Berdasarkan informasi yang baru diumumkan, Hoa Binh Construction (HBC) menerima pemberitahuan dari ALB & Partners Law Firm LLC mengenai hasil penagihan utang dari FLC Group Corporation. Per 12 Oktober, penagihan utang dari FLC telah selesai dilakukan oleh ALB & Partners.
Total utang yang ditagih dari FLC mencapai lebih dari 304 miliar VND. Dari jumlah tersebut, total utang yang ditagih mencapai lebih dari 270 miliar VND. Selain itu, FLC telah mengalihkan aset properti di proyek kawasan ekowisata perkotaan FLC Sam Son kepada HBC untuk melunasi sisa utang sebesar 34 miliar VND.
Tak hanya menagih utang dari FLC, Hoa Binh Construction juga mengumumkan hasil penagihan utang dari mitra lainnya.
Oleh karena itu, Pengadilan Rakyat Kota Quy Nhon, Provinsi Binh Dinh menerima semua permintaan gugatan HBC dan memaksa Vi Khoa Hoc Company Limited untuk membayar HBC lebih dari 100 miliar VND.
Sebelumnya, HBC menerima putusan yang berkekuatan hukum tetap dari Pusat Arbitrase Internasional Vietnam (VIAC) cabang Kota Ho Chi Minh. Dalam pemberitahuan ini, dewan arbitrase menerima gugatan HBC, yang memaksa Urban Development and Construction Corporation untuk membayar HBC hampir VND162 miliar dalam waktu 30 hari sejak tanggal putusan.
Ketua HBC Le Viet Hai pernah menyampaikan, sepanjang sejarah usahanya, tidak pernah ada utang dalam laporan keuangan yang harus disampaikan kepada Dewan Direksi untuk dihapus karena tidak mampu menagih utang tersebut.
Pasca perang saudara di awal tahun, HBC menghadapi kesulitan. Berdasarkan laporan keuangan audit tengah tahunan tahun 2023, HBC mencatat pendapatan bersih sebesar VND 3.463 miliar, laba kotor sebesar VND 187 miliar, dan rugi laba setelah pajak sebesar VND 713 miliar.
Auditor Ernst & Young Vietnam (EY) mencatat bahwa selain akumulasi kerugian, HBC memiliki pinjaman yang jatuh tempo, beberapa di antaranya telah diperpanjang oleh bank.
Untuk sisa pinjaman yang telah jatuh tempo atau akan segera jatuh tempo, perusahaan sedang dalam proses negosiasi dengan bank untuk meminta perpanjangan. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan signifikan tentang kemampuan Grup untuk melanjutkan usahanya.
HBC baru saja mengumumkan draf penyampaian untuk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ke-2 tahun 2023, yang dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 17 Oktober.
Dalam rapat tersebut, Hoa Binh akan menyampaikan kepada para pemegang saham rencana penerbitan saham perdana (IPO) maksimal 220 juta lembar saham dengan harga penawaran yang ditetapkan oleh Dewan Direksi, tetapi tidak kurang dari VND12.000/lembar. Dana yang terkumpul, sekitar VND2.640 miliar, diharapkan akan digunakan untuk menambah modal kerja dan melunasi utang.
Sesi penutupan pada 13 Oktober, saham HBC diperdagangkan pada VND 8.550/saham.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)