.png)
Sebagai reporter yang rutin bekerja di tingkat akar rumput, saya berkesempatan bertemu banyak orang kurang mampu, terutama saat menulis kolom "Alamat yang Membutuhkan Bantuan" di surat kabar Hai Duong . Kolom ini menjadi jembatan antara mereka yang kurang beruntung dan komunitas amal.
Di tahun 2010-an, ketika media sosial belum berkembang, banyak artikel saya yang menyerukan bantuan bagi orang-orang yang sedang kesulitan tidak banyak beredar, hanya sedikit orang yang mengaksesnya, dan hanya sedikit dukungan yang diterima. Itulah sebabnya saya sempat takut menulis artikel seperti ini. Saya takut menabur harapan, tetapi kemudian tidak membuahkan hasil apa pun bagi mereka.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, berkat media sosial, artikel surat kabar telah dibagikan secara luas, mendapatkan perhatian dan dukungan dari banyak filantropis. Saya akan selalu mengingat kasus Cao Xuan Phuc, anak berusia 10 tahun dari komune Hung Dao (Chi Linh), yang tinggal bersama kakeknya dalam kondisi yang sangat sulit. Setelah artikel tersebut, keluarganya menerima lebih dari 47 juta VND sebagai bantuan. Keluarga Phuc menelepon untuk mengucapkan terima kasih, yang membuat saya sangat terharu.
Sebelumnya, dalam sebuah artikel tentang keluarga dengan anak-anak penyandang cerebral palsy di Chi Linh, saya membahas kasus NMK, 3 tahun, di bangsal Van Duc. Meskipun ia menderita cerebral palsy dan memenuhi syarat untuk diakui sebagai penyandang disabilitas berat, ia tetap tidak berhak atas perlindungan sosial. Beberapa bulan kemudian, ibunya menelepon saya untuk memberi tahu bahwa anaknya telah diakui secara resmi dan akan menerima tunjangan bulanan. Panggilan telepon itu membuat saya sangat bahagia.
Saya tahu bahwa setiap artikel bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga cara untuk berbagi, terhubung, dan menebar harapan. Itulah pula yang membuat saya semakin mencintai dan menghargai profesi jurnalisme yang saya tekuni.
THANH HOASumber: https://baohaiduong.vn/viet-de-se-chia-414457.html
Komentar (0)