Perdana Menteri mempromosikan 'cakrawala kerja sama baru' dengan perusahaan-perusahaan terkemuka Korea

(Chinhphu.vn) - Selama kunjungan resminya ke Korea, pada pagi hari tanggal 1 Juli, di Seoul, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengadakan diskusi meja bundar dengan para pemimpin hampir 20 perusahaan terkemuka Korea di berbagai bidang.

Para pemimpin perusahaan dan badan usaha besar menyambut Perdana Menteri Pham Minh Chinh untuk menghadiri Diskusi Meja Bundar - Foto: VGP/Nhat Bac

Seminar ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan dan Investasi , Kedutaan Besar Vietnam di Korea bekerja sama dengan Firma Hukum Kim&Chang dan Bank Militer (MB).

Mengusulkan banyak arah kerja sama potensial

Dalam seminar tersebut, perusahaan-perusahaan Korea berbicara, mengajukan proposal dan rekomendasi, dan para pemimpin kementerian dan sektor menanggapi dalam tiga kelompok bidang: Industri - energi; keuangan - perbankan; teknologi informasi - kedokteran - investasi umum. Bapak Han Seung-soo, mantan Perdana Menteri Korea, penasihat senior di Firma Hukum Kim & Chang, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Korea memperluas investasi mereka di semua bidang di Vietnam, karena Pemerintah Vietnam telah memberikan perhatian khusus kepada perusahaan-perusahaan Korea selama ini. Hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara memiliki fondasi yang kokoh berdasarkan hubungan politik dan diplomatik yang baik, pertukaran yang dinamis, dan hubungan yang erat antara kedua bangsa.

Pada pagi hari tanggal 1 Juli, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengadakan diskusi meja bundar dengan para pemimpin hampir 20 perusahaan terkemuka Korea di berbagai bidang -

Foto: VGP/Nhat Bac

Bapak Jung Yeoin, Chairman Doosan Energy, mengatakan bahwa grup tersebut memasuki Vietnam pada tahun 2006 dan berfokus pada investasi di berbagai proyek di Vietnam. Perusahaan juga menyampaikan keinginannya untuk berpartisipasi dalam proyek pembangkit listrik tenaga angin dan gas di Vietnam, menyediakan peralatan pembangkit listrik seperti turbin... untuk proyek-proyek tersebut. "Pembangkit listrik merupakan bidang kerja sama yang penting antara kedua negara, kami bersedia untuk mentransfer teknologi dan menyediakan pelatihan profesional dengan Vietnam," ujar Bapak Jung Yeoin. Bapak Lee Kye-in, Chairman POSCO International, mengatakan bahwa grup tersebut telah memproduksi lebih dari 2,3 juta ton baja di Vietnam dengan pendapatan 1,5-2 miliar dolar AS per tahun. Sejak tahun 2015, grup tersebut telah berpartisipasi dalam proyek pembangkit listrik Mong Duong 1 dan mengincar proyek Quynh Lap di Nghe An dengan keinginan untuk berkontribusi pada pembangunan lokal. Bapak Jung In Sup, CEO Hanwha Aerospace, ingin menyediakan layanan perbaikan dan perawatan mesin pesawat di Vietnam. Menurutnya, Vietnam memiliki banyak maskapai besar yang memiliki permintaan tetapi harus pergi ke luar negeri seperti AS dan Singapura untuk perawatan pesawat. Oleh karena itu, kelompok ini berharap dapat melakukan pekerjaan perawatan pesawat di Vietnam dalam waktu dekat.

Seminar ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan dan Investasi, Kedutaan Besar Vietnam di Korea bekerja sama dengan Firma Hukum Kim&Chang dan Bank Militer (MB) - Foto: VGP/Nhat Bac

Bapak Kim Hyung Kwan, Chairman dan CEO HD Hyundai Mipo, mengatakan bahwa perusahaannya berinvestasi besar-besaran di Vietnam untuk mengembangkan industri galangan kapal bersama Vietnam. Beliau berharap HD Hyundai Mipo akan menjadi perusahaan yang bersama Vietnam, akan menciptakan produk-produk kapal bergengsi di dunia . Menurutnya, perusahaannya berupaya menerapkan teknologi baru, teknologi hijau, dan ramah lingkungan pada industri galangan kapal untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan industri galangan kapal Vietnam. Menanggapi isu investasi, Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen Chi Dung sangat mengapresiasi kontribusi perusahaan-perusahaan Korea terhadap pembangunan Vietnam. Beliau berharap perusahaan-perusahaan ini akan memperluas kerja sama di Vietnam dalam tiga arah yang telah ditetapkan Vietnam, termasuk bidang-bidang teknologi tinggi dengan nilai tambah tinggi; infrastruktur digital; transformasi hijau sesuai dengan strategi pertumbuhan hijau, terutama di bidang transportasi dan energi.

Para pemimpin beberapa perusahaan besar Korea berbicara di seminar tersebut - Foto: VGP/Nhat Bac

Bapak Dung menegaskan bahwa Pemerintah Vietnam berkomitmen untuk mendukung dan siap menghilangkan hambatan bagi perusahaan Korea. Menanggapi isu energi, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien menekankan bahwa Vietnam memiliki permintaan energi yang besar dan sedang menarik investasi di bidang ini. Beliau mengatakan bahwa untuk menjamin ketersediaan energi dalam segala situasi, Perdana Menteri Pham Minh Chinh telah mengarahkan 6 solusi, termasuk penyempurnaan mekanisme; penerapan mekanisme pembelian dan penjualan listrik langsung; penyempurnaan mekanisme pembangkit listrik tenaga surya atap menuju swadaya produksi dan konsumsi; peninjauan dan penyesuaian harga listrik sesuai mekanisme pasar... Selain itu, Vietnam sedang mempromosikan kerja sama investasi di bidang energi baru, sehingga kami berharap perusahaan Korea akan datang untuk berinvestasi di Vietnam, sejalan dengan orientasi pembangunan Vietnam.

Para pemimpin beberapa perusahaan besar Korea berbicara di seminar tersebut - Foto: VGP/Nhat Bac

Mengklarifikasi beberapa isu spesifik yang diminati para investor, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyampaikan bahwa Vietnam sedang mendiversifikasi sumber daya listriknya. Permintaan listrik pada bulan-bulan pertama tahun ini telah meningkat sebesar 15% dan akan terus meningkat, tetapi menurut Perdana Menteri, Vietnam memastikan bahwa tidak akan ada kekurangan listrik. Mengenai permintaan perusahaan pada perawatan mesin pesawat, kepala Pemerintah Vietnam menyambut baik hal tersebut. Ia mengatakan bahwa Vietnam memiliki maskapai penerbangan nasional Vietnam Airlines dan maskapai penerbangan swasta yang berkembang sangat cepat seperti Vietjet Air, sehingga Vietnam mendorong perusahaan-perusahaan Korea untuk menghubungi maskapai-maskapai tersebut untuk membahas kerja sama. Perdana Menteri menekankan bahwa Vietnam sedang mengembangkan ekonomi penerbangannya dengan banyak sistem bandara dan sedang membangun bandara Long Thanh, sehingga kerja sama pada perawatan pesawat adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan Vietnam.

Menjawab pertanyaan seputar investasi, Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen Chi Dung sangat mengapresiasi kontribusi perusahaan Korea terhadap pembangunan Vietnam - Foto: VGP/Nhat Bac

Terkait kerja sama pembuatan kapal, Perdana Menteri juga menekankan bahwa hal ini merupakan kebutuhan yang besar karena Vietnam sedang mengembangkan ekonomi maritim dan industri pembuatan kapalnya. Khususnya, Vietnam memiliki Delta Mekong, sebuah wilayah sungai, di mana jalur perairan memainkan peran yang sangat penting dan kebutuhan akan pembuatan kapal sangat besar. Oleh karena itu, Perdana Menteri menyambut baik kerja sama di bidang ini.

Bersama-sama kita mempromosikan "cakrawala baru kerja sama"

Menutup diskusi, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menekankan bahwa hubungan kedua negara belum pernah sebaik sekarang di segala bidang, dan sedang berkembang sangat dinamis dan substansial. Banyak peluang kerja sama ekonomi bilateral terus terbuka. Korea saat ini menduduki posisi No. 1 dalam investasi langsung (total akumulasi modal hingga saat ini mencapai 87 miliar dolar AS dengan hampir 10.000 proyek); No. 2 dalam kerja sama pembangunan dan pariwisata ; dan No. 3 dalam kerja sama ketenagakerjaan dan perdagangan (mencapai 76 miliar dolar AS pada tahun 2023). Kedua negara bertujuan untuk meningkatkan omzet perdagangan bilateral menjadi 100 miliar dolar AS dalam waktu dekat dan 150 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Menanggapi isu energi, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien menegaskan bahwa Vietnam memiliki permintaan energi yang besar dan menarik investasi di bidang ini - Foto: VGP/Nhat Bac

Khususnya, pertukaran antarmasyarakat kedua negara terus berkembang, memainkan peran penting, dan menjadi jembatan yang kokoh bagi hubungan Vietnam-Korea. Saat ini terdapat sekitar 280.000 warga Vietnam di Korea dan sekitar 200.000 warga Korea di Vietnam, serta lebih dari 80.000 keluarga multikultural di Vietnam dan Korea. Selain keunggulan, kerja sama kedua negara juga menghadapi kesulitan dan tantangan, yang dipengaruhi oleh situasi global dan regional. Oleh karena itu, Perdana Menteri Vietnam meyakini perlunya solusi yang tepat untuk meningkatkan kekuatan, memanfaatkan keunggulan, mengatasi kesulitan dan tantangan, serta mengembangkan lebih lanjut hubungan perdagangan dan investasi kedua negara, yang layak disebut sebagai Kemitraan Strategis Komprehensif, dan memenuhi harapan rakyat kedua negara. Perdana Menteri meluangkan waktu untuk menyampaikan pencapaian luar biasa Vietnam dalam hampir 40 tahun pembaruan; mengenai faktor-faktor fundamental, pedoman dasar pembangunan negara, kebijakan luar negeri, ekonomi, pertahanan nasional, budaya, jaminan sosial, pembangunan sistem politik, serta pencegahan korupsi dan negativitas. Belakangan ini, di tengah perkembangan situasi dunia dan regional yang pesat, kompleks, dan tak terduga, Vietnam terus meraih banyak hasil penting di segala bidang. Potensi negara meningkat, dan taraf hidup masyarakat pun membaik. Politik dan masyarakat stabil, hubungan luar negeri sangat dinamis dan telah diperkuat serta diperluas. Vietnam telah berpartisipasi dalam 16 perjanjian perdagangan bebas dengan lebih dari 60 negara ekonomi terkemuka di dunia.

Perdana Menteri menyambut baik, mengucapkan terima kasih, dan berharap perusahaan-perusahaan terkemuka Korea akan terus memperluas investasi dan kerja sama dengan Vietnam, bersama-sama mempromosikan "cakrawala kerja sama baru" - Foto: VGP/Nhat Bac

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dalam 6 bulan pertama tahun 2024, PDB Vietnam tumbuh sebesar 6,42%, dengan pertumbuhan hampir 7% pada kuartal kedua saja, dan dianggap sebagai bintang pertumbuhan yang cemerlang. Kondisi makroekonomi stabil, inflasi terkendali, dan keseimbangan utama perekonomian terjamin. Utang publik, utang pemerintah, utang luar negeri, dan defisit anggaran terkendali. Mengapresiasi pendapat dalam seminar tersebut, Perdana Menteri menyampaikan bahwa beliau selalu ingin mendengarkan dan menghargai kontribusi yang tulus dan jujur, serta siap untuk membahas rekomendasi, proposal, dan inisiatif kerja sama praktis dari berbagai perusahaan dan badan usaha Korea, termasuk banyak perusahaan dan badan usaha yang telah berinvestasi di Vietnam. Perdana Menteri menyambut baik, berterima kasih, dan berharap perusahaan-perusahaan terkemuka Korea akan terus memperluas investasi dan kerja sama mereka dengan Vietnam, bersama-sama mempromosikan "cakrawala kerja sama baru", berdasarkan pendekatan "global, komprehensif, dan semua orang", menuju target omzet perdagangan bilateral sebesar 100 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan 150 miliar dolar AS pada tahun 2030. Perdana Menteri menyarankan bahwa selain kerja sama di bidang tradisional, kedua belah pihak perlu memperkuat kerja sama dalam mengembangkan ekonomi digital, ekonomi hijau, ekonomi sirkular, ekonomi berbagi, ekonomi pengetahuan, industri yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan, di bidang revolusi industri keempat, dll. Perdana Menteri meminta perusahaan-perusahaan Korea untuk terus mendukung Vietnam dalam hal sumber daya keuangan, membangun infrastruktur, memberikan pendapat tentang penyempurnaan lembaga dan kebijakan, melatih sumber daya manusia berkualitas tinggi, dan meningkatkan kapasitas tata kelola yang cerdas (baik tata kelola perusahaan maupun tata kelola nasional). Bersamaan dengan itu, Perdana Menteri meminta investor Korea untuk terus berpartisipasi aktif dalam pekerjaan jaminan sosial, mendukung masyarakat di masa sulit, bencana alam, masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan; mendukung perusahaan Vietnam untuk berpartisipasi dalam rantai nilai perusahaan Korea dan rantai nilai global.

Perdana Menteri berharap dan yakin bahwa dalam semangat "3 bersama"; "manfaat yang harmonis, risiko yang dibagi", investor dan bisnis Vietnam dan Korea akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi hubungan kedua negara - Foto: VGP/Nhat Bac

Perdana Menteri berharap dan yakin bahwa dengan semangat "3 bersama" (mendengarkan, memahami bersama; berbagi visi dan tindakan bersama; bekerja bersama, menikmati bersama, menang bersama, berkembang bersama); "manfaat yang harmonis, risiko bersama", para investor dan perusahaan Vietnam dan Korea akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi hubungan kedua negara, bagi pembangunan masing-masing negara, dan membawa kehidupan yang semakin baik bagi rakyat kedua negara. Pada saat yang sama, Perdana Menteri menugaskan kementerian, cabang, dan daerah di Vietnam untuk secara serius menyerap pendapat dan rekomendasi dalam Dialog tersebut, terutama mengenai upaya menarik investasi, memperbaiki lingkungan bisnis, dan meningkatkan daya saing; dengan demikian, menerapkannya secara kreatif dan efektif dalam praktik pembangunan Vietnam.

Perdana Menteri dan delegasi yang menghadiri Dialog - Foto: VGP/Nhat Bac

Perdana Menteri menegaskan bahwa Pemerintah Vietnam berkomitmen untuk selalu mendengarkan, mendampingi, mendukung dan menciptakan semua kondisi yang menguntungkan bagi investor asing pada umumnya dan investor Korea pada khususnya untuk berinvestasi dan berbisnis dengan mudah, efektif dan berkelanjutan di Vietnam.

Pemerintah.vn

Sumber: https://baochinhphu.vn/thu-tuong-thuc-day-nhung-chan-troi-hop-tac-moi-voi-cac-tap-doan-hang-dau-han-quoc-102240701080249607.htm