Pada tanggal 5 April, Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa serangan teroris di teater Balai Kota Cronus di pinggiran kota Moskow bulan lalu "mungkin terkait" dengan operasi militer khusus di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa serangan teroris pada 22 Maret bertujuan untuk menghancurkan persatuan rakyat Rusia. (Sumber: TASS) |
Komite Investigasi Rusia mengatakan pihaknya menemukan foto perangko Ukraina dan tentara berkamuflase yang membawa bendera negara Eropa Timur di telepon seluler salah satu tersangka, kantor berita TASS melaporkan.
Selain itu, menurut penyelidik, teater Crocus City Hall dipilih sebagai target serangan berdasarkan instruksi dari orang yang menangani teroris.
Menurut komisi tersebut, salah satu terdakwa mengonfirmasi bahwa: "Pada pagi hari tanggal 24 Februari, menandai dua tahun sejak Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina, salah satu kaki tangan berkomunikasi secara daring dengan pedagang tersebut, yang kemudian mengirimkan foto pintu masuk dan jalan masuk Balai Kota Crocus."
Komite Investigasi Rusia menganggap ini sebagai bukti kemungkinan hubungan antara serangan di Moskow dan operasi militer khusus di Ukraina.
Sehari sebelumnya, saat berbicara di Kongres Federasi Serikat Buruh Independen Rusia ke-12, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa, berdasarkan laporan penyelidik, ada alasan untuk percaya bahwa tujuan utama dalang di balik serangan teroris adalah untuk merusak persatuan rakyat Rusia.
Menurut Presiden Putin, "syarat utama dan fundamental bagi keberhasilan Rusia" adalah semangat persatuan masyarakat multietnis negara tersebut.
Menurut angka terbaru, serangan teroris yang terjadi di teater Crocus City Hall pada malam 22 Maret menyebabkan 144 orang tewas dan 551 orang terluka.
Sejauh ini, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) telah menangkap 14 tersangka yang diduga membantu pelaksanaan rencana serangan teroris, di mana 4 tersangka yang secara langsung melakukan serangan telah didakwa dengan terorisme.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)