Menurut hasil yang dipublikasikan dalam Indeks Kecerdasan Buatan (AI) Dunia oleh WIN (Global Independent Market Research Network) baru-baru ini, Vietnam menorehkan prestasi dengan menduduki peringkat ke-6 dari 40 negara di 5 benua (Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia), mencapai 59,2/100 poin.
Indeks ini mengukur kesadaran, penggunaan, kepercayaan, dan kekhawatiran masyarakat terhadap AI.
Survei di atas dilakukan di Vietnam oleh Indochine Research, dengan sampel 900 orang di 4 kota utama, antara Desember 2024 dan Januari 2025.
Indeks AI Vietnam berada pada peringkat ke-6.
AI bukan lagi hal yang aneh tapi belum menjadi kebiasaan
Menurut WIN, Vietnam menempati peringkat ke-3 secara global dalam hal kepercayaan (65,6 poin) dan ke-5 dalam hal penerimaan AI (71,6 poin).
Indeks tingkat minat, tingkat kenyamanan dalam penggunaan, dan persepsi kegunaan AI masyarakat Vietnam juga melampaui rata-rata global.
Ini adalah sinyal jelas mengenai tumbuhnya kepercayaan terhadap teknologi digital di masyarakat Vietnam, yang membantu mengonsolidasikan posisi negara tersebut dalam 10 negara terkemuka.
Indeks AI berdasarkan Aspek
Namun, tingkat penggunaan aktualnya masih cukup rendah, hanya mencapai 37,6 poin, menempati peringkat ke-17 dari 40 negara. Ini juga merupakan indeks terendah yang diterima Vietnam.
Dokumen survei di Vietnam yang dilakukan oleh Indochine Research Vietnam di 4 kota besar menunjukkan bahwa sekitar 60% orang telah menggunakan teknologi AI, tetapi hanya 3% yang menggunakannya setiap hari.
Generasi muda menjadi penggerak utama adopsi AI
Kelompok pengguna AI sebagian besar adalah kaum muda berusia 18-34 tahun, terutama mereka yang tinggal di dua kota besar, Kota Ho Chi Minh dan Hanoi . Sementara itu, tingkat penggunaan AI di Da Nang dan Can Tho jauh lebih rendah.
Kelompok pengguna AI sebagian besar adalah kaum muda berusia 18-34 tahun.
Di antara kelompok termuda yang disurvei (usia 18–24 tahun), sekitar sembilan dari 10 orang di Hanoi (89%) dan Kota Ho Chi Minh (87%) mengatakan mereka telah secara aktif menggunakan teknologi AI.
Masyarakat Vietnam sangat tertarik dengan AI namun masih khawatir
Di Vietnam, 52% responden menyatakan kekhawatiran tentang bagaimana AI mengumpulkan dan menggunakan data pribadi. Hal ini diikuti oleh kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan manusia dalam pekerjaan, yang juga diungkapkan oleh 48% responden.
52% orang khawatir tentang bagaimana AI mengumpulkan dan menggunakan data pribadi
Ini merupakan masalah umum di negara berkembang dan negara maju.
Cara memanfaatkan potensi AI. Sumber: WIN
Sumber: https://nld.com.vn/nguoi-tre-tp-hcm-va-ha-noi-dan-dau-xu-huong-dung-ai-196250722093114989.htm
Komentar (0)