Menurut Novaland , dua obligasi yang baru saja berhasil diperpanjang memiliki kode NVLB2123012 dan NVLH2123010, dengan nilai total VND2,300 miliar.
Khusus untuk lot obligasi NVLB2123012 dengan nilai emisi sebesar VND 1.300 miliar, jatuh temponya diperpanjang 2 tahun, dari 20 Juli 2023 menjadi 20 Juli 2025. Suku bunga obligasi selama masa perpanjangan ditetapkan sebesar 11,5% per tahun (sebelumnya 9,5% per tahun untuk 4 periode perhitungan bunga pertama, kemudian disesuaikan dengan suku bunga acuan ditambah margin 3,28% per tahun).
Novaland telah mengurangi utangnya sebesar VND9.000 miliar dalam 6 bulan terakhir.
Obligasi kedua dengan kode NVLH2123010 dengan nilai emisi VND1.000 miliar diperpanjang jangka waktu pembayarannya selama 21 bulan, yaitu jatuh tempo pada 17 Maret 2025, dan suku bunga obligasi selama periode perpanjangan ditetapkan sebesar 11,5%/tahun (sebelumnya 10,5%/tahun). Selain itu, aset agunan tambahan meliputi real estat, hak milik yang timbul dari real estat milik proyek Novaland di Kota Ho Chi Minh, atau pihak ketiga. Rasio aset agunan setelah penambahan tersebut minimal 100% dari total nilai nominal obligasi yang beredar.
Selain itu, Novaland juga baru saja menambahkan agunan untuk lot obligasi NVLH2123006 senilai VND 300 miliar dengan saham NVL yang dimiliki oleh NovaGroup.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 yang baru-baru ini diselenggarakan, para pimpinan Novaland menyampaikan bahwa dalam 6 bulan terakhir (Q4/2022 dan Q1/2023), Novaland telah mengurangi utangnya sebesar VND9.000 miliar. Grup ini beruntung karena saldo obligasi ritel yang beredar tidak seberapa dibandingkan dengan asetnya. Saat grup bernegosiasi dengan kreditur baru-baru ini, lebih dari 90% kreditur setuju untuk mendukung Novaland dalam memperpanjang utang atau mengonversi utang menjadi saham perusahaan. Namun, ada juga beberapa kreditur, terutama pemegang obligasi ritel, yang tidak setuju. Dewan Direksi akan terus melaksanakan kegiatan restrukturisasi utang, rencana penerbitan saham, obligasi (termasuk obligasi konversi), dan instrumen lainnya untuk menambah modal operasional bisnis, merestrukturisasi keuangan, dan membayar utang yang jatuh tempo di masa mendatang.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)