Menurut laporan tersebut, hingga saat ini seluruh kementerian, lembaga setingkat menteri, dan lembaga pemerintah telah menyampaikan rencana penataan dan perampingan aparaturnya.
Pada dasarnya telah menyelesaikan penataan dan perampingan rencana
Pada pagi hari tanggal 2 Januari, Perdana Menteri Pham Minh Chinh, Ketua Komite Pengarah Pemerintah dalam rapat "Rangkuman Pelaksanaan Resolusi No. 18-NQ/TW Komite Sentral ke-12 tentang Kelanjutan Inovasi dan Penataan Ulang Sistem Politik untuk Memperlancar dan Beroperasi Secara Efektif dan Efisien" memimpin rapat ketujuh Komite Pengarah.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh (Foto: VGP).
Pada rapat tersebut, Panitia Pengarah menitikberatkan pada penelaahan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan pembahasan isinya untuk selanjutnya dilaporkan kepada instansi yang berwenang pada waktu mendatang, pemberian pendapat atas rencana penghentian kegiatan Panitia Pengelolaan Modal Negara pada perusahaan-perusahaan dan pengalihan tugas Panitia kepada instansi lain serta beberapa isi lainnya.
Menurut laporan tersebut, hingga saat ini seluruh kementerian, lembaga setingkat kementerian, dan lembaga pemerintah telah menyampaikan rencana penataan dan perampingan aparaturnya serta melaporkan pelaksanaan Resolusi Nomor 18.
Komite Pengarah Pemerintah mengeluarkan dokumen yang menjadi pedoman bagi Komite Rakyat provinsi dan kota-kota yang dikelola pusat untuk mengatur dan menata aparatur sistem politik lokal agar pada dasarnya dapat menjamin kemajuan dan kebutuhan.
Setelah mendengarkan laporan, pendapat dan kesimpulan dari pertemuan tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyatakan bahwa sejak pertemuan sebelumnya, hanya dalam waktu yang singkat, anggota Komite Pengarah, kementerian dan cabang telah secara aktif dan mendesak mengerahkan tugas dan menyelesaikan banyak tugas.
Khususnya, rencana penggabungan dan konsolidasi kementerian, lembaga, dan lembaga telah disepakati. Kementerian dan lembaga pada dasarnya telah menyelesaikan rencana penataan dan perampingan aparatur internal mereka untuk diserahkan kepada Pemerintah.
Pemerintah telah menerbitkan tiga Peraturan Pemerintah terkait dengan kebijakan dan tata cara perlakuan terhadap kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, pekerja, dan anggota TNI dalam rangka melaksanakan penataan organisasi dan kebijakan untuk menarik dan membina sumber daya manusia yang unggul untuk bekerja pada instansi, organisasi, dan satuan kerja.
Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Barang Milik Negara dalam Proses Reorganisasi juga telah diserahkan dan Pemerintah sedang mempersiapkan penerbitannya.
Kementerian Hukum dan HAM beserta instansi terkait telah mengkaji dan mensintesis permasalahan serta dokumen hukum yang terdampak penataan organisasi dan aparatur guna mengusulkan perubahan dan penambahan.
Pilih opsi terbaik
Dalam mengarahkan tugas ke depannya, Perdana Menteri meminta kepada Panitia Pengarah, Kementerian dan Lembaga untuk terus mengkaji dan melaporkan kepada instansi yang berwenang mengenai rencana penataan dan penyederhanaan unit dan lembaga.
Terkait rencana reorganisasi lembaga dan unit, Perdana Menteri menekankan perlunya mendengarkan pendapat dari berbagai perspektif. Reorganisasi, perampingan aparatur organisasi, dan pengurangan staf harus dibarengi dengan restrukturisasi dan peningkatan kualitas pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil.
Ikhtisar pertemuan (Foto: VGP).
Selain itu, perlu terus meninjau kebijakan untuk memastikan hak dan kepentingan yang sah dari kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri, dan pekerja. Untuk isu-isu spesifik, perlu dilakukan peninjauan dan sintesis secara nasional, serta menilai dampaknya untuk mengembangkan dan mengusulkan sejumlah kebijakan yang tepat dalam konteks saat ini.
Bersamaan dengan itu, terus melakukan penelitian, amandemen, dan penambahan regulasi untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam praktik, termasuk segera menyampaikan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) kepada Pemerintah, sebagai dasar dalam menangani permasalahan yang berkaitan dengan BMN selama proses penataan.
Perdana Menteri meminta Kementerian Kehakiman untuk memimpin dan menyusun resolusi untuk disampaikan kepada Majelis Nasional guna diundangkan mengenai penanganan masalah dan isu yang timbul terkait dengan reorganisasi aparatur, khususnya dokumen yang jika tidak segera direvisi, akan berdampak pada masyarakat, dunia usaha, perekonomian, dan menghambat pembangunan.
Mengenai model dan metode tata kelola dan manajemen korporasi, perusahaan umum, dan badan usaha milik negara, Perdana Menteri meminta untuk merangkum model-model yang baik, pengalaman-pengalaman yang baik, dan metode-metode efektif yang telah dipraktikkan, serta mengkaji dan memilih solusi yang paling optimal.
Pada saat yang sama, Kepala Pemerintah menekankan bahwa tidak peduli lembaga mana pun yang menjalankan hak dan tanggung jawab wakil pemilik Negara, lembaga itu harus menugaskan tugas kepada perusahaan dan memberi lebih banyak kekuasaan kepada dewan anggota; lembaga fungsional harus fokus pada pembangunan strategi, perencanaan, rencana, kelembagaan, mekanisme, kebijakan, undang-undang, pelaksanaan pekerjaan kepegawaian, dan perancangan alat pemeriksaan dan pengawasan.
[iklan_2]
Sumber: https://www.baogiaothong.vn/toan-bo-co-quan-thuoc-chinh-phu-da-trinh-phuong-an-sap-xep-tinh-gon-bo-may-192250102160254556.htm
Komentar (0)