Setiap musim semi, laut bergemuruh dengan nyanyian kehidupan, menandai dimulainya festival Cau Ngu yang digemari para nelayan. Di desa-desa nelayan pesisir, suasana menjadi ramai dan meriah. Orang-orang dengan penuh semangat mempersiapkan festival khidmat, di mana doa untuk tahun baru yang penuh kedamaian, keberuntungan, dan panen yang baik dipanjatkan melalui setiap ritual sakral.
"Ombak bergumam dan menyanyikan sebuah lagu
Para nelayan merayakan dan menyembah perahu-perahu yang jauh
Berdoa agar laut tenang dan langit damai
"Empat musim yang hangat dan banyak ikan dan udang."
Festival Cau Ngu adalah salah satu ciri khas budaya nelayan Vietnam, yang diadakan setiap tahun di wilayah pesisir dari Utara ke Selatan. Dengan tujuan untuk menghormati dewa laut dan berdoa untuk musim penangkapan ikan yang melimpah, Festival Cau Ngu tidak hanya menunjukkan rasa syukur yang mendalam dari para nelayan tetapi juga merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk terhubung, berbagi dan melestarikan nilai-nilai budaya yang telah lama ada. Setiap kali musim festival tiba, desa-desa nelayan pesisir dipenuhi dengan suasana yang ramai dan ramai. Dari perahu kayu yang dihias dengan indah hingga ritual pemujaan suci, semuanya dengan jelas mencerminkan kehidupan spiritual dan keterikatan erat dengan laut para nelayan. Perahu-perahu, simbol kelangsungan hidup dan perkembangan, dianggap sebagai perwujudan dewa Nam Hai Dai Tuong Quan, dewa penjaga pelayaran laut yang berbahaya. Festival ini dimulai dengan prosesi perahu, di mana orang-orang berkumpul, memberikan persembahan dan berdoa bersama untuk satu tahun kedamaian dan keberuntungan.
Festival Cau Ngu di Binh Dinh. Foto: Surat Kabar Binh Dinh
Setelah ritual khidmat, festival beralih ke bagian yang menarik dengan kegiatan budaya dan olahraga di sungai. Balapan perahu tradisional adalah salah satu puncak festival, menarik partisipasi dan sorak sorai antusias seluruh masyarakat. Perahu balap bergegas melintasi air biru tua, di tengah sorak sorai orang-orang di kedua tepian. Tidak hanya kompetisi kecepatan, balap perahu juga merupakan simbol solidaritas, kekuatan komunitas dan kebanggaan para nelayan. Suasana festival menjadi lebih menarik dengan serangkaian kegiatan budaya rakyat seperti barongsai, tari naga, dan permainan tradisional. Anak-anak dan orang dewasa bergabung bersama dalam permainan rakyat seperti tarik tambang, lompat karung, menciptakan ruang yang menyenangkan dan berwarna-warni. Pertunjukan musik dan tari rakyat yang dibawakan oleh seniman lokal semakin memperkaya suasana festival, sekaligus membantu pengunjung lebih memahami adat istiadat, kebiasaan, dan budaya nelayan di daerah pesisir.
Festival memancing di Nhon Hai menarik perhatian banyak wisatawan dari jauh berkat keunikannya. Foto: Ngoc Nhuan
Kuliner juga merupakan bagian tak terpisahkan dari Festival Cau Ngu. Hidangan laut istimewa seperti ikan bakar, cumi kukus, dan panekuk laut diolah dengan cermat, diresapi cita rasa laut. Pengunjung tidak hanya berkesempatan menikmati hidangan lezat, tetapi juga merasakan kecerdikan dan bakat para nelayan. Melalui kuliner , Festival Cau Ngu juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan budaya kuliner lokal, memperkenalkan nilai-nilai unik budaya bahari.
Festival ini diakhiri dengan ritual pelepasan lampion bunga ke laut, salah satu ritual yang memiliki makna spiritual yang mendalam. Cahaya gemerlap di atas air pada malam hari bagaikan doa para nelayan untuk kedamaian dan keberuntungan yang dipanjatkan ke laut. Bayangan lampion bunga yang melayang lembut di air, membawa harapan-harapan rakyat, menciptakan suasana yang mengharukan, menutup musim festival yang sarat dengan identitas nasional.
Festival Cau Ngu bagi para nelayan Vietnam bukan hanya kegiatan keagamaan, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat untuk bersatu, melestarikan, dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional. Melalui setiap ritual, kegiatan budaya, dan kulinernya yang unik, Festival Cau Ngu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual para nelayan, yang membawa kebanggaan dan cinta kasih bagi tanah air dan negara mereka.
Komentar (0)