(Dan Tri) - Banyak pramugari mengatakan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi saat bekerja tidak hanya melelahkan tetapi juga dapat membahayakan keselamatan, terutama saat karyawan harus naik dan turun pesawat melalui tangga yang sempit dan curam.
Serikat pekerja akar rumput Korean Air Staff Solidarity, bagian dari Serikat Pekerja Transportasi Umum di Korea, telah meluncurkan kampanye bertajuk "Sepatu Olahraga untuk Pramugari". Kampanye ini menyerukan peningkatan kondisi kerja bagi pramugari dengan mengizinkan mereka mengenakan sepatu kets, alih-alih sepatu resmi atau sepatu hak tinggi.
Pramugari harus mengikuti instruksi terperinci tentang cara mengenakan pakaian, sepatu hak tinggi, gaya rambut, cat kuku, dan bahkan warna lipstik yang mereka gunakan (Ilustrasi foto: iStock).
Serikat pekerja akar rumput Solidaritas Staf Korean Air menekankan bahwa pramugari harus berjalan lebih dari 15.000 langkah sehari dan berdiri selama lebih dari 14 jam di pesawat. Namun, seragam dan sepatu hak tinggi yang dikenakan pramugari saat ini sama sekali tidak sesuai untuk kondisi tersebut.
Oleh karena itu, serikat pekerja mengharuskan perusahaan untuk menambah jumlah pramugari dan mengubah seragam agar lebih nyaman, membantu karyawan bekerja lebih aman dan sehat.
Serikat pekerja menekankan bahwa alih-alih hanya mengubah desain, kriteria yang lebih praktis harus diterapkan untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan pramugari.
Tren perubahan seragam pramugari telah muncul di banyak negara di dunia . Di antaranya, maskapai Ukraina, Sky Up, telah mengganti sepatu hak tinggi dan rok dengan sepatu kets, jaket longgar, dan celana panjang. Demikian pula, Japan Airlines juga telah menghapus persyaratan untuk mengenakan sepatu hak tinggi, menciptakan kondisi kerja yang lebih fleksibel bagi karyawan.
Sebelumnya, maskapai penerbangan China Hunan Airlines menjadi terkenal di media sosial di negara berpenduduk satu miliar orang itu berkat pengumumannya untuk menghapus persyaratan bagi pramugari untuk mengenakan sepatu hak tinggi.
Beberapa maskapai penerbangan mengizinkan pramugari wanita mengenakan sepatu datar, bukan sepatu hak tinggi (Foto: Weibo).
Keputusan ini diambil untuk melindungi citra profesional, keselamatan kabin, dan kesehatan staf. Tindakan ini mendapat dukungan kuat di media sosial, menarik 54 juta tayangan dan mendorong banyak maskapai lain untuk mengikutinya.
Sebelumnya, Hunan Airlines mewajibkan pramugari mengenakan sepatu hak tinggi sebelum dan sesudah penerbangan, dan hanya mengizinkan mereka berganti ke sepatu datar selama di pesawat demi alasan keselamatan. Namun, kini, karyawan diperbolehkan mengenakan sepatu datar kapan pun mereka mau.
Para pakar kesehatan juga memuji keputusan Hunan Airlines. Seorang dokter di Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking mengatakan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi dalam waktu lama dapat merusak telapak kaki dan jari kaki, serta meningkatkan risiko cedera pada lutut, panggul, dan pergelangan kaki.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/lao-dong-viec-lam/tiep-vien-hang-khong-di-bo-hon-15000-buocngay-dung-14-tieng-tren-may-bay-20250308133914108.htm
Komentar (0)