Selama lebih dari setengah abad, dari laboratorium hingga perjalanan sukarelawan lintas negara, Profesor Le Kim Ngoc bukan hanya pasangan hidup yang setia tetapi juga kolega dan orang kepercayaan ilmiah Profesor Tran Thanh Van, salah satu fisikawan teoretis terkemuka di dunia, yang membuatnya menghormati dan mengaguminya.
"Dia jauh lebih terkenal dariku"
Lahir pada tahun 1934 di Vinh Long , Profesor Le Kim Ngoc pindah ke Saigon bersama keluarganya sejak kecil. Masa SMA-nya di sekolah Marie Curie Prancis membuka pintu pertamanya untuk memasuki dunia sains. Di sana, Kim Ngoc tidak hanya menonjol dengan prestasi akademiknya yang luar biasa, tetapi juga memenangkan banyak penghargaan utama, menjadikannya salah satu dari sedikit mahasiswa yang terpilih untuk belajar di luar negeri di Prancis.
Profesor Tran Thanh Van dan istrinya Le Kim Ngoc. Foto: ICISE.
Pada usia 16 tahun, ia mulai mempelajari ilmu pengetahuan alam di Universitas Sorbonne di Paris, salah satu universitas paling bergengsi di Eropa, dan lulus dengan pujian. Ia kemudian melakukan penelitian di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), di mana penelitiannya tentang fisiologi tumbuhan dengan cepat mendapat perhatian dan pujian dari pers Prancis.
Jika Profesor Tran Thanh Van dikenal sebagai "ahli fisika teoretis", maka Ibu Le Kim Ngoc dianggap sebagai "ahli botani". Profesor Van juga dengan rendah hati berkomentar: "Istri saya jauh lebih unggul dalam sains daripada saya. Ia memiliki publikasi ilmiah 100 kali lebih banyak daripada saya. Di komunitas riset, ia jauh lebih terkenal daripada saya." Bahkan, ia telah menerbitkan tiga artikel di jurnal ilmiah global bergengsi seperti Nature dan Science, sehingga namanya dikenal dan diakui oleh komunitas ilmiah dunia .
Orang yang meletakkan dasar bagi “revolusi” dalam biologi tumbuhan
Dalam sejarah biologi tumbuhan modern, nama Profesor Le Kim Ngoc dikenang sebagai salah satu ilmuwan perintis yang membuka arah baru dan inovatif, terutama dengan diperkenalkannya teknik "Lapisan Sel Tipis" pada tahun 1973. Hal ini dianggap sebagai titik balik dalam bioteknologi tumbuhan, mengubah pemikiran tradisional tentang kultur jaringan, dan menciptakan gelombang penelitian ekstensif di bidang ini.
Profesor Le Kim Ngoc berbicara dengan ibu dan anak-anak di Desa SOS.
Konsep "lapisan sel tipis" yang ia usulkan didasarkan pada gagasan untuk hanya menggunakan irisan tipis jaringan tanaman, setebal beberapa lapisan sel, untuk menginduksi dan mengendalikan regenerasi organ tanaman (akar, tunas, bunga, dll.). Karya ini dipublikasikan di jurnal ilmiah bergengsi Nature, yang dengan cepat menarik perhatian besar dari komunitas ilmiah internasional. Jurnal Prancis Science et Vie pada saat itu menyebut hal ini sebagai "revolusi dalam bioteknologi tanaman", karena untuk pertama kalinya para peneliti membuktikan bahwa mengendalikan pertumbuhan pada tingkat sel terkecil dapat menciptakan tanaman yang utuh.
Metodenya tidak hanya membuka pendekatan yang efektif dalam penelitian perkembangan tanaman, tetapi juga memiliki implikasi mendalam bagi pemuliaan, seleksi, dan persilangan genetik tanaman, terutama dalam konteks permintaan pangan global dan konservasi keanekaragaman hayati. Karyanya juga berkontribusi dalam membentuk fondasi bagi banyak arah penelitian modern tentang transfer gen, reproduksi aseksual, dan biologi molekuler tanaman di kemudian hari.
Selain itu, ia memiliki banyak penelitian penting tentang mekanisme pembungaan tanaman, menganalisis peran hormon dan kondisi lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman. Hasil-hasilnya tidak hanya sangat dihargai dalam konferensi-konferensi internasional, tetapi juga banyak dikutip dalam dokumen-dokumen akademis.
Atas kontribusinya yang luar biasa, ia merasa terhormat dianugerahi Legion of Honor (Chevalier, 2016; Officier, 2025), salah satu penghargaan tertinggi di Prancis untuk para intelektual.
Ketika sains dikaitkan dengan cinta dan tanggung jawab
Selama lebih dari 60 tahun berkarya di bidang ilmiah, Profesor Le Kim Ngoc selalu berpegang teguh pada filosofi sederhana: "Sains tidak bisa hanya sekadar teori di laboratorium, melainkan harus bermanfaat bagi masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu."
Profesor Le Kim Ngoc dan suaminya telah mengabdikan hati mereka untuk memberikan sayap bagi kehidupan banyak anak.
Meskipun ia menjadi terkenal di Prancis dan menerima penghargaan bergengsi Legion of Honor, ia tidak pernah melupakan asal-usulnya. Dalam benaknya, ia selalu menganggap dirinya sebagai orang Vietnam. Setiap anak yatim dan setiap kehidupan yang kekurangan di tanah kelahirannya membuatnya merasa gelisah dan tak bisa diam.
Pada tahun 1970, di tengah perang yang sengit, ia dan suaminya, Profesor Tran Thanh Van, mendirikan Asosiasi untuk Membantu Anak-Anak Vietnam (AEVN) di Prancis. Sejak itu, serangkaian Desa Anak-Anak SOS telah dibangun di Hue, Dalat, Dong Hoi... Membesarkan dan mendidik ribuan anak yatim piatu dan penyandang disabilitas, itulah sebagian dari hatinya yang terkirim kembali ke tanah air.
Ia tidak hanya menggalang dana untuk proyek-proyek kemanusiaan, tetapi juga memantau langsung setiap proyek dan setiap anak. Baginya, membantu seorang anak mendapatkan pendidikan dan memiliki tempat tinggal berarti menciptakan masa depan yang berbeda bagi seluruh masyarakat.
Suami saya, Profesor Tran Thanh Van, dan saya tidak pernah menyangka kami akan hidup hanya untuk meneliti. Kami ingin berkontribusi bagi negara dan kemanusiaan, di mana pun kami tinggal. Membantu seorang anak keluar dari kemiskinan dan mendapatkan pendidikan juga merupakan cara untuk menciptakan masa depan baru,” ujarnya.
Dari karya ilmiah hingga tindakan kemanusiaan, Profesor Le Kim Ngoc dan pasangan hidupnya telah menjalani kehidupan yang utuh, berkontribusi tidak hanya dengan kecerdasan mereka, tetapi juga dengan hati mereka.
Presiden Prancis baru saja memutuskan untuk menganugerahkan penghargaan Legiun Kehormatan kepada Profesor Tran Thanh Van dan istrinya, Profesor Le Kim Ngoc, bertepatan dengan Hari Nasional Prancis (14 Juli). Legiun Kehormatan didirikan pada tahun 1802, dengan 5 pangkat. Ini adalah penghargaan tertinggi negara Prancis, yang diberikan kepada mereka yang telah berjasa di bidang militer dan sipil.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/nu-giao-su-viet-duoc-chong-nha-vat-ly-lung-danh-ne-phuc-post1554734.html
Komentar (0)