahun, seorang wanita yang sangat menarik. Pertama kali kami bertemu, saya tertarik dengan penampilannya yang elegan, cara bicaranya yang cerdas dan emosional.
Kami bertemu melalui seorang teman bersama. Awalnya, saya pikir hubungan ini tidak akan berlanjut, karena perbedaan usia dan gaya hidup kami yang berbeda. Tapi entah bagaimana, semakin dekat kami, semakin saya menyadari bahwa kami punya banyak kesamaan.
Ia tak hanya cantik, tetapi juga memiliki kepribadian yang lembut dan halus. Setiap kali bersamanya, aku merasa ringan dan nyaman, seolah terbebas dari stres sehari-hari. Ia mencintaiku dengan tulus, tanpa meminta imbalan apa pun.
Pacar saya memberi tahu saya bahwa dia berutang 2 miliar VND, yang sangat mengejutkan saya (Ilustrasi: ShutterStock).
Setelah 5 bulan saling mengenal, saya berpikir untuk menikah karena kami berdua sudah tidak muda lagi. Dia wanita yang kuat dan mandiri yang mengelola toko busana kecilnya sendiri. Saya pikir jika kami berdua mencoba, kami bisa membangun keluarga yang bahagia.
Namun, sebuah rahasia yang telah lama terpendam mengubah segalanya. Bulan lalu, ketika kami pergi makan bersama, saya perhatikan dia tampak tidak senang. Setelah sekian lama bertanya, akhirnya dia mengakui bahwa dia berutang 2 miliar VND kepada bank. Mendengar angka itu, saya tercengang, tidak berani mempercayai apa yang saya dengar.
Ia menjelaskan bahwa uang itu berasal dari investasi saham dan properti. Karena ia percaya pada seorang teman, ia menginvestasikan seluruh modalnya dan meminjam lebih banyak lagi untuk berinvestasi. Namun, semuanya hilang.
Ia telah berjuang keras melunasi utang ini selama lebih dari 3 tahun, bekerja keras setiap bulan untuk membayar bunganya. Pendapatan dari toko hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan membayar bunga. Ia terpaksa meminjam lebih banyak dari kerabatnya.
Mendengar pacar saya bercerita, saya merasa kasihan sekaligus marah. Saya merasa kasihan padanya karena berusaha menanggung semuanya sendiri tanpa mengeluh. Tapi saya juga marah karena dia menyembunyikannya begitu lama. Jika saya tidak tahu, dia mungkin akan terus menanggungnya dalam diam.
Aku mencintainya. Tapi kalau kami menikah, utang ini akan menjadi beban bersama. Apakah cinta cukup kuat untuk mengatasi tekanan finansial ini?
Di klimaksnya, kekasihku bertanya terus terang: "Apakah kamu berniat melunasi utang itu denganku? Kalau kamu tidak bisa berbagi, kurasa kita tidak perlu melanjutkannya."
Pertanyaan itu membuatku tercengang. Aku mencintainya, tapi menanggung utang 2 miliar VND adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Aku menghabiskan banyak malam untuk berpikir. Jika aku melanjutkan, aku akan menghadapi tekanan finansial yang besar dan pertentangan dari keluargaku. Tapi jika aku berhenti, aku akan kehilangan wanita yang benar-benar kucintai.
Pada akhirnya, aku memilih untuk menghadapi kenyataan. Aku bilang padanya, "Aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa membayar utangmu. Kalau kita ingin bersama, kamu harus mengubah dirimu dan bertanggung jawab atas perbuatanmu. Aku akan ada untukmu, tapi bukan aku yang akan bertanggung jawab atas perbuatanmu."
Keesokan harinya, pacarku mengirimiku pesan teks dan mengatakan dia ingin berhenti, karena dia tidak ingin menyeretku ke dalam kehidupan yang penuh masalah.
Sampai sekarang, aku masih belum tahu apakah keputusanku benar atau salah. Terkadang, aku merasa lega karena tidak perlu menanggung utang yang besar. Namun, terkadang, aku merasa menyesal karena kehilangan wanita yang kucintai.
2 miliar VND, kalau aku jual tanahnya, cukup untuk melunasi utang kekasihku. Apa aku terlalu egois, tidak mau berkorban, dan bersimpati pada istriku?
Pojok "Kisahku" merekam kisah-kisah tentang kehidupan pernikahan dan cinta. Bagi pembaca yang memiliki kisah sendiri untuk dibagikan, silakan kirimkan ke program melalui email: dantri@dantri.com.vn. Kisah Anda dapat diedit jika diperlukan. Hormat kami.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/tinh-yeu-gioi-tinh/ban-gai-muon-cung-ganh-no-2-ty-dong-toi-khong-biet-nen-cuoi-hay-khong-20241218120919395.htm
Komentar (0)