SGGPO
Pada tanggal 29 Oktober, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa mereka mencatat 10 peluncuran roket dari Lebanon ke wilayah Israel.
"Menyusul laporan awal sirene yang dibunyikan di Israel utara, 10 peluncuran terdeteksi dari Lebanon ke wilayah Israel. IDF juga mengatakan akan menyerang Lebanon sebagai balasannya," demikian pernyataan IDF.
Asap mengepul setelah penembakan Israel di Lebanon selatan pada 16 Oktober. Foto: VNA |
Pada hari yang sama, angkatan bersenjata Hizbullah di Lebanon mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat tak berawak Israel di Lebanon selatan dengan rudal permukaan-ke-udara.
Hizbullah mengatakan pesawat nirawak itu ditembak jatuh di dekat Khiam, sekitar 5 km dari perbatasan dengan Israel, dan ditemukan jatuh di wilayah Israel. Dua sumber keamanan Lebanon mengatakan ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengklaim telah menembak jatuh pesawat nirawak Israel.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan Israel melakukan serangan rudal di beberapa daerah di provinsi Daraa, Suriah selatan sebagai tanggapan atas dugaan tembakan rudal dari Suriah.
Asap mengepul setelah serangan Israel di desa Dhaira di Lebanon pada 11 Oktober 2023. Foto: VNA |
SOHR mengonfirmasi serangan rudal Israel di pedesaan Daraa, tempat serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bermula. Tidak ada informasi spesifik mengenai kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel tersebut.
Sementara itu, terdapat laporan ledakan di pangkalan AS di wilayah Shaddadi, Provinsi Hasakah, Suriah timur laut, pada hari yang sama. SOHR menyatakan telah terjadi total 14 serangan terhadap pangkalan AS di Suriah sejak dimulainya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober.
Pertempuran meningkat secara bersamaan di ketiga front yang dikerahkan tentara Israel, menyebabkan opini publik regional khawatir bahwa konflik tersebut berisiko menyebar ke seluruh Timur Tengah.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)