
Tim survei membersihkan permukaan batu di Ho Nhi dengan prasasti Cham di komune Phuoc Ninh, distrik Nong Son, provinsi Quang Nam .
Batu prasasti Cham
Saat kami menemukannya, permukaan lempengan itu tertutup rumput liar dan daun-daun busuk. Setelah dibersihkan, ternyata itu adalah batuan vulkanik berbutir cukup kasar dengan berbagai ukuran.
Koordinat lokasi penemuan adalah 15.672043 Lintang Utara, 108.051582 Bujur Timur, 7,3 km timur laut prasasti Thach Bich, 12,5 km barat daya Kompleks Candi My Son.
Seluruh permukaan batu telah lapuk dan tertutup lumut hijau. Luas lempengan batu tersebut sekitar 10 m² . Di bagian atas lempengan batu tersebut terdapat ukiran aksara Cham kuno yang terdiri dari 6 baris huruf, masing-masing baris berukuran sekitar 10 cm.
Akibat abrasi alami, huruf-hurufnya tidak lagi jelas. Namun, menurut konsultasi beberapa ahli aksara Cham kuno, prasasti pada prasasti tersebut umumnya berasal dari sekitar abad ke-9 hingga ke-11.
Kami meneliti dan mempelajari dokumen prasasti Champa yang disusun sebelumnya dan tidak menemukan informasi apa pun tentang prasasti ini.
Sangat sedikit penduduk setempat yang mengetahui lokasi pasti prasasti tersebut, sehingga kami berasumsi bahwa ini adalah prasasti yang baru ditemukan di Quang Nam. Kami menamai prasasti ini sesuai dengan nama yang digunakan penduduk setempat untuk menyebut lokasi tempat prasasti tersebut ditemukan.
Jejak budaya Champa
Sejak awal abad ke-20, sarjana Prancis telah menemukan prasasti yang diukir di batu alam, di prasasti atau struktur arsitektur, patung atau relief di menara kuil di banyak lokasi di Quang Nam seperti: Chiem Son, Hon Cup, My Son, Huong Que, Duong Mong, Dong Duong, Phu Thuan, An Thai...

Pindaian prasasti Cham yang ditemukan di komune Phuoc Ninh, distrik Nong Son, provinsi Quang Nam.
Di distrik Nong Son saja, meskipun tidak ada arsitektur Cham yang ditemukan sebelumnya, prasasti Thach Bich telah ditemukan di tebing alami di Hon Kem Da Dung - sumber hulu Sungai Thu Bon.
Di wilayah ini juga, meskipun bukti nyata arsitektur Cham belum ditemukan, banyak cerita yang menunjukkan bahwa orang Cham menjelajahi tanah ini sejak awal.
Kisah Lady Thu Bon - juga dikenal sebagai Bo Bo Phu Nhan, seorang jenderal wanita Cham, dengan bakat dan kecantikan, memilih desa Trung An (komune Que Trung) sebagai pangkalan militernya di masa lalu.
Di sini, selain melatih prajurit, ia juga memerintahkan prajurit untuk mengatur produksi, mengajari penduduk desa cara menanam murbei dan beternak ulat sutra, serta mengajari orang cara menggunakan tanaman herbal untuk mengobati penyakit.
Saat ini, tanggal pembangunan Istana Lady Thu Bon belum ditentukan. Kemungkinan lain, istana ini dibangun di atas fondasi karya arsitektur Champa kuno.
Pada tahun 1908, seorang asisten Prancis di Konsulat Hoi An menemukan prasasti Thach Bich di Hon Kem Da Dung (komune Que Lam).
Prasasti tersebut terdiri atas dua baris teks, yang menurut para arkeolog diukir pada abad ke-7, bersama dengan tanggal pembangunan Kompleks Kuil My Son, yang secara kasar diterjemahkan sebagai: "Hidup Raja Parkàcdhama yang mulia dari Champa, penguasa negeri ini, aku mempersembahkan Siva ini kepadamu."
Tebing berbatu tempat huruf-huruf berlekuk-lekuk terukir seperti jimat ini dinamai Ganh Da Bua oleh penduduk setempat. Prasasti ini biasanya terendam air, dan setiap tahun pada bulan purnama bulan Agustus, ketika air sungai surut, deretan huruf ini akan terlihat.
Karena masyarakat Cham tidak memiliki tradisi penulisan sejarah secara kronologis, semua kegiatan diukir pada prasasti untuk mengenang generasi mendatang. Prasasti batu alam seperti Ho Nhi, Thach Bich, dan prasasti Hon Cup… dapat diukir tidak hanya sebagai penanda wilayah suatu negara kecil pada suatu periode sejarah, tetapi juga sebagai penanda para dewa pelindung tanah tersebut.
Oleh karena itu, Prasasti Ho Nhi merupakan penemuan penting peninggalan bangsa Cham di tanah Nong Son dan merupakan salah satu sumber dokumen berharga bagi studi sejarah dan budaya Kerajaan Champa. Prasasti Ho Nhi turut menandai bahwa sekitar abad ke-9-11, penduduk Champa datang ke tanah pegunungan yang tandus ini.
Butuh perlindungan sambil menunggu dekripsi
Prasasti pada batu alam kemungkinan besar bukan hanya penanda batas suatu negara kecil pada masa sejarah, tetapi juga penunjuk arah bagi para dewa penjaga negeri tersebut. Prasasti Ho Nhi kemungkinan juga diukir untuk tujuan tersebut.

Prasasti batu berukir aksara Cham.
Prasasti Ho Nhi diidentifikasi sebagai peninggalan unik dengan sejarah ribuan tahun. Namun, prasasti tersebut saat ini terletak jauh di dalam hutan, sehingga akses untuk penelitian dan perlindungan cukup sulit.
Seiring waktu, prasasti tersebut sering tertutup hujan, angin, rumput, dan tanaman merambat. Selain itu, aktivitas penduduk yang tinggal di atas batu tersebut juga menyebabkan tulisannya perlahan-lahan terkikis. Prasasti tersebut dipahat dari batu vulkanik, dengan permukaan yang tidak rata, sehingga sulit untuk dicap, diterjemahkan, dan diuraikan.
Oleh karena itu, terus meneliti, menerjemahkan, melestarikan dan melindungi peninggalan ini bukan hanya tugas masyarakat distrik Nong Son tetapi juga tugas bersama sektor budaya.
Saat ini, gambar prasasti ini telah dikirimkan kepada beberapa pakar bahasa Cham, tetapi sangat sulit untuk membaca keseluruhannya karena banyak huruf yang kabur. Semoga akan ada pengumuman lebih lanjut mengenai isi prasasti ini dalam waktu dekat.
Komentar (0)