Republik Rakyat Demokratik Korea secara resmi mengomentari fakta bahwa tentaranya dikatakan telah pergi ke Rusia untuk mendukung Moskow dalam konflik Ukraina.
Mengenai informasi bahwa Ukraina dan sekutu Barat mengonfirmasi adanya bukti bahwa DPRK telah mengerahkan pasukan ke Rusia, KCNA pada 25 Oktober mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Kim Jong-gyu yang mengatakan bahwa jika insiden tersebut terjadi sebagaimana dilaporkan oleh media dunia, hal itu juga merupakan tindakan yang sesuai dengan hukum internasional. Kim tidak berkomentar langsung mengenai pengerahan pasukan tersebut, dan mengatakan bahwa masalah tersebut ditangani oleh Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara.
Korea Utara mengatakan pengiriman pasukan ke Rusia masih legal
Dalam pernyataan lain kemarin, Pyongyang mengecam keras aktivitas militer AS dan sekutunya di Semenanjung Korea baru-baru ini, menurut Reuters. Secara khusus, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebutkan partisipasi Australia dalam latihan udara bersama AS dan Korea Selatan, latihan gabungan antara AS dan Jepang, dan pengerahan kapal induk AS. Korea Utara menyatakan bahwa ini adalah aksi militer gegabah yang tidak sejalan dengan ketegangan politik dan militer yang sedang terjadi di Semenanjung Korea, dan merupakan ancaman serius bagi keamanan regional.
Parade tentara Korea Utara pada Februari 2023
Pada 24 Oktober, Duma Negara Rusia menyetujui perjanjian kemitraan strategis komprehensif Rusia-Korea Utara, yang mencakup klausul pertahanan bersama. Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengonfirmasi atau membantah apakah Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia. Putin menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan bantuan militer berdasarkan perjanjian tersebut akan menjadi urusan pribadi antara Moskow dan Pyongyang.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada tanggal 23 Oktober bahwa setidaknya 3.000 tentara dari Republik Rakyat Demokratik Korea telah dikirim ke Rusia.
"Kami memperkirakan bahwa sejak awal hingga pertengahan Oktober, Korea Utara telah mengerahkan setidaknya 3.000 tentara ke Rusia timur," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan, menurut AFP.
Tuan Kirby juga mengatakan tentara Korea Utara telah melakukan perjalanan dengan kereta api dari Korea Utara ke Vladivostok dan kemudian ke “beberapa lokasi pelatihan militer di Rusia timur tempat mereka dilatih”.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/trieu-tien-noi-kich-ban-dua-quan-sang-nga-la-hop-phap-185241026205937822.htm
Komentar (0)