Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan mengumumkan keadaan darurat nasional dan menggunakan militer AS untuk melakukan deportasi massal terhadap imigran ilegal.
"Ada laporan bahwa pemerintahan Trump sedang bersiap untuk mengumumkan keadaan darurat nasional dan menggunakan militer untuk membalikkan kebijakan pemerintahan Biden melalui program deportasi massal," tulis aktivis Tom Fitton di jejaring sosial Social Truth .
“Benar sekali,” jawab Presiden terpilih Trump atas unggahan Fitton.
Presiden terpilih AS Donald Trump
Trump telah berjanji untuk melaksanakan kampanye deportasi terbesar dalam sejarah setelah menjabat pada 20 Januari 2025, menurut The Guardian . Namun, setiap upaya Trump untuk memobilisasi militer akan menghadapi rintangan hukum dan pertentangan dari para pemimpin Demokrat.
Setelah memenangkan persaingan menuju Gedung Putih, Presiden terpilih Trump segera mengusulkan penunjukan sejumlah tokoh garis keras, yang membuka jalan bagi kampanye untuk menekan imigrasi di masa jabatan keduanya. Oleh karena itu, Trump menunjuk Thomas D. Homan ke posisi "raja perbatasan" untuk menekan imigrasi ilegal.
Dalam unggahan singkat di media sosial yang mengumumkan posisi tersebut, Tn. Trump mengatakan Tn. Homan akan "bertanggung jawab atas semua deportasi imigran ilegal kembali ke negara asal mereka".
Akankah Trump mempromosikan ahli strategi imigrasi menjadi penasihat kebijakan?
Selain itu, Tn. Trump juga menunjuk Tn. Stephen Miller—seorang penentang imigrasi—untuk menjabat sebagai wakil kepala staf Gedung Putih yang bertanggung jawab atas kebijakan. Dalam peran ini, Miller akan berpartisipasi dalam pengembangan rencana untuk mendeportasi pelintas batas ilegal dalam skala besar, mengurangi jumlah imigran legal ke AS, serta memberinya pengaruh yang luas terhadap kebijakan imigrasi Tn. Trump.
"Presiden Trump akan mengerahkan semua kewenangan federal dan negara bagian yang diperlukan untuk melaksanakan operasi deportasi terbesar terhadap penjahat ilegal, pengedar narkoba, dan pedagang manusia dalam sejarah Amerika, sekaligus mengurangi biaya bagi keluarga," kata Karoline Leavitt, yang ditunjuk oleh Trump sebagai sekretaris pers Gedung Putih untuk pemerintahan mendatang.
Menurut analisis Pew Research (AS), diperkirakan 11 juta orang tinggal secara ilegal di AS pada tahun 2022. Migrasi ke perbatasan AS mencapai rekor pada tahun 2022-2023 sebelum menurun tajam pada tahun 2024.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ong-trump-se-su-dung-quan-doi-de-truc-xuat-hang-loat-nguoi-nhap-cu-185241119080506591.htm
Komentar (0)