Perdana Menteri Viktor Orban meminta para pebisnis Vietnam untuk meningkatkan investasi dan menegaskan bahwa Hongaria "selalu berpihak pada perdamaian" dan menciptakan lingkungan investasi yang aman.
Pada sore hari tanggal 19 Januari di Budapest, selama kunjungan resmi ke Hongaria, Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berpartisipasi dalam Forum Bisnis antara kedua negara.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengajak para investor dan pelaku bisnis dari Hongaria dan Vietnam untuk berinvestasi di kedua negara, memberikan manfaat dan memperkuat hubungan baik antara Vietnam dan Hongaria.
"Tidak ada alasan untuk tidak berinvestasi, berbisnis, dan mengembangkan kekuatan di Vietnam dan Hongaria. Saya berharap para investor akan memahami kedua negara secara mendalam untuk mendatangkan manfaat bagi diri mereka sendiri dan kedua negara," ujar Perdana Menteri Pham Minh Chinh kepada komunitas bisnis.
Bapak Viktor Orban juga menyarankan agar para pebisnis Vietnam meningkatkan investasi mereka di Hongaria. " Perekonomian Vietnam sedang tumbuh pesat, jadi silakan undang perwakilan Vietnam yang berpengaruh ke Hongaria untuk berinvestasi, selain berbisnis. Ini juga akan mendukung hubungan investasi antara kedua negara," ujar Perdana Menteri Hongaria.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Forum Bisnis Vietnam-Hongaria pada sore hari tanggal 19 Januari di Budapest. Foto: Tran Thuong
Menurut Bapak Orban, skala ekonominya mungkin tidak sama dengan Vietnam, tetapi Hongaria adalah negara dengan ekonomi yang terdiversifikasi. Dan ini akan menguntungkan bisnis yang ingin berinvestasi. Kubus Rubik, pulpen, mesin pembuat kopi, atau komputer semuanya adalah kreasi Hongaria.
"Vietnam seharusnya menghormati kami, tidak hanya melihat skalanya tetapi perlu mengevaluasi faktor-faktor lain dalam perekonomian Hongaria," kata Presiden Viktor Orban.
Pihak Vietnam menghimbau para pebisnis Hungaria untuk berinvestasi di berbagai bidang yang menjadi pendorong pertumbuhan, seperti konsumsi, ekspor, dan investasi, sembari berfokus pada pendorong baru seperti ekonomi hijau, ekonomi sirkular, transformasi digital, atau kecerdasan buatan.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh di Forum Bisnis Vietnam-Hongaria pada sore hari tanggal 19 Januari di Budapest. Foto: Tran Thuong
Pemimpin kedua belah pihak juga menegaskan bahwa mereka akan menciptakan lingkungan investasi yang "meyakinkan" bagi investor.
Di tengah kekhawatiran tentang dampak ketegangan Ukraina terhadap Hongaria, Perdana Menteri Orban mengatakan bahwa "ini bukan masalah", karena Hongaria selalu berada di pihak perdamaian.
"Kami tidak akan memiliki kebijakan apa pun yang akan menempatkan Hongaria pada risiko konflik," katanya.
Demikian pula, Pemerintah Vietnam berkomitmen untuk melindungi hak dan kepentingan investor yang sah. "Kami selalu ingat bahwa kami harus mendampingi, mendorong, dan melindungi investor agar mereka merasa aman ketika datang ke Vietnam. Tidak ada yang akan berinvestasi di negara tanpa kebijakan yang stabil," ujar Perdana Menteri.
Di hadapan komunitas bisnis, Perdana Menteri juga mengenang kesulitan-kesulitan dalam proses pembangunan Vietnam ketika harus melalui berbagai perang, pengepungan, dan embargo. Namun, setelah hampir 40 tahun inovasi dan integrasi, ukuran ekonominya telah meningkat lebih dari 53 kali lipat, dari 8 miliar dolar AS pada tahun 1986 menjadi sekitar 430 miliar dolar AS pada tahun 2023, dari negara terbelakang menjadi negara berkembang berpenghasilan menengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia dan kawasan ini telah menghadapi kesulitan, tetapi ekonomi makro Vietnam tetap stabil, inflasi telah terkendali, pertumbuhan telah ditingkatkan dan keseimbangan utama telah dipastikan.
Perdana Menteri menegaskan bahwa Vietnam akan selalu mematuhi komitmen internasional dan mempromosikan perjanjian perdagangan bebas serta perjanjian perlindungan investasi. "Semoga, ketika peringatan 150 tahun tiba, kedua negara akan menjadi lebih kuat, lebih berdaya, dan bekerja sama lebih efektif, sehingga membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bisnis," ujar Perdana Menteri.
Minh Son - Vnexpress.net
Tautan sumber
Komentar (0)