DNVN - Bapak Denning Tan, Direktur GenAI Fund, mengatakan bahwa Vietnam sedang menjadi pusat pengembangan GenAI di ASEAN. Pangsa pasar Vietnam di antara startup GenAI di kawasan ini akan meningkat dari 27% menjadi 35%, mendekati posisi Singapura.
Menurut Laporan Startup GenAI dari 6 negara ASEAN yang baru-baru ini diperkenalkan oleh GenAI Fund bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS), Databricks dan Pusat Inovasi Nasional Vietnam (NIC) pada sore hari tanggal 19 September, di antara negara-negara yang disurvei, Vietnam menempati peringkat kedua di kawasan tersebut dalam hal jumlah startup di bidang GenAI.
Posisi ini berada di posisi kedua setelah Singapura dan jauh melampaui Indonesia (peringkat ke-3) dalam jumlah bisnis yang beroperasi di bidang GenAI dan kemungkinan akan bersaing untuk posisi pertama dalam waktu dekat.
Bapak Denning Tan, Direktur GenAI Fund, menekankan bahwa Vietnam tengah menjadi pusat pengembangan GenAl yang penting di ASEAN. Pangsa pasar Vietnam di antara startup GenAl di kawasan ini akan meningkat dari 27% menjadi 35%, mendekati posisi Singapura. Keunggulan Vietnam di bidang ini meliputi talenta teknis yang terampil dan budaya pengembangan produk yang cepat.
"Riset kami menunjukkan bahwa Vietnam memiliki posisi yang baik di ranah GenAl. Kombinasi dukungan pemerintah, pendidikan teknis yang kuat, dan semangat kewirausahaan menciptakan kondisi yang kondusif bagi inovasi GenAl di Vietnam," ujar Bapak Denning Tan.
Bapak Denning Tan - Direktur Dana Investasi GenAI Fund berbicara di acara tersebut.
Berbicara pada pengumuman laporan tersebut, Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen Thi Bich Ngoc menekankan bahwa GenAI menciptakan terobosan yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuka kemungkinan tak terbatas bagi umat manusia. Hingga saat ini, teknologi AI telah diterapkan di semua bidang kehidupan, mulai dari layanan kesehatan, pendidikan, hingga produksi dan pertanian.
Di Vietnam, Pemerintah sangat menyadari pentingnya AI dan telah mengeluarkan banyak kebijakan untuk mendorong penelitian, pengembangan, dan penerapan AI. Sebagai badan penasihat, Kementerian Perencanaan dan Investasi telah mengajukan kepada Perdana Menteri "Proyek Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Industri Semikonduktor hingga 2030, dengan visi hingga 2050".
Salah satu isi penting proyek ini adalah bahwa pada tahun 2030, Vietnam akan memiliki setidaknya 5.000 insinyur atau lebih dengan keahlian mendalam di bidang AI untuk melayani industri semikonduktor. Atas dasar itu, Kementerian telah menugaskan NIC untuk berkoordinasi dengan mitra dan pakar domestik dan internasional guna meneliti dan membangun Pusat Pelatihan, Penelitian, dan Aplikasi AI.
Kegiatan pusat ini meliputi inkubasi bisnis, dukungan riset, penerapan, dan pelatihan mendalam. Pada tahun 2030, pusat ini menargetkan untuk melatih 7.000 pakar AI sesuai standar internasional dan menginkubasi sekitar 500 perusahaan rintisan AI.
“Ini adalah langkah yang sangat proaktif untuk mewujudkan tujuan Vietnam segera menjadi pusat inovasi, pengembangan solusi dan aplikasi AI di kawasan ASEAN dan dunia,” ujar Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi.
Di acara tersebut, tiga startup GenAI perintis di Vietnam memperkenalkan aplikasi inovatif di berbagai industri. Reforged Labs secara khusus membagikan solusi GenAI untuk pemasar game, Lex Engine dengan perangkat berbasis GenAI untuk industri hukum, dan Laka.AI, perangkat perencanaan perjalanan berbasis GenAI.
Ha Anh
[iklan_2]
Source: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/viet-nam-dang-tro-thanh-trung-tam-phat-trien-genal-quan-trong-o-asean/20240919092137117
Komentar (0)