Duta Besar Tran Duc Binh menghadiri pertemuan persiapan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-58 (AMM 58) dan pertemuan terkait lainnya pada 7 Juli di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: Bao Chi) |
Dalam proses integrasi ini, media berperan sebagai jembatan antara kebijakan dan praktik, antara ASEAN dan masyarakatnya. Tak hanya sebagai sarana penyampaian informasi, media tentang ASEAN juga menjadi penggerak untuk menyebarkan nilai-nilai bersama, berkontribusi pada penguatan identitas regional dan pemupukan kesadaran komunitas.
Persyaratan baru dalam konteks baru
Kawasan dan negara ini sedang memasuki fase pembangunan baru. Visi Komunitas ASEAN 2045 menetapkan orientasi jangka panjang untuk meningkatkan kemandirian dan otonomi strategis kawasan. Vietnam juga berupaya mewujudkan aspirasinya untuk membangun negara yang kuat, sejahtera, dan bahagia di era baru.
Resolusi No. 59-NQ/TW Politbiro tentang integrasi internasional dalam situasi baru dan Rencana Induk Komunikasi ASEAN Tahap II (ACMP II, 2016–2025) keduanya menetapkan persyaratan khusus untuk mempromosikan integrasi dan meningkatkan propaganda dan promosi ASEAN.
Dalam konteks ini, tugas komunikasi menjadi semakin penting. Hal ini membutuhkan pendekatan baru, konten yang kreatif, dan metode implementasi yang lebih fleksibel dan efektif, agar ASEAN hadir secara nyata dan dekat dalam kehidupan masyarakat.
Mendekatkan ASEAN kepada rakyat merupakan upaya bersama seluruh Komunitas. (Sumber: asean.org) |
Transformasi pemikiran
Komunitas ASEAN dibangun dengan keinginan untuk mewujudkan perdamaian , stabilitas, dan pembangunan di kawasan, sekaligus menempatkan masyarakat sebagai pusat proses kerja sama. Namun, bagi banyak orang di berbagai negara, ASEAN terkadang masih merupakan konsep yang jauh, hanya terkait dengan pertemuan puncak atau dokumen kebijakan. Terlihat bahwa peran dan manfaat yang dibawa oleh Komunitas ASEAN terkadang tidak terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, komunikasi membutuhkan perubahan drastis dalam cara berpikir dan pendekatan. Tidak hanya penyampaian kebijakan, tetapi juga komunikasi yang inspiratif membantu masyarakat memahami bahwa mereka tidak berada di luar ASEAN, melainkan merupakan pusat, penerima manfaat, dan juga subjek yang berkontribusi dalam membangun Komunitas. Ketika masyarakat menyadari peran mereka, mereka akan bersedia untuk mendampingi, mendukung, dan berpartisipasi.
ASEAN yang lebih erat
Di saat yang sama, untuk menarik minat masyarakat terhadap ASEAN, konten media harus spesifik, praktis, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat berupa peluang kerja di kawasan ini, perjalanan bebas visa antarnegara, beasiswa dan pertukaran pelajar, perusahaan rintisan bersama atau kerja sama di bidang lingkungan, transformasi digital... Pencapaian-pencapaian tersebut akan lebih mudah dipahami publik jika disampaikan dalam bahasa sehari-hari, melalui kisah-kisah "orang-orang nyata, peristiwa nyata", alih-alih hanya mengandalkan data atau pernyataan politik.
Komunikasi yang efektif tidak bisa bersifat umum, tetapi perlu diarahkan kepada "orang yang tepat, dengan cara yang tepat" – mulai dari individu, pelaku bisnis, pemuda, perempuan, hingga mereka yang kurang beruntung. Setiap kelompok memiliki cara penerimaan yang berbeda, sehingga pesan yang disampaikan juga harus fleksibel dan dekat dengan kenyataan. Ketika masyarakat merasakan kehadiran ASEAN dalam kehidupan sehari-hari, minat mereka akan tumbuh dan kesadaran sosial mereka akan semakin mendalam.
Komunikasi tentang ASEAN harus berinovasi dan memanfaatkan platform digital secara maksimal. (Sumber: ERIA) |
Multimedia
Media tentang ASEAN harus berinovasi dan memanfaatkan platform digital secara maksimal. Pers tradisional terus berperan dalam mengarahkan opini publik dan menyediakan analisis mendalam. Sementara itu, media sosial, video pendek, podcast, infografis, dll. membantu menyebarkan informasi dengan cepat dan efektif, terutama di kalangan anak muda – yang jumlahnya lebih dari sepertiga populasi ASEAN.
Platform seperti Facebook, TikTok, dan YouTube perlu dimanfaatkan secara kreatif. Bersamaan dengan itu, peran pers asing dan jaringan perwakilan Vietnam di luar negeri juga perlu terus dipromosikan. Integrasi konten ASEAN ke dalam program profesional, komunikasi internal, dan dialog kebijakan juga membantu penyebaran informasi secara lebih lintas sektoral, sinkron, dan alami.
Tim propaganda profesional
Efektivitas komunikasi sangat bergantung pada kualitas tim pelaksana. Agar informasi tentang ASEAN menjadi hidup dan relevan, tenaga komunikasi harus profesional, berpengetahuan luas tentang ASEAN, memahami psikologi publik, dan mahir menggunakan teknologi modern.
Dilengkapi dengan keterampilan bercerita, menguasai platform digital dan memahami konteks regional menjadi fondasi untuk berkomunikasi tentang ASEAN secara lebih dekat, menarik dan efektif.
Forum Pariwisata ASEAN di Indonesia pada Februari 2023. (Sumber: VGP) |
Ekosistem media yang tersinkronisasi
Komunikasi ASEAN harus diselenggarakan sebagai satu ekosistem terpadu, dioperasikan secara berkelanjutan dan dengan koordinasi yang erat antar sektor, daerah, dan tingkat manajemen.
Kementerian dan sektor terkait juga harus mengambil langkah-langkah spesifik, menerapkan metode baru, menyediakan informasi yang lebih cepat dan terkini, serta lebih dekat dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat.
Mendekatkan ASEAN kepada rakyat merupakan upaya bersama seluruh Komunitas, dari semua sektor dan tingkatan, termasuk media. Ini merupakan tugas jangka panjang namun mendesak, yang membutuhkan inovasi dalam cara berpikir dan cara kerja, agar ASEAN semakin hadir secara praktis dalam kehidupan sehari-hari rakyat.
Sumber: https://baoquocte.vn/tuyen-truyen-asean-gan-ket-nguoi-dan-lan-toa-gia-tri-323647.html
Komentar (0)