Pada tanggal 25 Juni, para ilmuwan dari Universitas Australia Selatan (UniSA) dan Universitas Zhengzhou (Tiongkok) menerbitkan hasil penelitian baru dalam jurnal Cell Reports Physical Science tentang jenis "membran super" pendingin yang dapat secara signifikan mengurangi konsumsi energi global.
Tim peneliti mengatakan ini adalah jenis film bioplastik yang dapat secara pasif mendinginkan permukaan hingga 9,2 derajat Celsius dalam kondisi sinar matahari yang panas, sekaligus memantulkan hampir 99% radiasi matahari.
Membran tersebut terbuat dari asam polilaktat (PLA) berbasis tanaman, sepenuhnya dapat terurai secara hayati dan tidak memerlukan listrik, menjadikannya alternatif bagi sistem pendingin udara dan pendingin petrokimia tradisional.
Menurut Hou Yangzhe, seorang kandidat PhD di UniSA dan Universitas Zhengzhou, material tersebut tidak hanya memantulkan hampir seluruh radiasi matahari, tetapi juga memungkinkan panas di dalam gedung langsung keluar ke luar ruangan. Hasilnya, suhu gedung bisa lebih dingin daripada suhu udara luar, bahkan di bawah sinar matahari langsung.
Pengujian lapangan di China dan Australia menunjukkan bahwa membran tetap efektif setelah paparan jangka panjang terhadap asam dan sinar UV, mengungguli bahan biodegradable sebelumnya.
Simulasi menunjukkan bahwa membran dapat mengurangi konsumsi energi bangunan di kota-kota panas hingga 20%, dengan mengurangi kebutuhan akan pendingin udara.
Para peneliti kini tengah berupaya meningkatkan produksi dan aplikasi yang lebih luas di berbagai bidang seperti transportasi, pertanian , elektronik, dan kedokteran.
Menurut Profesor Ma Jun dari UniSA, salah satu penulis penelitian tersebut, jenis membran ini sangat tahan lama dan dapat diproduksi secara massal.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/sang-che-mang-nhu-bi-hoc-co-the-giup-giam-tieu-thu-nang-luong-toan-cau-post1046583.vnp
Komentar (0)