Sistem pendaratan parasut berhasil dalam peluncuran roket Truong Chinh-3B pada bulan Mei, membantu proses pendaratan menjadi lebih tepat.
Roket Long March-3B yang membawa satelit navigasi Beidou diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya pada 17 Mei. Foto: CFP
Sistem pendaratan roket parasut ini mengurangi area pendaratan hingga 80 persen, demikian diumumkan Akademi Teknologi Kendaraan Peluncur Tiongkok (CALT) pada 9 Juni. Uji coba berlangsung pada 17 Mei ketika roket Long March-3B berhasil diluncurkan, membawa satelit ke-56 untuk sistem navigasi Beidou Tiongkok.
Setelah menganalisis data uji dan puing-puing di lokasi, CALT menemukan bahwa sistem parasut mengikuti lintasan pendaratan yang telah diatur sebelumnya dan secara akurat mengirimkan bagian roket yang terlontar ke zona pendaratan. CALT menyatakan bahwa uji coba baru ini meletakkan dasar bagi penerapan sistem parasut skala besar dalam proyek-proyek mendatang.
Sistem parasut yang dikembangkan secara independen oleh CALT bertujuan untuk meningkatkan keamanan area pendaratan komponen roket. Sebagian besar lokasi peluncuran besar di Tiongkok terletak jauh di pedalaman, sehingga mencegah komponen roket jatuh secara sembarangan, terutama di area dengan aktivitas manusia, merupakan tugas penting bagi para ilmuwan .
Dalam uji coba tersebut, sistem parasut berteknologi tinggi dipasang pada salah satu dari empat pendorong roket dan diaktifkan setelah pendorong terpisah dari roket dan jatuh ke ketinggian tertentu. Sistem parasut membantu mengendalikan ketinggian dan arah roket, membawanya ke lokasi pendaratan yang ditentukan.
Para ahli berhasil mengendalikan sistem secara presisi setelah beberapa langkah optimasi. Menurut CALT, mereka mengoptimalkan sistem parasut dengan sistem kelistrikan tambahan, yang mengurangi berat hingga 30 kg dan membuatnya lebih praktis.
Thu Thao (Menurut Global Times )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)