Lebih dari 60 orang tewas dalam serangan teroris pada malam 22 Maret di tempat konser Crocus City Hall di kota Krasnogorsk, wilayah Moskow, sumber di Komite Investigasi Rusia mengatakan kepada kantor berita negara TASS.
"Informasi awal menunjukkan bahwa serangan teroris tersebut telah menewaskan lebih dari 60 orang. Sayangnya, jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah," ujar sumber tersebut.
Para penyidik, kriminolog, dan pakar Komite Investigasi Rusia, serta unit profesional Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Keamanan Federal Rusia terus melanjutkan kegiatan investigasi di tempat kejadian, tambah sumber itu.
Awalnya, para tamu yang sedang dalam perjalanan ke Balai Kota Crocus dan masih jauh dari pintu masuk mengira suara tembakan itu sebagai suara bising yang disebabkan oleh pekerjaan instalasi di sana, salah satu saksi mengatakan kepada TASS.
"Awalnya, kami mendengar suara dentuman keras yang khas, tetapi kami tidak percaya itu suara tembakan. Kami pikir ada sesuatu yang jatuh, karena barang-barang bukti sedang dibongkar saat itu dan sepertinya ada yang menjatuhkan sesuatu yang besar. Kemudian, jelaslah bahwa ada suara tembakan," ujar saksi mata Mikhail Semyonov kepada TASS.
Seorang saksi mata mengatakan ia hendak duduk ketika mendengar "banyak tembakan senapan mesin" dan "banyak teriakan". "Saya langsung menyadari itu tembakan otomatis dan menyadari bahwa itu bisa menjadi yang terburuk: serangan teroris," kata pria bernama Alexei itu kepada AFP.
Penonton lain menggambarkan suasana panik saat orang-orang yang ketakutan berusaha melarikan diri. "Kepanikan dimulai. Semua orang berlarian ke eskalator," ujarnya kepada Reuters. "Semua orang berteriak dan berlari."
Orang-orang bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus (kiri) dan api terlihat dari luar (kanan). Foto: Sky News
Orang-orang bersenjata tak dikenal yang bersenjata senapan serbu melepaskan tembakan. Sebuah ledakan mengguncang gedung dan menyebabkan kebakaran. Selain korban tewas, pihak berwenang mengatakan setidaknya 145 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Pihak berwenang sedang melakukan operasi pencarian di lokasi kejadian.
Dalam komentar pertamanya mengenai penembakan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mendoakan semua yang terluka dalam serangan teroris itu agar segera pulih.
Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin, yang menyebut serangan itu sebagai "tragedi besar", mengatakan bahwa pemerintah setempat telah membatalkan semua acara budaya, olahraga , dan acara massal lainnya di ibu kota selama dua hari ke depan, dan beberapa wilayah lain di Rusia telah mengikuti langkah tersebut.
Kantor berita negara RIA mengutip juru bicara Komite Investigasi Rusia yang mengatakan pada tanggal 23 Maret bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apa pun tentang keberadaan para penyerang.
Setidaknya tiga helikopter darurat dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di Kota Crocus, wilayah Moskow, menyusul serangan teroris pada malam 22 Maret 2024. Foto: TASS
Cabang Afghanistan dari kelompok teroris Negara Islam (IS), yang dikenal sebagai ISIS-K, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Moskow. Dalam sebuah unggahan di Telegram, kelompok tersebut mengatakan para pejuangnya telah melarikan diri. Seorang pejabat AS mengatakan Washington memiliki intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS tersebut.
Foto-foto menunjukkan Crocus dilalap api sementara video yang muncul menunjukkan setidaknya empat pria bersenjata melepaskan tembakan dengan senjata otomatis saat warga Rusia yang panik berlarian menyelamatkan diri.
Anak-anak termasuk di antara korban serangan tersebut, yang juga tampaknya diledakkan oleh para penyerang, menurut laporan media. Setidaknya dua ledakan terjadi di gedung konser pada malam 22 Maret, lapor kantor berita.
Setidaknya tiga helikopter darurat dikerahkan untuk memadamkan api. Media lokal melaporkan bahwa sebagian atap pusat perbelanjaan Crocus City runtuh.
Menjelang malam, pihak berwenang Rusia telah melancarkan perburuan besar-besaran terhadap para pelaku penembakan, memperingatkan warga Moskow dan sekitarnya untuk mewaspadai tanda-tanda keberadaan para penyerang. Pemerintah Rusia belum mengidentifikasi satu pun tersangka .
Minh Duc (Menurut TASS, The Guardian)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)