Inggris adalah negara pertama dalam Kelompok Tujuh (G7) negara-negara industri terkemuka yang menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara, dengan tujuan beralih sepenuhnya ke energi terbarukan pada tahun 2030.
Pembangkit Ratcliffe-on-Soar, yang mulai beroperasi pada tahun 1968 di Inggris bagian tengah, mencakup delapan menara pendingin beton dan cerobong asap setinggi 199 m. (Sumber: AP) |
Ratcliffe-on-Soar milik Uniper di Midlands menjadi pembangkit listrik tenaga batu bara Inggris terakhir yang mengakhiri hidupnya setelah lebih dari setengah abad pada tanggal 30 September, tetapi banyak staf akan tetap bekerja di bisnis tersebut selama dua tahun penutupannya.
London menyatakan penutupan pembangkit listrik tersebut merupakan tonggak penting dalam upaya mencapai produksi energi terbarukan pada tahun 2030. Peristiwa ini menjadikan Inggris sebagai negara G7 pertama yang sepenuhnya menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara.
“Sepuluh tahun yang lalu, batu bara merupakan sumber energi utama di Inggris, yang menyumbang sepertiga listrik di negara tersebut,” ujar Dhara Vyas, wakil kepala eksekutif badan perdagangan Energy UK.
Menteri Energi Inggris Michael Shanks mengatakan penutupan pembangkit listrik tersebut "menandai berakhirnya sebuah era dan para pekerja batu bara dapat berbangga atas pekerjaan mereka dalam menyediakan listrik bagi negara ini selama lebih dari 140 tahun".
Edison, pembangkit listrik tenaga batu bara pertama di dunia, dibuka di London pada tahun 1882. Pada tahun 1990, sekitar 80% listrik di Inggris berasal dari batu bara. Pada tahun 2012, angka tersebut turun menjadi 39%, dan pada tahun 2023, hanya 1%.
Lebih dari separuh listrik Inggris sekarang berasal dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari, sedangkan sisanya berasal dari gas alam dan tenaga nuklir.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/quoc-gia-da-u-tien-trong-nhom-g7-cham-dut-su-dung-nha-may-than-288381.html
Komentar (0)