Sebuah gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia, meletus pada 1 April 2025. (Foto: THX/TTXVN)
Menurut Badan Meteorologi Islandia, gunung berapi tersebut memuntahkan aliran lava melalui kerak bumi, menciptakan retakan besar sepanjang 700-1.000 meter. Berdasarkan pengukuran menggunakan Sistem Pemosisian Global (GPS) dan pemantauan tanda-tanda perubahan pada kerak bumi, badan tersebut menyatakan bahwa letusan ini relatif kecil dan tidak ada peringatan akan adanya dampak.
Penerbangan di Bandara Keflavik di ibu kota Reykjavik juga tidak terpengaruh.
Namun, warga di resor mewah Blue Lagoon dan kota terdekat Grindavik dievakuasi.
Grindavik adalah rumah bagi hampir 4.000 orang sebelum perintah evakuasi dikeluarkan pada tahun 2023, dan hanya sedikit yang kembali tinggal di sana karena ancaman aliran lava vulkanik dan gempa bumi yang terus-menerus.
Para ahli mengatakan letusan gunung berapi di Semenanjung Reykjanes akan terus berlanjut selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad mendatang.
Islandia adalah negara kepulauan di Atlantik Utara dengan banyak gletser dan gunung berapi. Negara ini telah mengalami letusan gunung berapi berturut-turut sejak sistem geologi di Semenanjung Reykjanes kembali aktif pada tahun 2021.
Menurut VNA
Sumber: https://baothanhhoa.vn/nui-lua-o-gan-thu-do-cua-iceland-phun-trao-tro-lai-255016.htm
Komentar (0)